Pages

Thursday, August 26, 2010

Waspadai 78 Pasar Tumpah di Jalur Mudik Jabar-Jateng

Para pemudik diminta untuk mewaspadai keberadaan 78 pasar tumpah yang ada di ruas utama jalur mudik yang berada di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Keberadaan pasar tumpah tersebut berpotensi besar menjadi pemicu kemacetan bagi kendaraan pemudik yang melintasinya.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan bahwa pemerintah pusat telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasi memperkecil dampak dari pasar tumpah tersebut. ”Untuk jalur utama Pantura, misalnya, perlu diwaspadai adalah Pasar Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kemudian Pasar Jatibarang di Kabupaten Indramayu, serta Pasar Losari yang berada di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah,” jelas Menhub di Jakarta, Kamis (26/8).

Menhub Freddy menambahkan, salah satu antisipasi yang dilakukan terkait keberadaan pasar tumpah tersebut adalah dengan memagari pasar untuk membatasi aktivitas pedagang agar tidak meluber ke luar pasar. ”Pedagang tidak akan dilarang untuk berjualan. Tetapi, lokasi mereka dibatasi jangan sampai ke jalan raya. hanya di dalam areal  pasar saja,” jelasnya.

Menurut Menhub, pengaturan pasar tumpah sangat dibutuhkan. Karena berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, pedagang kerap menggunakan badan jalan untuk menjajakan barang dagangan mereka. Kondisi tersebut otomatis membuat arus lalu lintas yang berada di sekitar lokasi itu tersendat. ”Selain mengerahkan aparat Dishub di daerah, kita juga akan meminta bantuan personel Kepolisian untuk menangani arus lalu lintas di sekitar pasar tumpah,” lanjut Menhub.

Di sisi lain, Menhub menambahkan, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan selaku insitusi yang menjadi koordinator pelaksanaan angkutan Lebaran akan melakukan pemantauan dengan memanfaatkan kamera pengawas CCTV dari Posko Terpadu yang akan dibuka di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Langkah ini menjadi bagian dari sistem koordinasi terpadu untuk mendasari aksi reaksi cepat penanganan masalah di lapangan. ”Dengan kamera-kamera ini, kita bisa lihat titik-titik mana saja yang sedang terkendala, sehingga bisa dikoordinasikan agar ditangani dengan cepat,” papar Menhub.

Untuk jalur darat, lokasi pengawasan yang telah dipasangi kamera pemantau antara lain Padalarang, Kadipaten, Patrol, Nagrek, Cileunyi, Perlintasan KA Sumpiuh dan Karanganyar, Losari, Comal, Pertigaan Ciamis, Pintu Tol Cikampek, Simpang Jomin, Jembatan Timbang (JT) Balonggandu, Pasar Tegal Gubug Arjawinangun, JT Losarang, JT Tanjunug, Sadang, JT Gentong, JT Kulwaru, Simpang Pejagann, Tanjung, Brebes, Kaliwaru, Kanci, serta Pintu Tol Merak dan Terminal Terpadu Merak. Untuk jalan tol sendiri, lokasi yang diawasi kamera pengawas terdapat tujuh titik. Yaitu ruas Tol Cikopo, Tol Dawuan, Tol Cileunyi, Tol Ciawi, Tol Padalarang, Tol kanci, dan Tol Sadang.

Tak hanya kamera pengawas statis, pemantauan kelancaran arus lalu lintas di jalur-jalur mudik juga diawasi melalui bus-bus dengan memasang Global Positioning System (GPS), alat pemantau posisi dan kecepatan yang dipasang pada sejumlah bus. Antara lain pada bus yang dioperasikan PO Sumber Kencono, Sinar Jaya, Safari Dharma, SAN, AKAS, Budiman, Sumber Alam, dan Primajasa.

”Selain jalan raya, stasiun KA, pelabuhan laut dan penyeberangan, serta bandara-bandara,” imbuh Menhub Freddy.

Menhub menambahkan,Pemerintah juga akan mengawasi tiga titik rawan yang ada di sepanjang jalur mudik, yaitu Pejagaan (Jawa Tengah), Nagrek dan Merak (Jawa Barat). Untuk mengawasi tiga titik rawan tersebut, polisi telah ditempatkan di wilayah tersebut sejak Rabu (25/8) kemarin. "Nah titik-titik yang kita lihat paling rawan itu sudah ada dibangun sekarang pos polisi untuk menjaga supaya kalau terjadi ini bisa diatur lalu lintasnya sedemikian rupa sehingga lebih lancar," ujarnya.

Sementara untuk menjaga ketersediaan bahan bakar menghadapi Lebaran, Pemerintah telah melakukan beberapa kesiapan termasuk menyiapkan cadangan BBM. "Terutama di Jawa. Beberapa titik di Jawa Tengah sehingga antrean panjang karena macet. Kita sudah minta menteri BUMN dan Pertamina supaya stand by di situ dan sebagainya. Kemudian ke posko kesehatan kalau dibutuhkan dan juga kalo ada terjadi kecelakaan-kecelakaan," paparnya. Roda Kemudi

No comments: