
Dirjen Herry menambahkan, angka pergerakkan penumpang pada masa puncak arus balik itu tidak akan berbeda jauh dengan kondisi pada saat puncak arus mudik sebelum Lebaran, yaitu berkisar 140 ribuan penumpang. ”Beda-beda tipis, tetapi kisaran jumlahnya segitu. Karena kalau di udara, yang berangkat dengan yang pulang biasanya selalu sama angkanya,” imbuhnya. Jika dibandingkan pada masa yang sama pada tahun sebelumnya, ada peningkatan rata-rata antara 10-15 persen.
Pendistribusian masa libur yang tidak serentak antara libur sekolah dan para pegawai, menurut Herry, turut memberikan kontribusi terhadap upaya pengurangan penumpukkan calon penumpang di tiap-tiap bandara baik pada sat mudik maupun balik. ”Pendistribusian liburnya merata, jadi masyarakat tidak bergerak secara bersamaan seluruhnya, baik pada saat mudik maupun balik,” ujarnya.
Kemudian terkait kendala lain, Herry megnatakan bahwa ada beberapa kendala yang muncul terkait operasional dan cuaca, tetapi tidak terlalu besar efeknya. ”Itu biasa. Antisipasinya dengan kita lakukan ramp chek yang rutin hingga H+7 nanti. Kalau soal tarif, semua maskapai sudah tertib. Tidak ada yang berani main-main,” pungkasnya. roda kemudi
No comments:
Post a Comment