Freddy Numberi |
”Saya klarifikasi Jakarta itu tidak terkena dampak (debu vulkanik) sampai dengan saat ini," jelas Menhub Freddy dalam jumpa pers seusai rapat koordinasi penanggulangan bencana yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung Agung, Jogjakarta, Sabtu malam.
Menhub menyebutkan, beberapa maskapai asing yang membatalkan penerbangan ke Jakarta sebagai imbas negatif dari Notice to Airman (NOTAM) yang dikeluarkan pihak maskapai penerbangan Australia. Padahal peringatan ini tidak benar dan membuat maskapai lain khawatir.
"Ada beberapa internasional flight yang tidak terbang ke indonesia. Ini akibat, peristiwa kemarin di Batam. Kemudian, pihak Australia mengeluarkan notice to airman yang sekaligus dikaitkan dengan pergerakan vulkanik." terang Menhub.
Menurut Menhub, pihaknya menjelaskan hal ini berdasarkan data yang akurat dari BMKG. "Kita selalu kerjasama dengan pihak BMKG, dan badan vulkanologi dari kementerian ESDM, Kita monitor betul pergerakan daripada awan panas itu. Dan tidak mengarah ke Jakarta," paparnya.
Menhub juga meyakinkan masyarakat bahwa kondisi bandara Soekarno-Hatta saat ini tetap berada dalam situasi yang kondusif. Dia memberi bukti, penerbangan maskapai Garuda yang tetap lancar menuju Jepang dan Dubai.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti menambahkan, sampai Sabtu malam, berdasarkan berbagai data yang masuk mengenai arah angin dan sebagainya, wilayah udara di atas Jakarta masih aman untuk diterbangi.
"Kita tidak pernah memberlakukan larangan terbang. Hari ini kita sudah klarifikasi semua, malah Menteri Transportasi sendiri sudah memberikan klarifikasi bahwa sampai saat ini Sukarno Hatta aman untuk penerbangan," jelasnya.
Terkait keputusan beberapa maskapai penerbangan membatalkan penerbangan, menurutnya maskapai mengambil keputusan itu berdasarkan notice yang dikeluarkan pihak otorita penerbangan Australia mengenai debu Merapi. "Itu karena ada informasi dari Australia yang mengeluarkan Ashtam (peringatan kepada airlines soal debu vulkanik). Jadi, pemerintah Australia mengeluarkan peringatan bahwa debu vulkanik yang dari Gunung Merapi itu sudah ke arah Barat dan sudah mendekati Jakarta. Itulah dasar para airlines untuk memutuskan membatalkan penerbangan," jelasnya.
Klarifikasi Data
Dirjen Herry menegaskan, pihaknya sudah memberikan klarifikasi kepada berbagai maskapai penerbangan bahwa pihak Indonesia juga menerima informasi dari Australia tersebut namun data itu digabungkan dengan informasi Badan Metereologi dan Pusat Vulkanologi yang melihat arah angin yang membawa debu vulkanik tersebut.
"Dari data yang kita punya, arah angin memang ke Barat tetapi kemudian lari ke arah Selatan, ke lautan India. Jadi pada saat ini belum menganggu penerbangan. Makanya penerbangan domestik seperti Garuda tetap beroperasi. Keadaan masih aman. Indonesia masih menjamin itu," tegas dia.
Kendati demikian, otoritas penerbangan Indonesia akan tetap memantau dengan memakai seluruh data dari BKMG dan Pusat Vulkanologi serta juga dari otorita Australia. ”Sejauh ini otorita perhubungan udara Indonesia baru menutup dua bandara yaitu bandara Adisutjipto di Yogyakarta dan bandara Adisumarmo di Solo,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Maskapai penerbangan asing menunda jadwal penerbangan ke Jakarta, Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh isu bahwa abu vulkanik Gunung Merapi telah mencapai Jakarta
Manajemen PT Angkasa Pura II melalui siaran persnya Sabtu malam menjelaskan, tercatat sebanyak 13 maskapai asing yang menunda sementara penerbangannya dari dan menuju Soekarno-Hatta sepanjang Sabtu mulai pukul 17.30 WIB hingga 23.15 WIB. Mereka antara lain Malaysia airlines, Japan airlines, China Southern, Singapura Airlines , Value Air, Turkey Airline, KLM, Lufthansa, Emirates Air, Tiger Airways, Eva airlines, Ethihad, AirAsia.
”Sementara maskapai domestik yang juga menunda jadwal penerbangannya dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta, tetapi itu untuk rute Jogjakarta – Jakarta maupun sebaliknya,” jelas Coorporate Secretary PT AP II Hari Cahyono dalam siaran persnya. Maskapai itu adalah , Garuda Indonesia, Lion Air, Batavia Air, Sriwijaya Airlines, Indonesia AirAsia, Mandala Airlines.
”Untuk jadwal penerbangan Minggu, 7 Nopember 2010, perlu kami sampaikan bahwa maskapai Indonesia AirAsia telah memutuskan untuk meniadakan penerbangan untuk rute Bandung – Medan – Kuala Lumpur dan Kuala Lumpur – Medan – Bandung,” pungkas Hari. (roda kemudi)
No comments:
Post a Comment