Pendaratan Perdana Airbus A380 di Soekarno Hatta |
Pernyataan tersebut disampaikan oleh John Pottinger Manager Safety and Operations Airport Council Internasional (ACI) yang juga merupakan team leader dalam program Airport Excellence (APEX) in Safety tersebut. Secara umum, imbuh Pottinger, meski tengah mengalami kekurangan kapasitas akibat peningkatan jumlah pergerakan penumpang dan menjadi salah satu bandara tersibuk di dunia, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terhadap tingkat keselamatan di Bandara Soekarno-Hatta. ”Semua prosedur keselamatan penerbangan berjalan dengan baik,” ujarnya.
Dalam observasi selama
kurun waktu 10 hari tersebut, ACI menurunkan sebanyak 11 orang pakarnya yang
berasal dari lima negara, yakni Kanada, Hongkong, Korea Selatan, Afrika Selatan,
dan India. Tim yang dikomandoi langsung oleh John Pottinger tersebut
menitikberatkan observasi pada kondisi landasan pacu (runway), taxiway, apron,
serta wilayah di sekitar terminal.
Dijelaskan Pottinger,
dalam daftar ACI, Soekarno-Hatta saat ini menempati peringkat 11 bandara
tersibuk di dunia dengan jumlah pergerakan penumpang mencapai 51,5 juta
pergerakan. Jika dibandingkan dengan pergerakan pada tahun 2010 yang mencapai
43,6 juta, terjadi pertumbuhan sebesar 19 persen pada 2011. Kemudian jika dibandingkan
dengan bandara-bandara lainnya, jumlah pertumbuhan di Soekarno-Hatta tersebut
menempati urutan teratas.
Menanggapi hal
tersebut, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengatakan, hasil
observasi yang dilakukan oleh para tim ahli ACI tersebut semakin menambah
keyakinan PT Angkasa Pura II dalam mengelola bandara terbesar di Indonesia
tersebut. ”Hasil ACI ini menjadi pimicu semangat kami untuk terus melakukan
improvement terhadap safety. Karena komitmen Angkasa Pura II sebagai operator
bandara selalu memprioritaskan keselamatan penerbangan dan keselamatan
penumpang,” jelasnya. (roda kemudi)
No comments:
Post a Comment