Pages

Thursday, February 26, 2009

Turkish Airlines Jatuh di Amsterdam, 9 Tewas

Jumlah korban tewas jatuhya pesawat milik maskapai Turkish Airlines di Amsterdam, Belanda, terus bertambah. Sedikitnya ada 9 orang tewas dan 50 orang luka-luka dalam peristiwa naas tersebut.

"Kami tidak bisa mengatakan apapun tentang penyebab kecelakaan. Prioritas utama sekarang adalah upaya pertolongan," ujar pejabat bandara Mayor Michel Bezuijen sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (25/2/2009).

Dalam siaran tv lokal Belanda, terlihat upaya evakuasi sedang dilakukan. Tubuh korban dalam kantung mayat tampak masih berada di sekitar lokasi kecelakaan pesawat. Total penumpang 135 orang.

Petugas bandara menyebutkan tipe pesawat yakni 737-800. Reporter televisi Turki menyebut 2 mesin pesawat mati karena kehabisan bahan bakar. Tapi hal ini tegas-tegas dibantah pejabat transportasi Turki.

Pesawat ini diketahui terbang dari Istanbul, Turki, dan mengalami kecelakaan saat mendarat di runaway utara, Bandara Schipol, Belanda.

Akibat kecelakaan ini, seluruh penerbangan yang menggunakan bandara ini dibatalkan. Kecelakaan ini adalah yang terburuk yang terjadi di Schipol sejak 1992 lalu di mana sebuah pesawat kargo menabrak apartemen di sekitar bandara yang menyebabkan 43 orang tewas.

Hantam Bumi Dalam 10 Detik

Pesawat milik maskapai Turkish Airlines jatuh di dekat bandara Schiphol, Amsterdam Rabu, 25 Februari 2009 sore. Badan pesawat terbelah menjadi tiga bagian.

Seorang penumpang yang selamat mengatakan pesawat yang ia tumpangi mendadak kehilangan ketinggian dan mengalami turbulensi. "Ekor pesawat mengenai tanah dan pesawat meluncur dari jalan menuju lahan pertanian," kata Kerem Uzel kepada televisi Turki NTV.

Sedikitnya sembilan orang tewas dan lebih dari 55 penumpang luka-luka dalam kecelakaan ini. Sejumlah penumpang berhasil mendaki keluar pesawat sebelum petugas penyelamat tiba.

Departemen Transportasi Turki mengatakan sekitar 56 warga asing dan 78 warga Turki berada di dalam pesawat yang meninggalkan Istanbul pada pukul 8.22 waktu setempat menuju Amsterdam. Pesawat ini mengangkut 127 penumpang dan tujuh kru pesawat.

Penumpang lainnya, Tuncer Mutluhan mengatakan pesawat Boeing 737 itu seperti jatuh ke dalam cairan. "Pesawat kehilangan kendali, mendadak jatuh dalam tiga sampai lima detik," kata pegawai sebuah bank di Belanda ini seperti dikutip laman stasiun televisi BBC.

Sementara itu, Huseyin Sumer mengatakan ia mengira pilot becanda saat berseru bahwa pesawat akan mendarat dari ketinggian 600 meter. Sumer menyangka pesawat hanya mengalami turbulensi.

"Beberapa penumpang berteriak panik namun kecelakaan ini terjadi sangat cepat dan berakhir dalam 10 detik," kata Sumer.

Hidung Pesawat Meluncur Lebih Tinggi

Thomas Friedhoff adalah seorang pelajar yang menjadi saksi mata jatuhnya pesawat milik Turkish Airlines di dekat bandara Schiphol, Amsterdam Rabu 25 Februari 2009.

Tinggal di sekitar lokasi kecelakaan, Friedhoff sedang bersepeda ketika ia melihat pesawat Boeing 737-800 itu. Ia menyadari ada yang salah ketika melihat pesawat itu terbang sangat rendah tapi tidak terdengar suara mesin.

"Pesawat itu terus kehilangan ketinggian secara drastis sampai benar-benar berhenti, pesawat membentuk sudut 45 derajat," kata Friedhoff seperti dimuat laman stasiun televisi BBC.

Beberapa detik setelah pesawat terjatuh, Friedhoff mengaku melihat 15 hingga 20 penumpang mulai keluar. Beberapa masuk kembali ke dalam pesawat untuk membantu korban yang terluka.

Seorang warga Zwanenburg yang terletak 500 meter dari tempat jatuhnya pesawat, Rena Lubbers sedang berangkat kerja ketika ia melihat kejadian itu. Lubbers mengatakan pesawat itu tampak sedang meluncur dengan posisi hidung lebih tinggi dari badan dan ekor pesawat.

Saksi lainnya, Nikolai van der Smagt mengemudi di sekitar Schiphol setelah kecelakaan. Van der Smagt melihat pesawat terbagi menjadi tiga bagian dan diselubungi awan debu dan asap kelabu. "Ada banyak debu tapi tidak ada kebakaran," kata van der Smagt.

Sedikitnya sembilan orang tewas dan lebih dari 55 penumpang luka-luka dalam kecelakaan ini. Sejumlah penumpang berhasil mendaki keluar pesawat sebelum petugas penyelamat tiba.

Departemen Transportasi Turki mengatakan sekitar 56 warga asing dan 78 warga Turki berada di dalam pesawat yang meninggalkan Istanbul pada pukul 8.22 waktu setempat menuju Amsterdam. Pesawat ini mengangkut 127 penumpang dan tujuh kru pesawat. (roda kemudi)

1 comment:

Anonymous said...

Coba kita liat, apa sikap Uni Eropa. Kena "air ban" gak nih maskapai Turki??? Kalo nggak, jelas banget, berarti memang Indonesia kena larangan terbang yang membabi-buta... Tapi, apa pun alasan Uni Eropa, pemerintah Indonesia memang masih harus banyak berbenah. Terutama mental orang-orang yang ngejalanin sistemnya...

Btw, kok komentar saya jadi nyasar begini ya???? Maaf ya, yang punya blog.. (kebawa emosi soalnya) hehehe