Pages

Tuesday, November 2, 2010

Pesawat Lion Nyusruk di Pontianak, Bandara Supadio Ditutup

Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 712 tujuan Jakarta-Pontianak, mengalami kecelakaan di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (2/11).  Pesawat tergelincir saat melakukan pendaratan dan terjerembab di ujung landasar, area RESA (Runway End Safety Area). Hingga berita ini diturunkan, bandara dengan panjang runway 2200 meter itu masih ditutup untuk  proses evakuasi.
Pesawat Lion yang kecelakaan di Bandara Pontianak

Terkait kecelakaan itu, PT Angkasa Pura II menutup untuk sementara waktu Bandara Supadio untuk proses evakuasi pesawat dari landasan. Berdasarkan informasi sementara di lapangan, pesawat Boeing 737 seri 400 registrasi PK-LIQ itu mengalami over shoot saat melakukan pendaratan dan terjerumus ke di ujung landasan.

Direktur Tekhnik dan Operasi PT Angkasa Pura II Salahudin Rafi menjelaskan, pesawat mengalami  crash di ujung runway 15 pada pukul 11.18 WIB. ”Pesawat mengalami over shoot, atau melaju melebihi runway. Posisi kecelakaan ada di area RESA (Runway End Safety Area). Alhamdulillah, semua penumpang selamat. Akibat kecelakaan itu, nose wheel atau roda depan mengalami patah, main gear amblas, engine rusak dan pesawat terjerembab di tanah ujung landasan,” jelasnya, Selasa (2/11).

Untuk melakukan proses evakuasi dan menetralisasi landasan sepanjang 2.250 meter, PT Angkasa Pura II melakukan penutupan sementara Bandara Supadio hingga proses evakuasi selesai. ”Kami juga sudah mengirimkan tim rescue dari Soekarno-Hatta sebanyak 7 orang dan peralatan pendukung salvage atau dongrak untuk mengangkat bodi pesawat agar mudah ditarik dari lokasi kejadian,” imbuhnya.

Rafi mengatakan, pesawat Lion Air yang mengalami kecelakaan itu merupakan pesawat ke sembilan yang melakukan landing di Supadio hingga saat itu. Sebelumnya, telah ada delapan pesawat yang melakukan pendaratan dan sembilan pesawat yang melakukan lepas landas dengan aman. ”Kami sudah melakukan koordinasi dengan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) terkait proses evakuasi ini dan mengamankan lokasi kejadian. Berapa lama proses evakuasi belum bisa dipastikan. Tetapi, kami berupaya melakukan evakuasi secepatnya agar Bandara Supadio bisa secepat mungkin dioperasikan secara normal kembali,” pungkasnya.

Terkait kecelakaan ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengirimkan dua investigator, yaitu Capt. Chaerudin dan Markus Toto, ke lokasi kejadian untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. (roda kemudi)

No comments: