Pages

Wednesday, October 21, 2009

Menhub Baru Harus Mampu Perbaiki Transportasi Massal

Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II memunculkan nama Freddy Numberi yang diprediksi menjabat sebagai menteri perhubungan (menhub), menggantikan Jusman Syafii Djamal. Sebelumnya diketahui, Freddy menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan.

Pengamat transportasi Unika Soegijapranata Joko Setijowarno mengungkapkan, penetapan Freddy Numberi sebagai sosok Menhub dalam kabinet mendatang sudah menjadi pilihan dan keputusan Presiden yang tidak perlu diperdebatkan lagi.

“Saat ini yang lebih penting, bagaimana peta jalan transportasi selama 5 tahun ke depan dapat diimplementasikan. Harus disadari kondisi transportasi saat ini cukup kritis, terutama realisasi angkutan massal yang sangat minim,” ungkapnya, saat dihubungi SH, Selasa (20/10).

Menurut Joko, tugas Menhub yang baru adalah mengurangi kecelakaan lalu lintas, pengembangan angkutan massal perkotaan, revitalisasi perkeretaapian, pengembangan pelayaran rakyat, pengembangan penerbangan perintis, pembangunan transportasi pedesaan dan transportasi antarpulau-pulau kecil, serta yang paling utama: pengetatan barang dan jasa untuk mengurangi korupsi, serta peningkatan sumber daya manusia perhubungan.

“Kita tidak butuh orang yang pintar semata, tetapi harus mampu bekerja sama dan bersinergi dengan instansi terkait lainnya, sehingga setiap program yang direncanakan dapat terealisasikan,” kata dia.

Untuk sosok Freddy Numberi, lanjutnya, dengan bekal dan pengalaman sebagai anggota militer di bidang kelautan, diharapkan ia mampu belajar cepat dalam pengembangan peta jalan transportasi serta mengimplementasikannya dengan cepat.

Cukup Mumpuni

Secara terpisah, Sekjen Asosiasi Perusahaan Pe-nerbangan Nasional Indonesia (INACA), Tengku Burhanud-din, menilai sosok Freddy Numberi cukup mumpuni dalam memimpin dunia transportasi Indonesia selama lima tahun ke depan. “Meskipun kuat di bidang kelautan, kami meyakini beliau mampu me-rangkul seluruh moda transportasi yang ada,” ungkapnya.

Menurut Tengku, relasi internasional yang dimiliki oleh Freddy juga diharapkan bisa membawa transportasi Indonesia ke arah yang lebih baik lagi, terutama di bidang penerbangan.

Tahun ini, katanya, Indonesia berhasil mencapai satu lompatan besar dengan dicabutnya larangan terbang Uni Eropa bagi empat maskapai domestik.

“Kami berharap menteri yang baru nanti bisa lebih meningkatkan program safety dan security, sehingga mampu mengembalikan kembali ke posisi penerbangan Indonesia pada kategori I Federal Aviation Administration (FAA).

Pengalaman Freddy sebagai Dubes Italia, mantan TNI-AL dan menteri kelautan dan perikanan, lanjutnya, dianggap merupakan indikasi kapabilitas yang cukup untuk bersinergi dengan pihak instansi terkait lainnya, guna mencapai peningkatan kualitas transportasi di Tanah Air. (sinar harapan)

No comments: