Pages

Friday, March 30, 2012

Bandara Tanjung Pinang Perdana Buka Penerbangan Internasional

Terhitung mulai hari ini, Jumat, 30 Maret 2012, penerbangan Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjung Pinang bertambah, seiring dibukanya rute penerbangan baru oleh maskapai Sky Aviation dengan tujuan Tanjung Pinang-Melaka, Malaysia. Ini merupakan rute internasional pertama yang dilayani Bandara Raja Hahi Fisabilillah Tanjung Pinang

Corporate Secretary PT Angkasa Pura II (Persero) Hari Cahyono menjelaskan, rute penerbangan baru tersebut dilayani Sky Aviation dengan frekuensi dua kali dalam seminggu. ”Penerbangannya dilakukan setiap hari Rabu dan Minggu dengan menggunakan pesawat jenis Fokker-50,” jelasnya melalui siaran pers, Jumat (30/3/2012). Saat ini, Bandara Raja Haji Fisabilillah memfasilitasi sejumlah penerbangan ke pelbagai tujuan yang dilayani oleh empat maskapai nasional, yaitu Batavia Air (Jakarta), Sriwijaya Air (Jakarta),  Lion Air (Jakarta), serta Sky Aviation (Pekanbaru, Natuna, Matak, Melaka).

Menurut Hari Cahyono, PT Angkasa Pura II kini tengah melakukan penyelesaian proses pengembangan terhadap Bandara Raja Haji Fisabilillah. Pengembangan yang telah berjalan sejak tahun 2010 tersebut meliputi antara lain dengan melakukan perluasan bangunan terminal penumpang dari 2.118 meter persegi menjadi 8.348 meter persegi. Pergerakan penumpang melalui terminal lama yang berkapasitas 100 ribu penumpang per tahun tersebut telah mencapai 150 ribu penumpang per tahun. Dengan pengembangan yang dilakukan, Bandara Raja Haji Fisabilillah ke depan akan melayani 1 juta penumpang per tahun. Untuk paket pekerjaan fisik bangunan terminal penyelesaiannya sudah mencapai 100 persen. Saat ini, proses pengerjaan memasuki tahap penyelesaian untuk bagian interior dan fasilitas penunjang lain.

Hari Cahyono menambahkan, seiring dengan pesatnya pertumbuhan maskapai, manajemen Angkasa Pura II Bandara Raja Haji Fisabilillah dapat dijadikan home base oleh maskapai nasional. ”Ini sangat baik untuk memperluas daya jangkau airlines, guna mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional ke depan dengan mengoptimalisasikan potensi daerah yang ada,” ujarnya.

Selain bangunan terminal, juga dilakukan perpanjangan landasan pacu (runway) dari 2.000x30 meter menjadi 2.250x30 meter yang dibiayai pemerintah melalui APBN dengan progress pengerjaan 100 persen. Di susul kemudian dengan program perluasan apron dari 20.690 meter per segi menjadi 37.517 meter per segi, yang dibiayai AP II untuk pengerjaan desain dan APBN untuk pembangunan fisiknya.

PT Angkasa Pura II adalah BUMN yang mengelola sebanyak 12 bandara di wilayah operasi Indonesia bagian barat. Bandara-bandara tersebut meliputi Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Thaha (Jambi) dan Depati Amir (Pangkal Pinang). Dari total 12 Bandara yang dikelola, sebanyak sembilan Bandara di antaranya termasuk dalam program pengembangan simultan Angkasa Pura II.(roda kemudi)

No comments: