Pages

Thursday, February 26, 2009

Turkish Airlines Jatuh di Amsterdam, 9 Tewas

Jumlah korban tewas jatuhya pesawat milik maskapai Turkish Airlines di Amsterdam, Belanda, terus bertambah. Sedikitnya ada 9 orang tewas dan 50 orang luka-luka dalam peristiwa naas tersebut.

"Kami tidak bisa mengatakan apapun tentang penyebab kecelakaan. Prioritas utama sekarang adalah upaya pertolongan," ujar pejabat bandara Mayor Michel Bezuijen sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (25/2/2009).

Dalam siaran tv lokal Belanda, terlihat upaya evakuasi sedang dilakukan. Tubuh korban dalam kantung mayat tampak masih berada di sekitar lokasi kecelakaan pesawat. Total penumpang 135 orang.

Petugas bandara menyebutkan tipe pesawat yakni 737-800. Reporter televisi Turki menyebut 2 mesin pesawat mati karena kehabisan bahan bakar. Tapi hal ini tegas-tegas dibantah pejabat transportasi Turki.

Pesawat ini diketahui terbang dari Istanbul, Turki, dan mengalami kecelakaan saat mendarat di runaway utara, Bandara Schipol, Belanda.

Akibat kecelakaan ini, seluruh penerbangan yang menggunakan bandara ini dibatalkan. Kecelakaan ini adalah yang terburuk yang terjadi di Schipol sejak 1992 lalu di mana sebuah pesawat kargo menabrak apartemen di sekitar bandara yang menyebabkan 43 orang tewas.

Hantam Bumi Dalam 10 Detik

Pesawat milik maskapai Turkish Airlines jatuh di dekat bandara Schiphol, Amsterdam Rabu, 25 Februari 2009 sore. Badan pesawat terbelah menjadi tiga bagian.

Seorang penumpang yang selamat mengatakan pesawat yang ia tumpangi mendadak kehilangan ketinggian dan mengalami turbulensi. "Ekor pesawat mengenai tanah dan pesawat meluncur dari jalan menuju lahan pertanian," kata Kerem Uzel kepada televisi Turki NTV.

Sedikitnya sembilan orang tewas dan lebih dari 55 penumpang luka-luka dalam kecelakaan ini. Sejumlah penumpang berhasil mendaki keluar pesawat sebelum petugas penyelamat tiba.

Departemen Transportasi Turki mengatakan sekitar 56 warga asing dan 78 warga Turki berada di dalam pesawat yang meninggalkan Istanbul pada pukul 8.22 waktu setempat menuju Amsterdam. Pesawat ini mengangkut 127 penumpang dan tujuh kru pesawat.

Penumpang lainnya, Tuncer Mutluhan mengatakan pesawat Boeing 737 itu seperti jatuh ke dalam cairan. "Pesawat kehilangan kendali, mendadak jatuh dalam tiga sampai lima detik," kata pegawai sebuah bank di Belanda ini seperti dikutip laman stasiun televisi BBC.

Sementara itu, Huseyin Sumer mengatakan ia mengira pilot becanda saat berseru bahwa pesawat akan mendarat dari ketinggian 600 meter. Sumer menyangka pesawat hanya mengalami turbulensi.

"Beberapa penumpang berteriak panik namun kecelakaan ini terjadi sangat cepat dan berakhir dalam 10 detik," kata Sumer.

Hidung Pesawat Meluncur Lebih Tinggi

Thomas Friedhoff adalah seorang pelajar yang menjadi saksi mata jatuhnya pesawat milik Turkish Airlines di dekat bandara Schiphol, Amsterdam Rabu 25 Februari 2009.

Tinggal di sekitar lokasi kecelakaan, Friedhoff sedang bersepeda ketika ia melihat pesawat Boeing 737-800 itu. Ia menyadari ada yang salah ketika melihat pesawat itu terbang sangat rendah tapi tidak terdengar suara mesin.

"Pesawat itu terus kehilangan ketinggian secara drastis sampai benar-benar berhenti, pesawat membentuk sudut 45 derajat," kata Friedhoff seperti dimuat laman stasiun televisi BBC.

Beberapa detik setelah pesawat terjatuh, Friedhoff mengaku melihat 15 hingga 20 penumpang mulai keluar. Beberapa masuk kembali ke dalam pesawat untuk membantu korban yang terluka.

Seorang warga Zwanenburg yang terletak 500 meter dari tempat jatuhnya pesawat, Rena Lubbers sedang berangkat kerja ketika ia melihat kejadian itu. Lubbers mengatakan pesawat itu tampak sedang meluncur dengan posisi hidung lebih tinggi dari badan dan ekor pesawat.

Saksi lainnya, Nikolai van der Smagt mengemudi di sekitar Schiphol setelah kecelakaan. Van der Smagt melihat pesawat terbagi menjadi tiga bagian dan diselubungi awan debu dan asap kelabu. "Ada banyak debu tapi tidak ada kebakaran," kata van der Smagt.

Sedikitnya sembilan orang tewas dan lebih dari 55 penumpang luka-luka dalam kecelakaan ini. Sejumlah penumpang berhasil mendaki keluar pesawat sebelum petugas penyelamat tiba.

Departemen Transportasi Turki mengatakan sekitar 56 warga asing dan 78 warga Turki berada di dalam pesawat yang meninggalkan Istanbul pada pukul 8.22 waktu setempat menuju Amsterdam. Pesawat ini mengangkut 127 penumpang dan tujuh kru pesawat. (roda kemudi)

Monday, February 23, 2009

Lion Air Mendarat Tanpa Roda Depan di Batam

Aksi pendaratan darurat karena tidak berfungsinya sistem pendaratan dilakukan pesawat Lion Air di landasan pacu Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Senin (23/2), pukul 19.15 WIB. Beruntung tak satu pun dari 156 penumpang yang dibawa pesawat bernomor penerbangan JT-972 dengan rute Jakarta-Medan-Batam-Surabaya ini terluka.

Diketahui, aksi pendaratan darurat pesawat yang dipiloti Capt. Anwar Haryanto dan kopilot Eryanto tersebut, disebabkan karena landing gear (roda pendaratan) bagian depan tidak berfungsi. Sebelum mendarat hanya dengan dua roda, pesawat sempat berputar-putar di atas langit Batam selama sekitar satu jam untuk mengurangi bahan bakar.

Pesawat bernomor registrasi PK-LIO itu melakukan take-off dari Bandara Polonia, Medan, pada pukul 16.35 WIB, membawa total 156 penumpang yang terdiri dari 148 penumpang dewasa, 4 anak-anak, dan 4 bayi. Pesawat berjenis MD-90 ini dijadwalkan mendarat di Hang Nadim pada 17.35 WIB sebelum melajutkan penerbangan menuju Surabaya.

”Masalah dengan sistem pendaratan itu baru diketahui pilot ketika hendak mendarat di Hang Nadim. Indikator di kokpit menunjukkan roda depan tidak keluar,” jelas Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air yang bertindak sebagai juru bicara perusahaan. Edward menambahkan, pilot sempat mencoba melakukan prosedur untuk mengeluarkan landing gear bermasalah itu secara manual.

”Tetapi tidak berhasil. Akhirnya pilot berkoordinasi dengan pihak bandara dan ATC, dan memutuskan dilakukan pendaratan setelah holding sekitar 1 jam di udara untuk mengurangi bahan bakar,” imbuhnya.

Edward menambahkan, menurut dokumen yang dimilikinya, tidak ada satu pun masalah yang ditemukan pada pesawat rakitan Mc Donell Douglass tahun 1996 itu, sebelum melakukan penerbangan dari Medan menuju Batam. ”Secara keseluruhan, pesawat dalam kondisi baik. Log book-nya bersih. Pesawat ini masih sangat sehat, jam terbangnya juga baru 20 ribu. Pengecekannya rutin kita lakukan setiap saat,” katanya.

Dia merasa bersyukur bahwa pilot yang memiliki 21 ribu jam terbang itu mampu mendaratkan pesawat tanpa dihinggapi kepanikan, sehingga tidak menimbulkan korban luka maupun korban jiwa. ”Pesawat bisa didaratkan dengan baik, tidak ada percikan api dan tetap pada landasan pacu. Penumpang semua selamat, meskipun ada tiga tiga orang yang shock berat. Tetapi mereka sudah kami evakuasi ke rumah sakit terdekat,” paparnya.

Sementara untuk penumpang lain yang bukan penumpang tujuan Batam, imbuhnya, pihak Lion Air telah menyiapkan akomodasi berupa penginapan di hotel dan menyiapkan penerbangan penganti menuju tujuan masing-masing.

”Semua menjadi tanggung jawab Lion, baik rumah sakit maupun penginapan. Bagi yang mereka tidak turun di Batam, kita juga tanggung jawab untuk mengantar sampai tujuan. Tetapi kapan waktunya, masih menunggu clearance dari pihak bandara,” pungas Edward.

Sementara itu. Juru Bicara Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) JA Barata menjelaskan, untuk menyelidiki kejadian ini pihaknya mengirimkan tiga orang investigator. Yaitu Ketua KNKT Tatang Kurniadi, Wakil Ketua KNKT Franz Wenaz dan seorang investigator senior, Temenggung. ”Mereka akan berangkat ke Batam besok (Selasa) pagi,” jelasnya saat dikonfirmasi terpisah, Senin malam.

Barata menambahkan, akibat peristiwa ini Bandara hang Nadim terpaksa ditutup untuk keperluan evakuasi hingga waktu yang belum ditentukan. Seluruh penerbangan dari dan menuju bandara tersebut pun dihentikan untuk sementara waktu. (roda kemudi)

Kereta Tabrak Bus di Kediri, 7 Meninggal

Sebuah kereta api kelas ekonomi jurusan Surabaya-Blitar menabrak Bus Harapan Jaya, di Kediri Jawa Timur, tepatnya di palang pintu jalan Brigjen Katamsi Kota Kediri, hari ini, Senin, 23 Februari 2009. Akibatnya, tujuh orang meninggal dunia, belasan orang lainnya luka-luka.

Menurut salah seorang saksi mata, Hernawan saat itu, bus dari arah Tulungagung menuju terminal Kediri, ketika melintas di perlintasan, dari arah utara muncul kereta api Repih Doho hingga terjadi benturan keras.

"Sebelumnya bus sempat menghantam dua buah rumah warga yang ada disekitar, begitu juga dengan kondisi kereta, empat gerbong keluar dari jalur, bahkan satu gerbong menabrak rumah," ujar Hernawan di temui Antv di lokasi.

Hingga kini, petugas dilapangan masih melakukan evakuasi korban yang meninggal semuanya penumpang Bus Harapan Jaya. Polisi yang dibantu warga setempat juga mencoba mengeluarkan korban lain yang masih hidup tetapi terjepit badan bus.

Sementara masih belum diketahui penyebab tabrakan tersebut, apakah keteledoran sopir bus yang menyerobot atau penjaga perlintasan pintu yang terlambat menutup palang. Akibat kecelakaan ini jalur kereta Kediri putus, begitu juga jalan Kediri Tulungagung macet total. (VIVAnews)

Friday, February 13, 2009

Resmi Jadi Tersangka KPK, Menhub Langsung Nonaktifkan Jhony Algamar dan TP Malau

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi menetapakan Jhony Algamar dan Tansean Parlindungan Malau, sebagai tersangka pada kasus pengadaan Kapal Patroli di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Departemen Perhubungan. Surat penetapan tersangka bagi kedua dua pejabat Dephub itu ditandatangani Ketua KPK Antasari Azhar Jumat (13/2).

Dikonfirmasi tentang penetapan tersebut, Menteri Perhubungan menegaskan akan segera menonaktifkan Jhony Algamar dan Tansean Parlindungan Malau dari tugas-tugasnya di Departemen Perhubungan. ”Segera setelah diterima (surat) penetapannya (dari KPK),” ujar Menhub melalui pesan pendek, ketika ditanya kapan akan menonaktifkan kedua pejabat itu, Jumat malam.

Ditegaskan Menhub, Dephub mendukung penuh proses penegakkan hukum yang dilaksanakan KPK. Bahkan sebagai bukti, Menhub sudah menyetujui rekomendasi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Sunaryo untuk menonaktifkan yang bersangkutan dari jabatannya.

”Ini agar yang bersangkutan dapat berkonsentrasi dalam mengikuti proses persidangan untuk keadilan hukum,” ungkapnya, seraya menambahkan bahwa di sisi lain, Dephub juga menghormati azas praduga tak bersalah.

Ketua KPK Antasari Azhar memaparkan, penetapan status tersangka kepada Jhony dan Tansean itu merupakan bentuk pengembangan penyidikan kasus yang lebih dulu menyeret mantan anggota DPR RI Bulyan Royan dan tersebut.

Jhony Algamar adalah Kepala Pengamanan Laut dan Pantai Dirjen Hubla. Sedangkan Tansean Parlindungan Malau adalah Kuasa Pengguna Anggaran dalam proyek pengadaan 20 kapal patroli di Dirjen Hubla tahun 2004.

Menurut Wakil Ketua Bidang Penindakan KPK, Chandra M. Hamzah status ketiganya diduga melanggar pasal 2 ayat 1 atau pasal 3, pasal 12E, Pasal 12A, pasal 5 dan pasal 11. "Sedangkan terbukti pelanggarannya nanti tergantung pada pembuktian di penyidikan," ujar Chandra. (roda kemudi)

Tarif Baru PJP2U Tunggu Sosialisasi

Departemen Perhubungan menyetujui usulan PT Angksa Pura II untuk melakukan penyesuaian tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dalam dan luar negeri di bandara-bandara yang dikelolanya. Namun realisasi dari ketentuan tersebut masih menunggu selesainya proses sosialisasi dan evaluasi.

Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menegaskan, surat persetujuan penyesuaian tarif PJP2U bernomor PR 303/1/2 Phb 2009 tersebut telah ditandatanganinya sejak 15 Januari 2009. Surat tersebut dikeluarkan menyikapi usulan yang diajukan PT AP II pada 4 Juni 208 silam.

”Pada prinsipnya, usulan penyesuaian tarif dapat dilaksanakan dengan pengguna jasa yang diwakili YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, 14 April 2008,” papar Menhub, Jumat (13/2).

Penyesuaian tersebut, sambung Menhub, didasari pada hasil penilaian kinerja pelayanan dan perhitungan biaya pokok, maka penetapan tarif PJP2U untuk masing-masing bandar udara yang dikelola PT AP II.

”Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, (PT AP II) sudah penuhi syarat. Misalnya, mereka sudah membenahi toilet-toilet yang tidak layak, dll,” ujarnya.

Dengan disetujuinya usulan penyesuaian tarif teresebut, PT AP II diminta untuk melaksanakan program Safety, Security, Services + Through Compliences (3S + 1C), dan melakukan sejumlah langkah lainnya. Yakni melakukan sosialisasi kepada penguna jasa, meningkatkan dan mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan, seta meningkatkan kinerja pelayanan dan mengupayakan agar pelayanan yang diberikan dapat memberikan nilai tambah.

Selanjutnya, lanjut Menhub, evaluasi kinerja pelayanan dan pengawasan tarif dilakukan oleh Dirjen Perhubungan Udara. ” (Kamis) semalam, (Dirut PT AP II) Pak Eddy Haryoto menelepon saya. Katanya, penetapan tarif baru itu tergantung pada hasil evaluasi,” pungkas Menhub.

Dengan dikeluarkannya surat persetujuan tersebut, tarif PJP2U di bandara-bandara yang dikelola PT AP II mengalami kenaikan antara 33-66 persen untuk rute dalam negeri dan 0-66 persen untuk penumpang tujuan luar negeri.

Untuk Bandara Soekarno-Hatta, tarif baru PJP2U penumpang domestik yang disetujui adalah sebesar Rp 40 ribu per penumpang, atau mengalami kenaikan sebesar 33.33 persen dari tarif sebelumnya, yaitu Rp 30 ribu. Prosentase kenaikan yang sama pada Bandara Raja H. Fisabilillah Tanjung Pinang, yaitu dari Rp 15 ribu menjadi Rp 20 ribu (33,33 persen).

Sementara untuk Bandara Polonia Medan, Bandara SM Badaruddin II Palembang, Minangkabau Padang, St, Syarif Kasim II Pekanbaru, Halim Perdanakusuma dan Supadio Pontianak, tarif baru PJP2U mengalami kenaikan sebesar 40 persen dari Rp 25 ribu menjadi Rp 35 ribu.

Prosentase kenaikan tarif PJP2U tertinggi mencapai 66,67 persen terjadi di Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh, dan Husein Sastranegara Bandung, dari Rp 15 ribu menjadi Rp 25 ribu per penumpang.

Untuk rute luar negeri, kenaikan tarif PJP2U di Soekarno-Hatta mencapai 50 persen dari Rp 100 ribu menjadi Rp 150 ribu per penumpang. PJP2U luar negeri untuk Bandara Polonia Medan tidak berubah, tetap Rp 75 ribu. Kemudian untuk Bandara SM Badaruddin II Palembang dan Minangkabau Padang naik dari Rp 75 ribu menjadi Rp 100 ribu (33,33 persen).

Selanjutnya St, Syarif Kasim II Pekanbaru dan Supadio Pontianak, tarif baru PJP2U luar negeri mengalami kenaikan sebesar 25 persen, dari Rp 60 ribu menjadi Rp 75 ribu. Kenaikan di Sultan Iskandar Muda Aceh, kenaikan tarif PJP2U luar negeri sebesar 66,67 persen dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu.

Kenaikan tarif PJP2U luar negeri terendah hanya pada Bandara Halim Perdanakusuma, sebesar 6,67 persen dari Rp 75 ribu menjadi Rp 80 ribu. (roda kemudi)

Pertamina Diminta Segera Evaluasi Harga Avtur

Departemen Perhubungan meminta penjelasan dari Pertamina terkait lebih mahalnya harga avtur di bandara nasional dibandingkan Singapura yang dipasok sepanjang 2008. Harga avtur di Singapura sendiri juga berlaku di wilayah Australia, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, dan Hong Kong.

Menurut data yang dirilis Departemen Perhubungan, perbedaan harga itu meliputi penerbangan domestik dan internasional. Disebutkan, untuk penerbangan domestik, harga jual avtur yang dipatok Pertamina lebih tinggi 28,13 persen dibandingkan Singapura. Sementara untuk penerbangan internasional, selisihnya mencapai 18,46 persen.

Ditemui usai menerima Tanda Kehormatan Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia, Jumat (13/2), Menhub Jusman mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim surat resmi kepada Dirut Pertamina dan Menteri ESDM untuk meminta penjelasan mengenai hal tersebut.

”Surat jawabannya dari Dirut Pertamina (Karen Agustiawan) sudah kami terima,”ujar Menhub.

Menurut Menhub, ada sejumlah alasan yang dikemukakan Karen dalam suratnya perihal perbedaan harga tersebut. Salah satunya adalah karena volume permintaan avtur di Singapura lima kali lebih tinggi dibandingkan di Indonesia.

Tingginya volume itu, menurut Karen, membuat Singapura bisa menerima keuntungan lebih besar dari permintaan tersebut. Sementara permintaan di Indonesia yang hanya seperlimanya, memaksa Pertamina untuk tetap mematok harga lebih tinggi.

”Untuk itu, Dirut Pertamina juga menjelaskan pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap naik-turunnya harga avtur itu seperti yang telah dijanjikan kepada INACA (Asosiasi Angkutan Udara Nasional) ,” lanjut Menhub.

Sejalan dengan upaya evaluasi tersebut, menurut Mehub, Pertamina juga berusaha untuk mengimbangi harga jual avtur dengan Singapura. Namun, perealisasiannya masih menunggu terbangunnya kilang baru di Balongan yang berjarak lebih dekat.

Terkait kondisi ini, Menhub mengharapkan keterlibatan pihak swasta untuk menciptakan sebuah kompetisi dalam penjualan avtur di bandara-bandara dalam negeri. Karena kompetisi tersebut berpotensi mendukung upaya pemerintah untuk memajukan dunia penerbangan nasional.

Bandara Juanda Surabaya, menurutnya akan menjadi bandara pertama yang akan melibatkan pihak swasta dalam pengadaan avtur tersebut. ”Untuk di kedua bandara tersebut, mungkin masih harus bekerja sama dengan Pertamina untuk infrastrukturnya. Kecuali kalau mau bangun sendiri. Nah, di Kualanamu mungkin bisa,” paparnya.

Harga avtur di Indonesia terus mengalami kenaikan sejak Januari 2008 hingga Agustus 2008. Pertamina baru menurunkan harga avtur sejak September 2008. Berbeda dengan Indonesia, maskapai negara lain menggunakan avtur dengan harga yang berfluktuasi langsung harga minyak dunia.

Rata-rata harga avtur di Indonesia periode Januari hingga Desember 2008 sebesar Rp9.699 per liter, atau mengalami kenaikan sekitar 47 persen dibandingkan rata-rata 2007. Nilai kurs dolar AS mengalami kenaikan sekitar 8 persen menjadi Rp9.749 dibandingkan dengan rata-rata di 2007.

Harga avtur di Indonesia sejak Januari 2007 hingga Desember 2008 lebih tinggi di bandingkan dengan harga avtur di Singapura, dengan rata-rata untuk penerbangan luar negeri lebih mahal sekitar USD 0,20 atau sekitar 31,77 persen dan untuk dalam negeri lebih tinggi sekitar USD 0,19 atau 30,03 persen. (roda kemudi)

Menhub Terima Tanda Kehormatan Bintang Legiun Veteran RI

Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menerima anugerah tanda kehormatan bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dari pengurus DPP LVRI di Jakarta, Jumat (13/2).

Ketua DPP LVRI Rais Abin mengatakan, pemberian tanda kehormatan itu dipandang perlu mengingat dedikasi yang telah diberikan Jusman sebagai Menhub kepada para veteran selama ini. ”Beliau sebagai Menhub telah menyumbangkan darma bhaktinya terhadap organisasi kami,” ujar Rais Abin usai acara.

Rais Abin menambahkan, LVRI menilai, darma bhakti yang disumbangkan Menhub tersebut melebihi tanggung jawab dan tugas yang diberikan kepadanya sebagai seorang menteri. Beberapa bentuk perhatian yang disebutkan Rais Abin itu antara lain rekomendasi pemberian potongan tarif pada sejumlah penyelenggara sarana transportasi, seperti PT Kereta Api, maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air.

”Simpati dan empati beliau terhadap para veteran begitu besar. Dan, kami sebagai orang tua memang sangat membutuhkan perhatian itu, terlepas dari apa pun bentuk perhatian itu sendiri. Jadi, bukan potongan tarifnya yang kita lihat, tetapi perhatiannya,” sambungnya.

Menhub Jusman sendiri menegaskan bahwa tanda kehormatan yang diterimanya tersebut bukanlah untuk dirinya, melainkan tanda jasa atas dedikasi yang diberikan seluruh jajaran Departemen Perhubungan dan masyarakat perhubungan. ”Ini salah satu bagian penting dalam upaya mengenang jasa para pahlawan. Terlepas dari diskon tarif, ini adalah bentuk respect kita terhadap perjuangan dan jasa-jasa para veteran,” kata Menhub.

Di sisi lain, imbuh Menhub, setiap undang-undang transportasi yang ada saat ini juga mendukung diimplementasikannya pemberian potongan harga kepada veteran. ”Dalam UU ada ketentuan-ketentuan yang memang mengatur hal tersebut,” pungkas Menhub. (roda kemudi)

Wednesday, February 11, 2009

No Speedboats Plying Sunda Strait Crossing

Merak Bakauheni Port Authority in Banten has temporarily banned express boats from serving the Bakauheni-Merak crossing due to bad weather in the Sunda Strait.

Merak harbormaster official H Warsito said Wednesday they had not allowed fast boats to go because the waves were still more than two meters high on the strait.

Warsito said that with current high seas, as well as strong winds and rains, fast boat trips were dangerous.

Passengers are left with no choice but to take ferries, which have been operated at fewer number than usual.

“The bad weather have forced us to only operate up to 20 ferries, from the normal numbers between 23 and 25,” he said as quoted by Antara.

The crossing trip takes three to four hours by ferry, compared to 45 minutes by speedboat.

Bad Weather to Continue until April

The current bad weather will continue until April, according to a forecast by a climate laboratory belonging to the State Aviation and Aeronautics Institute (LAPAN).

Thomas Djamaluddin, head of atmosphere and climate science at the center, put the current poor weather, including torrential rain and storms, down to the El Nino, a global weather phenomenon associated with natural disasters.

Thomas said the rainfall in February would be higher than in last month, and that the worst weather would hit coastal areas.

"Beach areas will suffer the worst weather and high tides," he said.

He warned residents and sea transportation of possible high seas during full moons on Feb. 9 and Feb. 25.

Thomas said heavy rain would fall across the country, especially in western parts of Indonesia, including Sumatra and Java. (the jakarta post)

Banjir, Maskapai Penerbangan dan Kereta Api Rugi Besar

Penutupan Bandara Ahmad Yani Semarang dan kerusakan rel kereta akibat banjir yang melanda sebagian wilayah Jawa Tengah, Minggu lalu, berdampak besar pada sektor transportasi. Sejumlah maskapai penerbangan dan kereta api mengalami kerugian besar. Sebab, banjir memaksa pelaku usaha transportasi menghentikan total armadanya.

Maskapai penerbangan Mandala Airlines mengaku membukukan kerugian cukup besar selama penutupan Bandara Ahmad Yani. Head of Corporate Communication Trisia Megawati mengungkapkan hal tersebut. "Yang jelas kami mengalami kerugian cukup besar," ungkap Trisia.

Trisia menambahkan, untuk rute Jakarta-Semarang, pihaknya mengoperasikan pesawat Airbus 320 atau Airbus 319 dengan kapasitas 180 kursi. "Potensi kehilangan penumpang adalah 1.440 orang per hari dengan asumsi empat kali pulang pergi tiap harinya," kata Trisia.

Selain itu, Semarang merupakan salah penyumbang terbesar jumlah penumpang Mandala, yakni 20 persen. Kerugian lainnya, menurut Trisia, adanya efek domino dari penutupan Bandara Ahmad Yani berupa keterlambatan penerbangan di bandara lainnya yang terhubung langsung dengan rute ke Semarang seperti Jakarta-Balikpapan, Jakarta-Denpasar dan Jakarta-Padang.

Hal senada juga diungkapkan Direktur Umum Lion Air Edward Sirait. Edward mengaku, pihaknya mengalami kerugian yang tidak sedikit. Menurut Edward, setiap hari Lion Air melayani empat jadwal pemberangkatan, yakni Jakarta menuju Semarang dan sebaliknya, dengan 200 penumpang setiap keberangkatan. "Sebagian di antara mereka membatalkan penerbangan hari ini dan mengalihkan jadwal, jelas kalau dikatakan rugi, kami rugi," ujar Edward.

Kepala Humas PT Kereta Api (KA) Adi Suryatmini juga mengungkapkan hal serupa. Banjir besar mengakibatkan rusaknya rel kereta api dari Jakarta-Semarang-Surabaya. Begitu juga sebaliknya. Akibatnya, kereta Rajawali jurusan Semarang-Surabaya dan kereta Banyu Biru jurusan Semarang-Solo-Sragen hingga kemarin terhenti. "Kami mengalihkan alur kereta ke jalur selatan," ungkap Suryatmini.

Kerusakan rel KA tepatnya terjadi di sekitar kawasan Kaliwungu dan Kalibodri, berupa bantalan pelindung rel kereta yang tergerus. Suryatmini menerangkan, dana perbaikan diambil dari biaya perawatan rutin. "Biaya perawatan rutin adalah 15 persen hingga 20 persen dari total operasional," ungkap Suryatmini. (kompas)

Monday, February 9, 2009

Mandala Pastikan Ekspansi ke KTI Tahun ini

Mandala Airlines memokuskan penetrasi rute ke kawasan Indonesia timur pada tahun ini. Pesawat jenis Airbus A320 dan A319 dijadikan maskapai tersebut untuk mendukung aksinya.

Bos Mandala, Warwick Brady, mengatakan rute yang bakal dibidik perusahaannya antara lain Makassar, Manado, Ambon dan Sorong (Papua).

"Pada 2009 kami fokus ke wilayah timur," katanya sebelum MoU antara Mandala dan Bank Mega, hari ini.

Melalui penetrasi pasar ke kawasan timur Indonesia itu, Brady menargetkan Mandala mampu mengangkut penumpang sebanyak 6 juta hingga 7 juta orang selama 2009.

Dia menambahkan, selama 2008 Mandala berhasil mengangkut penumpang sebanyak 4 juta hingga 5 juta orang. "Selama 2009, kami akan mengoperasikan 20 pesawat A320 dan A319," tambahnya.

Saat ini Mandala mengoperasikan sedikitnya 15 pesawat untuk melayani puluhan kota di Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali. Mandala yang sahamnya kini dikuasai Indigo Partner secara keseluruhan telah memesan 300 unit pesawat A320.

"Porsi Mandala 30 unit pesawat A320," jelas Brady, seraa mengatakan bahwa setiap bulan Mandala mampu menjual 500.000 hingga 600.000 kursi. (roda kemudi)

Jusman Syafii Djamal Terima Sertifikat Paten Fly by Wire

Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menerima sertifikat hak paten Sistem Kendali Pesawat Terbang Berbasis Elektronik (fly by wire) dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Departemen Hukum & HAM. Penyerahan sertifikat dilakukan Dirjen HAKI Andi N Sommeng di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jumat (6/2).

Menhub menjelaskan, paten tersebut diajukannya pada 21 Desember 1999 bersama rekannya, almarhum Ir. Bambang Pamungkas. Saat mengajukan paten itu, Menhub masih menjabat sebagai Direktur SDM Administrasi dan Chief Engineer CN250 di PT DI.

Sistem kendali pesawat terbang berbasis elektronik ini digunakan pada pesawat N250 yang mengusung mesin tuboprop. Menurut Menhub, sistem yang ada pada ketiga sumbu gerak ini memiliki tingkat keandalan lebih tinggi dibandingkan dengan pesawat regional turboprop lainnya.

"Dengan sistem ini, semua sistem kendali di pesawat (N250) ini dikendalikan melalui mekanisme elektronik atau digital. Kalau yang menggunakan sistem analog, antara tuas di pilot dan semua sistem kendali dihubungkan dengan batang dan kabel. Kalau ini tidak karena tdk ada tuas penggeraknya. Yang ada hanya electronic control unit (ECU)," papar Menhub.

Secara rinci, sistem kendali ini terdiri dari sejumlah aktuator hidrolik yang menggerakkan bidang kendali terbang utama dan bidang kendali terbang sekunder. Tenaga hidrolik yang ada tersebut itu berasal dari sejumlah pemasok tenaga hidrolik independen, sehingga kegagalan dari satu pemasok tidak akan mengganggu kinerja pemasok yang lain.

Aktuator elektronik-hidrolik yang dikendalikan oleh unit kendali elektronik bekerja sebagai sebagai unit aktif. "Seperti kita pegang telpon, maka yang dikirim hanya sinyalnya saja, itu yg gerakkan aktuatornya," jelasnya.

Sedangkan aktuator mekanik-hidrolik, imbuh Menhub, berfungsi sebagai cadangan yang akan bekerja ketika terjadi kegagalan pada unit aktif.

"Pesawat ini punya power yg disebut turbin, sehingga meski engine mati pesawat masih tetap bisa dikontrol. Ada turbin kecil di bagian depan pesawat yang menjadi sumber energi bagi pesawat dan mampu memberikan tenaga elektrik untuk menghidupkan engine," papar Menhub.

Teknologi ini adalah yang pertama di dunia yang diadopsi pada pesawat bermesin turboprop seperti N250. Dengan teknologi dan struktur mesin yang mampu membuatnya melesat dengan kecepatan hingga di atas 300 knot tersebut, N250 menjadi pesawat yang cukup tangguh untuk beroperasi pada beragam kondisi cuaca.

"Pada kondisi ekstrim sekalipun mampu dioperasikan. Pesawat ini sangat cocok dan reliable digunakan di Indonesia," sambung Menhub.

Menurut Andi N Sommeng, dengan sertifikat tersebut, berarti total sertifikat HAKI yang dimiliki PTDI mencapai 72 sertifikat. Antara lain terdiri dari 63 sertifikat hakcipta, 4 sertifikat hak paten, 3 sertifikat merek, serta 2 sertifikat industri. "Sertifikat pertama diberikan pada 26 Nopember 2002," kata Andi.

Sementara itu, Dirut PTDI Budi Santoso mengatakan, seluruh sertifikat HAKI tersebut menjadi bukti bahwa putra-putri Indonesia di PTDI bisa menciptakan kemajuan dalam teknologi kedirgantaraan. (roda kemudi)

Garuda Diharapkan Terbangi Eropa Juni

Maskapai Garuda Indonesia diharapkan sudah dapat terbang kembali ke Eropa pada Juni, menyusul berbagai upaya untuk mencabut larangan terbang yang dikenakan kawasan itu terhadap seluruh maskapai Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sudah banyak yang dilakukan pemerintah melalui jalur diplomasi maupun perbaikan internal berkaitan dengan larangan terbang bagi maskapai Indonesia ke Uni Eropa.

“Saat ini dari 60-an persoalan yang menjadi keberatan mereka, tinggal 10 yang belum selesai. Tapi mudah-mudahan, dalam dua bulan ini selesai…dan Garuda dapat terbang kembali ke Eropa pada Juni… mudah-mudahan,” kata Jusuf Kalla di DenHaag, saat memberikan pengarahan kepada masyarakat Indonesia di Belanda, Senin malam waktu setempat atau Selasa dini hari waktu Indonesia.

Wapres merespons pertanyaan warga Indonesia di Belanda yang menginginkan larangan terbang Uni Eropa terhadap Garuda Indonesia, yang dikenakan sejak Juli 2007, segera dicabut.

Keberatan Uni Eropa antara lain mencakup banyaknya kecelakaan penerbangan, kondisi airport yang tidak memenuhi syarat, pemeliharaan pesawat yang tidak memenuhi standard penerbangan internasional hingga menyentuh aspek regulasi penerbangan serta pengawasan keselamatan penerbangan.

Menurut Kalla, saat ini, sekitar 50 keberatan Uni Eropa sudah dapat diperbaiki, tanpa merinci poin-poin yang dimaksudkan itu. Sisanya, sekitar 10 masalah lagi diupayakan akan tuntas dalam waktu dekat, termasuk penerbitan Peraturan Pemerintah sebagai tindak lanjut UU Perhubungan Udara. “Sisa yang 10 itu diharapkan dapat diselesaikan dalam dua bulan ke depan,” katanya.

