Pemerintah menargetkan pelaksanaan mudik Lebaran tahun 2009 (1430 H) yang terpusat di 10 provinsi harus lebih baik dari tahun lalu. Dengan dukungan infrastruktur sarana dan prasarana yang memadai, seluruh pemudik diharapkan bisa sampai di kampung halaman sebelum shalat Iedul Fitri dilaksanakan.
Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal selaku Koordinator Pelaksanaan Angkutan Lebaran Terpadu 2009 menjelaskan, seluruh sarana dan prasarana yang ada telah siap untuk menampung beban arus mudik yang diperkirakan mencapai 27, 25 juta pemudik selama masa operasi pada H-7 hingga H+7 Lebaran.
”Rehabilitasi sarana dan prasarana, termasuk perbaikan telah dilakukan dan siap untuk mendukung kelancaran arus mudik nanti. Sesuai arahan Presiden, pelaksanaan angkutan Lebaran tahun ini harus bisa menjaga tiga pilar agar bisa lebih baik dari tahun lalu. Yaitu pilar keamanan, pilar keselamatan, dan pilar pelayanan,” jelas Menhub usai Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu 2009 (1430 H) yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani Indrawati di gedung Dephub, Jakarta, Jumat (11/9).
Dari total jumlah pemudik yang diperkirakan tersebut, Menhub menambahkan, sebanyak 16,25 juta pemudik merupakan pengguna sarana angkutan umum. Sedangkan 11 juta pemudik sisanya menggunakan mobil pribadi dan sepeda motor. ”Untuk pemudik yang menggunakan angkutan umum, ketersediaan jumlah tempat duduk untuk semua moda angkutan umum mencapai 36,4 juta. Jadi suplai untuk angkutan umum cukup, bahkan melebihi kapasitas yang dibutuhkan,” jelasnya. Jumlah tersebut, imbuhnya, belum termasuk armada laut cadangan yang disediakan TNI.
Rakor yang merupakan rapat lanjutan dari rakor kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Presiden sehari sebelumnya tersebut dihadiri sejumlah menteri terkait termasuk perwakilan Polri dan TNI, pemerintah daerah, serta perusahaan dan organisasi masyarakat. Menteri-menteri dan perwakilan lembaga kementrian dan departemen yang hadir di antaranya adalah Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, Menteri Pertanian Anton Apriantono, Dirjen Migas Departemen ESDM Evita Herawati Legowo, serta Deputi Operasi Polri SY Wenas.
Menhub Jusman melanjutkan, untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas darat, Polri bersama Dinas Perhubungan dan aparat pemerintah daerah di seluruh wilayah yang menjadi tujuan mudik. Menurutnya, personel gabungan ini telah diinstruksikan untuk menyiapkan mekanisme upaya antisipasi pada daerah-daerah rawan kemacetan seperti di persilangan jalan, persimpangan sebidang dengan jalur kereta api, pasar tumpah dan lainnya, termasuk di jalur-jalur alternatif.
”Untuk macet, Polri sudah menyiapkan strategi menguraikan kemacetan serta untuk mengurangi waktu macet. Polri juga akan mengawal pemudik pengguna sepeda motor, dan telah menyiapkan aturan khusus. Kemudian untuk daerah-daerah yang diprediksi menjadi rawan longsor, Departemen PU juga sudah menyiagakan alat-alat berat,” jelas Menhub. Fasilitas jalan rusak juga sudah diperbaiki dan direhabilitasi Departemen PU untuk melancarkan pelaksanaan mudik.
”Memang masih ada sejumlah titik yang pengerjaannya belum selesai karena disesuaikan dengan waktu kontrak. Tetapi, mulai H-7, semua pekerjaan akan dihentikan dan akan kita hilangkan semua potensi gangguan akibat pekerjaan yang belum selesai itu untuk memperlancar arus mudik. Jalan-jalan akan kita bersihkan,” timpal Menteri PU Joko Kirmanto, menjawab pertanyaan wartawan.
Di sisi lain, selain menyiapkan mekanisme kelancaran arus lalu lintas, Polri yang pada masa Lebaran kali ini menyiapkan 123 ribu personel juga disiagakan untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan di terminal-terminal bus, bandara dan pelabuhan, bersama aparat TNI.
”Jadi, jangan aneh jika melihat ada aparat Polri maupun TNI berseragam dan bersenjata lengkap di terminal, pelabuhan atau bandara. Peningkatan proses pengamanan ini bukan dilakukan karena kondisi tertentu, tetapi untuk menciptakan rasa aman dan nyaman para pemudik,” ujar Menhub.
Deputi Operasional Polri SY Wenas menambahkan, tak hanya di jalur-jalur mudik dan objek vital transportasi, personel kepolisian juga akan disiagakan untuk mengamankan kawasan permukiman, pusat-pusat perbelanjaan dan tempat-tempat rekreasi. ”Semua Polda telah disiagakan untuk mengamankan kawasan-kawasan tersebut selama masa Lebaran,” jelasnya. Tidak hanya jalur darat, Menhub memaparkan, untuk melancarkan dan menjaga keamanan moda angkutan udara dan pelayaran, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga telah diinstruksikan untuk memberikan laporan prediksi cuaca aktual secara rutin dan berkala setiap hari.
”Terutama untuk pelayaran, laporan prediksi perubahan cuaca harus disampaikan secara cepat. Untuk udara, selain cuaca buruk, juga harus disampaikan secara lebih sering laporan tentang adanya kabut asap yang dapat mengganggu jalur penerbangan,” ujar Menhub.
Pasokan BBM dan Bahan Pokok Cukup
Selain sarana dan prasarana transportasi, Menhub menjabarkan, jumlah pasokan bahan makanan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) dijamin akan cukup hingga masa Lebaran. Departemen Perhubungan sendiri, menurutnya, telah menyiapkan mekanisme pendistribusian untuk menjamin kelancaran pasokan BBM dan bahan pokok ke daerah-daerah. Termasuk di antaranya, memberikan dispensasi khusus bagi kendaraan pengangkut air mineral kemasan.
Dirjen Migas Departemen ESDM Evita Herawati Legowo menambahkan, pihaknya telah meminta PT Pertamina untuk menyiapkan kantung-kantung pengisian BBM untuk menjamin ketersediaan BBM bagi para pemudik. ”Kita minta Pertamina untuk menyediakan 50 kantung pengisian selain SPBU,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, mengingat tingginya kebutuhan premium selama arus mudik, disediakan pula 16 SPBU premium tambahan yang sebelumnya merupakan pengalihan dari SPBU solar. ”Kita juga menyediakan 95 unit SPBU transit khusus para pengguna sepeda motor. Secara keseluruhan stok BBM selama arus mudik Idul Fitri 1430 Hijriah akan aman dalam posisi 23,9 hari. Stok ini melebihi stok normal yang biasanya 18 hari,” kata Evita. (roda kemudi)
MENGGALI PENDAPATAN TAMBAHAN UNTUK PEMBANGUNAN MRT
11 years ago
No comments:
Post a Comment