Pages

Monday, July 6, 2009

Ban Merpati Lepas di Papua, Dephub dan KNKT Kirim Tim Investigasi

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan dan Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) langsung membentuk tim untuk menyelidiki insiden lepasnya salah satu ban sebelah kiri pesawat Boeing 737-200 milik maskapai Merpati Airlines di Bandara Fraz Kaiseppo, Biak, Papua, Senin (6/7).

Kepala Pusat Komunikasi Publik Dephub Bambang S Ervan menjelaskan, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bhakti telah memerintahkan sejumlah invetigator dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) untuk memeriksa penyebab lepasnya ban tersebut.

”Dirjen Udara juga telah meminta KNKT untuk mengirimkan tim ke Biak. Saat ini pesawat telah di-grounded untuk penyelidikan besok,” jelas Bambang saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin malam.

Bambang menambahkan, jika dari hasil investigasi tersebut ditemukan kesalahan akibat kelalaian mekanik yang membuat terlepasnya ban, maka mekanik yang bersangkutan akan di-grounded dan diberikan sanksi. ”Tidak hanya mekanik, maskapainya juga bisa terkena sanksi, misalnya betul ada kesalahan akibat kelalaian,” tegasnya.

Lepasnya salah satu ban sebelah kiri pesawat yang akan terbang membawa 107 penumpang menuju Makassar, Ujung Pandang, tersebut terjadi saat pesawat melakukan lepas landas. Petugas di menara pemantau yang melihat hal tersebut langsung mengabarkannya kepada pilot agar tidak meneruskan penerbangan.

”Pesawat diarahkan oleh petugas menara untuk mendarat kembali di Bandara Franz Kaiseppo. Setelah berputar-putar beberapa lama untuk menghabiskan bahan bakar, pesawat akhirnya mendarat lagi di bandara yang sama dengan tiga roda bagian belakang, dua di kanan dan satu di kiri. Tidak ada korban jiwa dari insiden ini,” papar Bambang.

Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara KNKT JA Barata menjelaskan, tim yang akan menyelidiki penyebab lepasnya ban pesawat dengan nomor penerbangan MZ 761 yang dipiloti Kapten Haryogi dan kopilot Eko Laksono tersebut, akan diketuai oleh Wakil Ketua KNKT Frans Wenas. Proses investigasi terhadap pesawat itu akan dilakukan Selasa (7/7).

”Tim beranggotakan Masruri, teknisi, dan Sulaiman. Investigator Masruri akan berangkat besok pagi (Selasa) bersama wakil ketua KNKT. Sedangkan Sulaiman, langsung terbang dari Denpasar malam ini juga menuju Biak,” jelas Barata. (roda kemudi)

1 comment:

Anonymous said...

Mungkin Merpati iri karena empat maskapai lain dapet rekomendasi terlepas dari air ban Uni Eropa. Trus, dia bikin sensasi ngelepasin ban di air (udara).. hahaha..