Pages

Monday, February 9, 2009

Garuda Diharapkan Terbangi Eropa Juni

Maskapai Garuda Indonesia diharapkan sudah dapat terbang kembali ke Eropa pada Juni, menyusul berbagai upaya untuk mencabut larangan terbang yang dikenakan kawasan itu terhadap seluruh maskapai Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sudah banyak yang dilakukan pemerintah melalui jalur diplomasi maupun perbaikan internal berkaitan dengan larangan terbang bagi maskapai Indonesia ke Uni Eropa.

“Saat ini dari 60-an persoalan yang menjadi keberatan mereka, tinggal 10 yang belum selesai. Tapi mudah-mudahan, dalam dua bulan ini selesai…dan Garuda dapat terbang kembali ke Eropa pada Juni… mudah-mudahan,” kata Jusuf Kalla di DenHaag, saat memberikan pengarahan kepada masyarakat Indonesia di Belanda, Senin malam waktu setempat atau Selasa dini hari waktu Indonesia.

Wapres merespons pertanyaan warga Indonesia di Belanda yang menginginkan larangan terbang Uni Eropa terhadap Garuda Indonesia, yang dikenakan sejak Juli 2007, segera dicabut.

Keberatan Uni Eropa antara lain mencakup banyaknya kecelakaan penerbangan, kondisi airport yang tidak memenuhi syarat, pemeliharaan pesawat yang tidak memenuhi standard penerbangan internasional hingga menyentuh aspek regulasi penerbangan serta pengawasan keselamatan penerbangan.

Menurut Kalla, saat ini, sekitar 50 keberatan Uni Eropa sudah dapat diperbaiki, tanpa merinci poin-poin yang dimaksudkan itu. Sisanya, sekitar 10 masalah lagi diupayakan akan tuntas dalam waktu dekat, termasuk penerbitan Peraturan Pemerintah sebagai tindak lanjut UU Perhubungan Udara. “Sisa yang 10 itu diharapkan dapat diselesaikan dalam dua bulan ke depan,” katanya.

Wapres juga mengatakan Garuda Indonesia sendiri sudah siap terbang kembali ke Eropa dengan pesawat yang baru. “Garuda sudah siapkan itu…jadi pada saatnya nanti, bisa terbang dengan pesawat baru,” jelasnya dalam dialog yang dipandu oleh Dubes RI di Belanda J.E. Habibie itu.

Sebelumnya, saat bertemu dengan Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende saat mengawali kunjungan di negeri itu, Wapres mengatakan soal larangan terbang tidak dibicarakan karena menyangkut isu teknis. “Itu adalah isu teknis, bukan isu politis,” katanya.

Namun, dia mengatakan, larangan terbang atas maskapai Indonesia itu saat ini mulai mendekati penyelesaian. “Jadi kira-kira kita harapkan Juni nanti sudah bisa [larangan terbang Uni Eropa dicabut],” ujar Kalla.

Pemerintah Indonesia sejauh ini telah bersifat kooperatif terhadap Uni Eropa untuk mencabut larangan terbang itu. Beberapa opsi dilakukan antara lain mendorong regulator penerbangan Indonesia bekerja sama dengan organisasi penerbangan sipil internasional (ICAO) dalam meningkatkan standard keselamatan penerbangan.

Wapres berada di Belanda dalam kunjungan kerja selama dua hari, sejak Sabtu. Hari ini, Kalla bertolak kembali Ke Jakarta, setelah menjalani serangkaian kunjungan kerja ke Jepang, Amerika Serikat, dan Belgia, sejak 31 Januari lalu. (bisnis)

No comments: