Pages

Tuesday, September 14, 2010

Puncak Arus Balik Angkutan Udara H+7 Lebaran

Puncak pelaksanaan arus balik untuk moda angkutan udara diperkirakan akan terjadi pada hari Jumat (17/9) atau tujuh hari setelah Lebaran. Pada masa puncak tersebut, jumlah pergerakan penumpang yang kembali dari kampung halamannya akan mencapai angka sekitar 140 ribuan orang.
”Sampai hari ini, arus balik masih lancar, tidak ada hambatan. Memang ada beberapa yang delay karena akumulasi saat arus mudik, tetapi tidak terlalu signifikan. Pergerakan penumpang, menurut data terakhir yang masuk, masih berkisar 110 ribu sampai 114 ribuan. Ini masih belum puncak. Kalau puncaknya sendiri mungkin akan terjadi Jumat atau Sabtu besok,” jelas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S Gumay saat meninjau Posko Angkutan Lebaran Terpadu Nasional di kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (14/9).

Dirjen Herry menambahkan, angka pergerakkan penumpang pada masa puncak arus balik itu tidak akan berbeda jauh dengan kondisi pada saat puncak arus mudik sebelum Lebaran, yaitu berkisar 140 ribuan penumpang. ”Beda-beda tipis, tetapi kisaran jumlahnya segitu. Karena kalau di udara, yang berangkat dengan yang pulang biasanya selalu sama angkanya,” imbuhnya. Jika dibandingkan pada masa yang sama pada tahun sebelumnya, ada peningkatan rata-rata antara 10-15 persen.

Pendistribusian masa libur yang tidak serentak antara libur sekolah dan para pegawai, menurut Herry, turut memberikan kontribusi terhadap upaya pengurangan penumpukkan calon penumpang di tiap-tiap bandara baik pada sat mudik maupun balik. ”Pendistribusian liburnya merata, jadi masyarakat tidak bergerak secara bersamaan seluruhnya, baik pada saat mudik maupun balik,” ujarnya.

Kemudian terkait kendala lain, Herry megnatakan bahwa ada beberapa kendala yang muncul terkait operasional dan cuaca, tetapi tidak terlalu besar efeknya. ”Itu biasa. Antisipasinya dengan kita lakukan ramp chek yang rutin hingga H+7 nanti. Kalau soal tarif, semua maskapai sudah tertib. Tidak ada yang berani main-main,” pungkasnya. roda kemudi

No comments: