Pages

Wednesday, November 19, 2008

China Alihkan Bantuan Dana untuk KA

Pemerintah China menyetujui pengalihan dana pinjaman senilai US$200 juta guna pembelian rel sepanjang 1.000 km dan 500 set wesel kereta api. Dana tersebut semula dialokasikan untuk pembangunan jalur Cirebon-Kroya. Wesel adalah satu set peralatan di persimpangan jalur kereta api, terdiri dari segitiga dan lidah wesel yang berfungsi untuk memindahkan jalur kereta.

Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal mengatakan sudah ada persetujuan untuk mengalihkan dana pinjaman tersebut. Dananya akan digunakan untuk membeli rel kereta api. “Beberapa negara di Asia seperti Korea dan China memang tertarik masuk memperbaiki sarana dan pra sarana di kereta api, khususnya di Pulau Jawa karena tidak perlu lagi melakukan pembebasan lahan,” ujarnya, Rabu (19/11).

Mulai akhir tahun ini, kata Menhub, Ditjen Perkeretaapian Dephub mulai mengganti turn out atau wesel di seluruh jalur kereta api secara bertahap. Sejak 1940, belum pernah ada pergantian wesel di sepanjang 6.700 km jalur kereta api.

Pemerintah telah memesan 50 set wesel dari China untuk dipasang pada jalur ganda (double track) Cirebon-Kroya dan Tegal-Pekalongan sebelum akhir 2008. Pengadaan sisa kebutuhan wesel dan rel dilakukan tahun depan, dengan adanya pengalihan dana ini.

Harga wesel tahun ini cukup mahal, sekitar Rp800 juta per set, sehingga pemesanan 50 set peralatan itu membutuhkan dana Rp36 miliar. Ssia pemakaian komponen ini rata-rata sekitar 50 tahun, bergantung pada frekuensi pemakaiannya.

Jusman mengatakan dirinya sudah meminta adanya penurunan harga rel dan komponen lain tahun depan, karena harga besi saat ini terus turun. Data Ditjen Perkeretaapian menyebutkan harga rel saat ini dikisaran Rp1,6 miliar per km. Sejak 2007, pemerintah telah mengganti sekitar 70% dari 4.600 km jalur KA yang masih aktif.

Rute Baru


Ditemui terpisah, Dirjen Perkeretaapian Dephub Wendy Aritenang mengatakan PT Kereta Api (KA) memerlukan minimal 150 orang sumber daya manusia (SDM) untuk operasional jalur Bogor-Sukabumi yang akan di buka sebelum akhir tahun ini.

“Jumlah perlintasan di jalur tersebut cukup banyak, padahal satu perlintasan diperlukan pegawai setidaknya tiga orang,” ujarnya kepada Bisnis.

Wendy menjelaskan rencana membuka kembali rute Bogor-Sukabumi-Cianjur belum terealisasi tahun ini. Rute dari Sukabumi-Cianjur masih parah, beberapa lokasi terputus karena longsong, akibat tanah bergerak, sehingga memerlukan waktu perbaikan.

Khusus untuk pengoperasian KA di Aceh, pemerintah sedang mengecek kesiapan di lapangan. Kebutuhan SDM sekitar 50 orang untuk operasional jalur sepanjang 25 km. PT Ka dikabarkan telah mempersiapkan rute ini sejak dua bulan lalu.

Direktur Keuangan PT KA Ahmad Kuntjoro Hadiwidjoyo mengatakan PT KA dipastikan menerima dana layanan publi (public service obligation/PSO) sebesar Rp635 miliar untuk 2009.

“Dana Pso tersebut belum termasuk perhitungan dari operasional jalur Bogor-Sukabumi dan KA di Aceh,” ujarnya.

Wendy menegaskan pemerintah melakukan evaluasi dana PSO setiap triwulan sekali. “Belum tentu itu kurang, siapa tahu ternyata hasil rute lain tidak sesuai dengan perkiraan awal sehingga tidak perlu tambahan PSO.” (bisnis indonesia)

No comments: