Meski pasokan arus listrik PLN sempat terhenti selama lebih dari 1 jam akibat adanya gangguan di Gardu Induk Gandul, Jakarta Selatan, pelayanan operasional penerbangan dan pelayanan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta tetap dapat beroperasi dengan normal. Hal tersebut dikarenakan genset pembangkit listrik dan UPS pendukung yang tersedia di Bandara Soekarno-Hatta dapat bekerja secara optimal.
”Di Soekarno-Hatta
kita punya delapan genset yang memback-up jalur-jalur prioritas. Alhamdulillah,
saat pasokan listrik PLN terkendala hari ini, semuanya dapat bekerja dengan
baik sehingga aktivitas pelayanan, khususnya yang terkait dengan keselamatan
penerbangan maupun pelayanan terhadap penumpang tidak terganggu sama sekali,”
jelas Corporate Secretary PT Angkasa Pura II (Persero) RP Hari Cahyono, dalam siaran persnya, Rabu,
25 April 2012.
Dijelaskan,
kedelapan genset pendukung jalur prioritas tersebut meliputi antara lain
jaringan teknik keselamatan penerbangan (radar, tower, transmiter, dll) sebesar
3x850 Kilo Volt Ampere (KVA); jaringan prioritas operasional pelayanan di
terminal penumpang (check-in, x-ray, bagasi, garbarata, Flight Information
Diplay System (FIDS), dll) sebsar 3x1600 KVA; serta Terminal 3 sebesar 2x2000
KVA.
”Jadi, tepat ketika
pasokan listrik dari PLN terhenti di
BSH pada pukul 13.18 WIB, seluruh genset yang kami miliki itu langsung bekerja secara
otomatis untuk menyalurkan arus ke titik-titik prioritas. Kalau untuk jalur
yang non-priority, memang selama
pemadaman berlangsung tidak ada arus cadangan yang mengalir. Jalur-jalur non-priority itu adalah kawasan Terminal
Kargo serta kios-kios tenant, sejumlah lampu dan pendingin ruangan (AC) di
terminal, dll. Jika ada kekurangnyamanan penumpang akibat kondisi ini, kami
memohon maaf,” imbuhnya.
Menurut Hari,
pasokan listrik PLN mulai mengalir lagi ke Main Power Station (MPS) Bandara
Soekarno-Hatta pada pukul 14.00 WIB dengan tegangan sebesar 17 Kilo Volt (KV).
Namun, mengingat tegangan yang dibutuhkan sebesar 20 KV, suplay listrik yang
ada tersebut tetap belum dapat dipergunakan. ”Tegangan arus listrik yang dipasok
PLN ke Soekarno-Hata berhasil mencapai 20 KVA tepat pada pukul 14.32 WIB, dan
langsung kami salurkan ke seluruh fasilitas secara merata. Namun, untuk
mengantisipasi, genset tetap kami hidupkan sampai PLN memastikan pasokan tidak
akan terganggu lagi. Sampai saat ini kami terus berkoordinasi dengan pihak PLN,”
pungkasnya.
Disampaikan Hari
Cahyono, kebutuhan pasokan listrik Bandara Soekarno-Hatta dari PLN setiap
harinya sebesar 35 Mega Volt Ampere (MVA) dengan besar tegangan sebesar 20 KV
melalui Gardu Induk Batujaya Tangerang. Sesuai dengan skema Grand Design pengembangan
Bandara Soekarno-Hatta, kapasitas Main Power Station akan dikembangkan dari 35
MVA menjadi 60 MVA. (roda kemudi)
No comments:
Post a Comment