Chairul Tanjung - Detikfoto |
Sisa saham PT Garuda
Indonesia Tbk (GIAA) terjual sudah. Saham sebesar 10,9% dari total yang
ditawarkan GIAA saat penawaran perdana tersebut, diborong Chairul
Tanjung, dengan tebusan senilai Rp 1,53 triliun(US$ 163,28
juta). Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia
(BEI), Jumat, 27 April 2012, transaksi dilakukan sebanyak empat kali di pasar negosiasi. Bos CT Corp yang menggandeng Credit Suisse
Securities Indonesia untuk memfasilitasi transaksinya, membeli sebanyak 4.933.931 lot atau setara 2.466.965.500 lembar. Saham tersebut dibeli melalui PT Trans
Airways dengan harga Rp 620 per lembar.
Sebelumnya, saham yang
tidak terserap investor itu ditampung di tiga sekuritas milik pemerintah, yakni
Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, dan Danareksa. Ketiga
sekuritas yang menjadi penjamin
emisi itu terpaksa
menyerap saham perdana Garuda yang tidak terserap investor sejak IPO. Komposisinya,
Bahana dan Danareksa menguasai lebih dari 900 juta saham, sedangkan Mandiri
Sekuritas sekitar 400 juta saham. Total nilai seluruh saham tersebut mencapai Rp
2,256 triliun.
Akibat beban keterpaksaan
tersebut, laporan kinerja keuangan ketiga broker pemerintah itu pun terbebani. Karena selain sahamnya tidak laku dilego, harganya pun terus 'tiarap' di pasar. Pada perdagangan kemarin, saham GIAA turun 10 poin
(-1,51%) ke level Rp 650 per lembar. Sebanyak 29.152 lot sahamnya
ditransaksikan 330 kali senilai Rp 9,555 miliar.
Dengan aksinya tersebut,
Chairul Tanjung terbilang beruntung. Karena jika dibandingkan dengan harga awal
penawaran perdana, harga saham yang diborongnya itu terdiskon sekitar 17,3%,
dari Rp 750 menjadi Rp 620 per lembar saham.
Seperti diketahui, Garuda
Indonesia dalam proses IPO tahun lalu menawarkan 6,33 miliar saham atau sebesar
27,98 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Namun,
dalam proses IPO, hanya sekitar 52,5 persen atau 3,32 miliar saham yang
terserap pasar. Sebagai konsekwensi, sekitar 47,5 persen atau 3,008 miliar
saham harus diserap tiga penjamin pelaksana emisi yang telah menyatakan kesanggupan
penuh (full commitment). Yaitu kesanggupan
untuk membeli sisa saham Garuda yang ditawarkan dan tidak habis terjual saat
IPO.
Selama sepekan
terakhir, harga saham Garuda sempat menyentuh level tertinggi Rp 670 yang
dicatatkan pada Selasa 24 April 2012. Namun pada Kamis siang kemarin, sempat
turun lagi ke harga Rp 650 dan anjlok ke harga Rp 620 hari ini.
Dahlan Iskan Lega
Seperti dilansir detik.com, Menteri Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) Dahlan Iskan bersyukur atas terjualnya saham ‘menggantung’ milik Garuda
Indonesia tersebut. Terlebih, pembelinya
adalah satu dari lima pengusaha nasional yang ditawarinya, dengan harapan saham
tidak jatuh ke tangan asing. ”Saya bersyukur kalau ada di antara lima
perusahaan nasional tersebut yang berminat, dan harganya cocok dengan kebijakan
korporasi masing-masing perusahaan,” kata Dahlan dalam pesan singkat kepada detikFinance, Kamis (26/4/2012).
No comments:
Post a Comment