Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan (RUPST) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, memutuskan untuk merombak jajaran Dewan
Komisaris dan Direksi, Jumat, 27
April 2012. Keputusan tersebut ditetapkan oleh 72.17
persen pemegang saham yang
menguasai 16.463.846.764 lembar saham. Dalam keterangan resminya hari ini disebutkan,
RUPS menetapkan Emirsyah Satar tetap pada posisinya sebagai CEO BUMN pelat
merah tersebut. Sementara tongkat komando tertingi Dewan Komisaris diserahkan
kepada Wakil Menter Perhubungan Bambang Susantono, menggantikan Hadiyanto.
Berikut susunan Dewan
Komisaris dan Direksi Garuda yang baru tersebut:
Dewan Komisaris
Baru:
1. Bambang Susantono (Komisaris Utama)
2. Bambang Wahyudi (Komisaris)
3. Sonatha Halim Jusuf (Komisaris)
4. Wendy Aritenang Yazid (Komisaris)
5. Betti Alisjahbana (Komisaris Independen)
Sebelumnya:
1. Hadiyanto (Komisaris Utama)
2. Adi Rahman Adiwoso (Komisaris)
3. Wendy Aritenang Yazid (Komisaris)
4. Abdulgani (Komisaris)
5. Betti Alisjahbana (Komisaris Independen)
Dewan Direksi
Baru:
1. Emirsyah Satar
(Direktur Utama)
2. Handrito Hardjono
(Direktur Keuangan)
3. Faik Fahmi
(Direktur Layanan)
4. Elisa Lumbantoruan
(Direktur Pemasaran dan Penjualan)
5. Heriyanto Agung
Putra (Direktur SDM dan Umum)
6. Batara Silaban
(Direktur Teknik dan Pengembangan Armada)
7. Judi Rifajantoro (Direktur Strategi
Pengembangan Bisnis dan Manajemen Resiko)
8. Capt. Novijanto
Herupratomo (Direktur Operasi)
Sebelumnya:
1. Emirsyah Satar (Direktur
Utama)
2. Agus Priyanto
(Direktur Niaga)
3. Achirina (Direktur
Strategi Pengembangan Bisnis dan Manajemen Resiko)
4. Elisa Lumbantoruan
(Direktur Keuangan)
5. Hadinoto Soedigno
(Direktur Teknik dan Pengembangan Armada)
6. Capt. Ari Sapari
(Direktur Operasi)
Dalam RUPST tersebut
juga disepakati, pada tahun 2011 Garuda berhasil
membukukan pendapatan sebesar Rp. 27,2
triliun, meningkat sebesar 39,1 persen dibanding periode tahun 2010 yang
sebesar Rp. 19,5 triliun. Garuda Indonesia juga berhasil meraih laba operasional sebesar Rp. 1.01
triliun, meningkat dari rugi sebesar Rp (67.2) miliar, serta berhasil meraih
net profit sebesar Rp. 808,7 miliar, dan laba komprehensif sebesar Rp. 858,8
miliar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 285,4 persen dari tahun 2010.
Sepanjang
tahun 2011, Garuda Indonesia berhasil mengangkut sebanyak
17.1 juta penumpang, terdiri dari 13,9 juta penumpang domestik dan 3,2 juta penumpang
internasional, atau naik sebesar 36.2 persen dibanding tahun 2010 yang sebesar 12.5 juta
penumpang. Kapasitas produksi (availability
seat kilometer/ASK) pada tahun 2011 juga meningkat sebesar 26 persen
menjadi 32.5 miliar dibanding 25.8 miliar pada tahun 2010. Selain itu, “yield”
penumpang juga meningkat sebesar 12,4
persen menjadi USC 9.6 dibanding tahun 2010 sebesar USC 8,6. Garuda juga
berhasil mengangkut sebanyak 229 ribu ton cargo, meningkat sebanyak 10,8 persen
dari tahun 2010 yang sebanyak 207 ribu ton cargo.
Frekuensi
penerbangan Garuda pada 2011 juga mengalami peningkatan sebesar 26,6 persen, menjadi 130.043
penerbangan (terdiri
dari 108.381 penerbangan domestik dan 21.662 penerbangan internasional). Pada 2010, frekuensinya sebanyak
102.724 penerbangan.
Sedangkan untuk tingkat
isian penumpang (Seat Load Factor/SLF), tercatat peningkatan 4,3 persen pada tahun 2011 menjadi 75,2
persen, dari 71,7 persen pada tahun 2010 lalu. Utilisasi pesawat
mengalami peningkatan dari 9:23 jam pada tahun 2010 menjadi 10:40 jam pada
tahun 2011. Tingkat ketepatan penerbangan/On Time Performance (OTP) juga
meningkat 6,9 persen menjadi 85,68 persen dibanding tahun 2010 lalu yang
sebesar 80,16 persen.
Pada hari yang sama, Garuda juga berhasil menjual saham sebesar 10,9 persen yang tersisa dari pelaksanaan IPO tahun lalu. Saham senilai Rp 1,5 triliun tersebut diborong pengusaha Chairul Tanjung. (roda
kemudi)
No comments:
Post a Comment