Pages

Wednesday, August 4, 2010

PT KA Siapkan 226 Rangkaian KA untuk Lebaran

PT Kereta Api (PT KA) menyiapkan sedikitnya 226 rangkaian kereta api untuk pelaksanaan angkutan Lebaran 2010 (1431 H), terdiri dari 198 rangkaian KA reguler dan 28 rangkaian KA tambahan. Meski masa angkutan KA ditetapkan sejak H-7 hingga H+7 Lebaran, namun, tiket untuk KA Lebaran ini sudah dapat dibeli masyarakat sejak 30 hari sebelum tanggal pemberangkatan.

Juru Bicara PT KA Sugeng Priyono mengungkapkan, penyediaan rangkaian yang jauh lebih besar tahun lalu itu sebagai salah satu langkah antisipasi untuk mengangkut penumpang yang diperkirakan mencapai hampir 2,7 juta orang sepanjang masa Lebaran kali ini. ”Ada peningkatan volume penumpang sekitar 1,7 persen dari tahun lalu,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (4/8).

Puncak arus mudik angkutan KA sendiri, Sugeng menambahkan, diperkirakan akan terjadi pada H1-2 Lebaran atau pada 8 September 2010 dengan jumlah penumpang sekitar 166.889 orang. Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H2+6 atau 17 September 2010 dengan jumlah penumpang mencapai 196.040 orang.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada pelaksanaan angkutan Lebaran tahun ini perusahaannya membuka lebih banyak loket penjualan yang bisa diakses secara online sebagaimana yang diterapkan oleh oeprator angkutan udara. Hal itu, jelasnya, bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pemesanan tiket. Di sisi lain, upaya ini juga untuk menekan peranan calo tiket yang salah satunya dipicu oleh sistem penjualan tiket yang kurang paripurna dan relatif terbatasnya jumlah loket online.

Sekarang, jelas Sugeng, masyarakat tidak hanya bisa memesan atau membeli tiket di semua loket di seluruh stasiun maupun agen-agen perjalanan yang telah terintegrasi sistem pemesanan tiket online. Karena mulai tahun ini, PT KA telah menjalin kerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk melayani transaksi pemesanan atau pembelian tiket secara online melalui seluruh kantor pelayanan yang ada.

”Untuk stasiun online jumlahnya mencapai 108 stasiun yang dilengkapi 190 unit kompuer. Kemudian untuk agen online swasta, ada 113 agen dengan 120 komputer. Sementara untuk pelayanan melalui kantor pos, ada 400 cabang yang terintergrasi. Penjualan secara serentak kami buka setiap hari mulai pukul 07.00, dan kita akan membatasi pembelian kolektif maksimal untuk empat orang yang pemesanannya wajib disertai dengan identitas calon penumpang,” jelasnya.

Selain itu, pemesanan juga dapat dilakukan melalui layanan Call Center 121 yang bisa diakses 24 jam per hari melalui telepon rumah untuk wilayah Jawa, Bali, Padang dan Palembang.

”Untuk besaran tarifnya sendiri, khususnya KA ekonomi, tidak akan ada perubahan selama masa Lebaran. Sampai saat ini kami masih menunggu arahan dari Kementerian Perhubungan terkait hal itu,” imbuhnya.

Sugeng menambahkan, untuk pemudik yang ingin membawa sepeda motor, PT KA juga menyediakan angkutan KA khusus sepeda motor dengan kapasitas angkut sebanyak 800 unit per hari untuk jalur utara dan selatan. Untuk pengangkutan khusus ini, PT KA menyediakan tiket paket yang terdiri dari dua penumpang dewasa dan satu anak plus sepeda motor.

”Karena nantinya, sepeda motor akan diangkut berbarengan dengan pemiliknya. Untuk motornya pakai gerbong, sedangkan pemiliknya pakai KA ekonomi. KA-nya nanti menjadi satu rangkaian, tidak dikirim terpisah seperti tahun lalu. Jadi, tidak akan ada lagi KA Komunitas lesehan untuk orang yang kurang manusiawi itu,” jelasnya.

Toilet Akan Dijaga Petugas

Terkait dengan adanya dispensasi mengangkut penumpang ekonomi hingga 150 persen dari kapasitas, Kepala Daerah Operasi I PT KA Mulianta Sinalingga mengatakan, pihaknya akan menempatkan sejumlah petugas untuk menjaga toilet agar tidak digunakan di luar fungsi dan kegunaannya selama perjalanan.

”Karena toilet itu bukan disediakan untuk tempat duduk penumpang, melainkan fasilitas untuk buang air besar atau kecil,” ujarnya.

Mulianta tidak memungkiri bahwa selama ini toilet kerap dimanfaatkan oleh penumpang yang tidak mendapat jatah tempat duduk di dalam kereta. Kondisi ini secara otomatis menghilangkan sekaligus mengubah fungsi dan kegunaan toilet dari tempat buang air menjadi tempat berdiam penumpang. (roda kemudi)



foto : vivanews.com

No comments: