Pages

Friday, May 4, 2012

Airbus A-380 Mendarat Perdana di Soekarno Hatta

Airbus A-380 Singapore Airlines di Soekarno Hatta (4/5/2012)
Seiring dengan dikeluarkannya pernyataan bahwa Bandara Soekarno-Hatta aman dan laik operasi oleh Airport Council International (ACI), sebuah pesawat super jumbo jenis Airbus A-380 seri 800 milik maskapai Singapore Airline berhasil melakukan pendaratan darurat karena alasan medis (medical emergency divert landing) pada Jumat, 4 Mei 2012. Pendaratan pesawat tersebut dilakukan untuk mengevakuasi salah seorang penumpang yang tengah mengalami sakit kritis.

Dijelaskan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko, pesawat dengan nomor penerbangan SQ-232 dan registrasi 9V-SKC itu terbang dari Sidney, Australia, menuju Singapura, dengan membawa total 280 penumpang dan 26 awak kabin. Pesawat yang dipiloti oleh Sie Tuck Kay Alexander itu mendarat di landasan pacu utara Bandara Soekarno-Hatta, pada posisi Runway 07-L. Dan parkir di Apron WC-1.

”Pilot menghubungi tower Soekarno-Hatta untuk meminta izin mendarat sewaktu posisi pesawat berada di atas wilayah Bali, karena ada penumpang yang mengalami sakit kritis dan harus segera dievakuasi. Terkait dengan itu, pihak kami langsung mempersiapkan segala sesuatunya. Alhamdulillah, pendaratan berhasil dilakukan dengan lancar dan aman, layaknya pendaratan reguler,” imbuh Tri Sunoko.

Tri menambahkan, setelah dilakukannya evakuasi terhadap penumpang yang pada akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit tersebut, pesawat Singapore Airlines langsung melakukan pengisian bahan bakar (refueling) sebelum terbang kembali pada pukul 17.50 WIB, atau sekitar 2 jam setelah mendarat. Diakuinya, keberhasilan pendaratan perdana pesawat super jumbo ini semakin menambah keyakinan PT Angkasa Pura II dalam mengelola Bandara Soekarno-Hatta, terutama dalam hal keselamatan.

Dalam waktu dekat ini, PT Angkasa Pura II akan memulai proyek pengembangan Bandara Soekarno-Hatta dalam rangka meningkatkan kapasitasnya dari 22 juta penumpang per tahun menjadi 62 juta penumpang per tahun. ”Insya Allah, sebentar lagi ground breaking pengembangan Soekarno-Hatta akan dilakukan. Ke depan, Soekarno-Hatta akan menjadi bandara moderen kebanggaan bangsa Indonesia,” pungkasnya. (roda kemudi)

ACI: Bandara Soekarno-Hatta Aman dan Laik Operasi


Pendaratan Perdana Airbus A380 di Soekarno Hatta
Airport Council International (ACI) telah menyelesaikan observasinya untuk mengukur tingkat keselamatan Bandara Internasional Soekarno – Hatta. Hasil dari kegiatan yang berlangsung sejak 23 April hingga 3 Mei 2012 tersebut menyatakan bahwa status Bandara Soekarno-Hatta ”Clearly Safe Operate”, alias aman dan laik operasi. 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh John Pottinger Manager Safety and Operations Airport Council Internasional (ACI) yang juga merupakan team leader dalam program Airport Excellence (APEX) in Safety tersebut. Secara umum, imbuh Pottinger, meski tengah mengalami kekurangan kapasitas akibat peningkatan jumlah pergerakan penumpang dan menjadi salah satu bandara tersibuk di dunia, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terhadap tingkat keselamatan di Bandara Soekarno-Hatta. ”Semua prosedur keselamatan penerbangan berjalan dengan baik,” ujarnya.

Dalam observasi selama kurun waktu 10 hari tersebut, ACI menurunkan sebanyak 11 orang pakarnya yang berasal dari lima negara, yakni Kanada, Hongkong, Korea Selatan, Afrika Selatan, dan India. Tim yang dikomandoi langsung oleh John Pottinger tersebut menitikberatkan observasi pada kondisi landasan pacu (runway), taxiway, apron, serta wilayah di sekitar terminal.

Dijelaskan Pottinger, dalam daftar ACI, Soekarno-Hatta saat ini menempati peringkat 11 bandara tersibuk di dunia dengan jumlah pergerakan penumpang mencapai 51,5 juta pergerakan. Jika dibandingkan dengan pergerakan pada tahun 2010 yang mencapai 43,6 juta, terjadi pertumbuhan sebesar 19 persen pada 2011. Kemudian jika dibandingkan dengan bandara-bandara lainnya, jumlah pertumbuhan di Soekarno-Hatta tersebut menempati urutan teratas.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengatakan, hasil observasi yang dilakukan oleh para tim ahli ACI tersebut semakin menambah keyakinan PT Angkasa Pura II dalam mengelola bandara terbesar di Indonesia tersebut. ”Hasil ACI ini menjadi pimicu semangat kami untuk terus melakukan improvement terhadap safety. Karena komitmen Angkasa Pura II sebagai operator bandara selalu memprioritaskan keselamatan penerbangan dan keselamatan penumpang,” jelasnya. (roda kemudi)