Proses pemulangan perdana jemaah haji Indonesia dimulai hari ini. Sebanyak 12 kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia akan dipulangkan menggunakan Garuda Indonesia ke berbagai embarkasi di tanah air melalui bandara internasional King Abdul Aziz (KAIA), Jeddah, Sabtu (13/12) hari ini, waktu setempat.
Juru Bicara Garuda di Jeddah Hotma P. Siregar, menjelaskan, penerbangan pertama akan mengangkut 405 jemaah kloter pertama asal Solo pada pukul 12.15 waktu setempat (16.15 WIB) dengan pesawat Airbus A330 bernomor penerbangan GA 6501.
”Berdasarkan jadwal, untuk Solo seharusnya ada tiga kloter yang akan diberangkatkan hari ini. Yaitu kloter 1 (GA 6501) pukul 12.15, kloter 2 (GA 6601) pukul 14.00, dan kloter 3 (GA 6701) pukul 17.00,” jelasnya di Posko Operasi Haji Garuda di bandara KAIA.
Namun, karena ada permasalahan teknis pada pesawat Airbus A 330 (GA 6601), jadwal penerbangan berubah. Sebagai alternatif, jemaah kloter dua Solo akan diterbangkan pada pukul 17.00 (21.00 WIB), menggunakan penerbangan nomor GA 6701 yang sebelumnya dijatah untuk jemaah di kloter tiga Solo. Sedangkan penerbangan jemaah kloter tiga Solo dialihkan terbang 14 jam berikutnya (Sabtu WIB), dengan menggunakan nomor penerbangan GA 6601 milik kloter dua yang batal terbang.
”Nomor penerbangannya saja kita switch. Pesawat yang mengalami kerusakan teknis itu kita ganti untuk membawa jemaah kloter tiga Solo, Sabtu besok. Nomor penerbangannya, pakai nomor penerbangan kloter dua yang batal hari ini,” papar Hotma.
Vice President Hajj Garuda Indonesia Hadi Syahrean menambahkan, informasi perubahan jadwal penerbangan itu telah disampaikan kepada jemaah yang bersangkutan. Pesawat pengganti pun, menurutnya, telah tiba di Jeddah. Namun, mengingat adanya perubahan jadwal, pesawat harus menunggu hingga jatah waktu (slot time) terbang berikutnya di dapat. ”Selain itu, sesuai standar keselamatan internasional, kru harus istirahat selama 14 jam sebelum terbang kembali,” jelas Hadi.
Selain ketiga kloter tujuan Solo tersebut, Garuda juga dijadwalkan menerbangkan jemaah kloter pertama tujuan Palembang (GA 7801) pada pukul 13.00, kloter pertama Banjarmasin (GA 8201) pukul 14.15, kloter pertama Banda Aceh (GA 2201) pukul 14.20, dan kloter pertama Ujung Pandang (GA 1301) pada pukul 15.05.
Selanjutnya, kloter pertama Surabaya (GA 5201) pukul 16.15, kloter pertama Jakarta (GA 7401) pukul 17.15, kloter dua Ujung Pandang (GA 1401) pukul 20.15, kloter pertama Padang (GA 4201) pukul 21.40 (Sabtu WIB), serta kloter dua Jakarta (GA 7501) pukul 22.45 (Sabtu WIB).
Mengingat tingkat kesibukan di KAIA yang luar biasa, sedianya para jemaah tiba di bandara sejak enam jam sebelum jadwal pesawat lepas landas. Ketentuan ini berdasarkan kesepakatan antara Garuda dengan Departemen Agama (Depag), yang juga wajib dipatuhi Saudi Airlines sebagai maskapai pendamping Garuda dalam pengangkutan jemaah haji Indonesia.
Namun, berdasarkan pemantauan di lapangan, hingga pukul 09.00 atau empat jam jelang jadwal keberangkatan, belum satupun jemaah kloter pertama Solo yang muncul di bandara. Kondisi ini tentunya berpotensi membuat permasalahan jelang boarding dilakukan. Di mana proses check in di bandara KAIA sendiri cukup memakan waktu.
”Apalagi kalau masih ada jemaah yang masih tidak mematuhi aturan soal barang bawaan, yaitu hanya diizinkan membawa satu tas jinjing seberat maksimum 7 kg ke atas pesawat. Ini tentu berpotensi membuat proses boarding terhambat,” pungkas Hotma.
Beberapa ketidakpatuhan jemaah itu, antara lain masih ditemukannya benda-benda tajam di dalam tas jinjing, membawa tas ke dalam kabin lebih dari satu, serta membawa air zam zam ke atas pesawat. ”Kita (Garuda) tidak kurang-kurang melakukan sosialisasi kepada jemaah juga penyelenggara. Tetapi, tetap saja, kondisi tiap tahun pasti terjadi. Untuk memperlancar proses boarding, kita terpaksa melakukan sweeping,” imbuhnya.
Selain Garuda, hari ini Saudi Airlines juga dijadwalkan membawa pulang jemaah melalui 8 penerbangan. Yaitu tiga kloter tujuan Surabaya, satu kloter tujuan Batam, tiga kloter tujuan Jakarta dan satu kloter tujuan Medan. (roda kemudi)
MENGGALI PENDAPATAN TAMBAHAN UNTUK PEMBANGUNAN MRT
11 years ago
No comments:
Post a Comment