Wapres juga mengatakan Garuda Indonesia sendiri sudah siap terbang kembali ke Eropa dengan pesawat yang baru. “Garuda sudah siapkan itu…jadi pada saatnya nanti, bisa terbang dengan pesawat baru,” jelasnya dalam dialog yang dipandu oleh Dubes RI di Belanda J.E. Habibie itu.

Sebelumnya, saat bertemu dengan Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende saat mengawali kunjungan di negeri itu, Wapres mengatakan soal larangan terbang tidak dibicarakan karena menyangkut isu teknis. “Itu adalah isu teknis, bukan isu politis,” katanya.

Namun, dia mengatakan, larangan terbang atas maskapai Indonesia itu saat ini mulai mendekati penyelesaian. “Jadi kira-kira kita harapkan Juni nanti sudah bisa [larangan terbang Uni Eropa dicabut],” ujar Kalla.

Pemerintah Indonesia sejauh ini telah bersifat kooperatif terhadap Uni Eropa untuk mencabut larangan terbang itu. Beberapa opsi dilakukan antara lain mendorong regulator penerbangan Indonesia bekerja sama dengan organisasi penerbangan sipil internasional (ICAO) dalam meningkatkan standard keselamatan penerbangan.

Wapres berada di Belanda dalam kunjungan kerja selama dua hari, sejak Sabtu. Hari ini, Kalla bertolak kembali Ke Jakarta, setelah menjalani serangkaian kunjungan kerja ke Jepang, Amerika Serikat, dan Belgia, sejak 31 Januari lalu. (bisnis)

Tuesday, February 3, 2009

Inka Expects 30% Rise in Revenue on Increased Orders

Despite an economic slowdown, state owned train manufacturer PT Industri Kereta Api (Inka) is looking at a 30 percent rise in revenue this year, boosted by greater production capacity and overseas expansion.

"This year we will be expecting a 30 percent increase in revenue to Rp 714 billion (around US$61.4 million) from Rp 548 billion last year," president director Roos Diatmoko said Monday.

Out of this total projected revenue, Rp 358 billion was expected to come from orders from the state ministry of transportation, another Rp 309 billion from the state railway company, PT KAI and the rest from the Jakarta city administration for supply of reticulated buses.

Although revenue is projected to rise, no significant increase is expected in the company's net profits.

"Given the crisis, we will try to maintain profits at Rp 26 billion to Rp 28 billion this year," Roos said.

Last year, it booked Rp 26 billion in profits, representing 44 percent growth on 2007's Rp 19.4 billion.

This year, the company will also boost investment by more than 200 percent to Rp 47 billion from last year, for revitalization of machinery, and the building of new workshops.

"We will continue our program from last year to provide machinery that will help us in revitalizing our production facilities. We will also build new workshops to increase our production capacity," he said.

Investment finance is being mobilized from internal company reserves rather than bank loans and additional finance will be provided by the state financing and investment firm, PT Permodalan Nasional Madani, Roos said.

Currently, Inka is revitalizing four abandoned railway tracks in Jakarta (the Tanjung Priok-Kota track), West Java (the Bogor-Sukabumi-Cianjur and the Cicaheum-Jatinangor track), and East Java (the Bondowoso-Situbondo track).

Inka is also participating in an overseas tender for an electric train development project in Malaysia. Currently there are two countries left competing for the project, Inka and PT CAF from Spain.

"The tender is worth 160 million Ringgit (around $44.2 million).

"We will also be participating in the same project tender in Bangladesh in March," Roos added.

Last February, Inka signed a contract with Bombardier Transportation consortium, a Canadian transportation manufacturer - producing from aircraft to rail transportation equipment - to provide electric trains in Indonesia. (The Jakarta Post)

Car Choice Reflects Presidential Vote

As we await the results of the biggest US Presidential Election we have ever seen, I have found an interesting article on how car choice reflects how Americans vote.

Kelley Blue Book Market Research surveyed almost 12,000 US car owners and how they planned to vote in the election. They found that owners of larger trucks and traditional luxury cars are more likely to vote for John McCain, while owners of hybrids and station wagons are more likely to vote for Barack Obama.

Backers of Arizona senator McCain typically own American brands – GMC (61%), Chevrolet (60%), Buick and Dodge (58%). McCain voters are also more likely to drive luxury brands like Lexus and BMW.

Barack Obama followers prefer imported vehicles, with the most popular being the Mini with 70%, Subaru (61%) and Saab (59%).

McCain supporters are most likely to drive full size trucks and SUVs, while Obama voters drive station wagons, hatchbacks and hybrids.

Rick Wainschel from Kelley Blue Book said "Car ownership says a lot about a person, and can even be an indicator who they are likely to vote for”. I do agree with this to an extent. While all this data may seem like a sweeping generalisation, some of it does make sense.

Sales of domestic and large trucks (McCain) are higher in traditionally Republican ‘red’ states whilst import and hybrid owners are predominantly located in Democratic ‘blue’ states.

Wired Blog claims all American brands like GMC and Chevrolet, as favoured by McCain followers, represent a blue collar ethic and fit with McCain’s image as a war hero with years of experience.

Throughout the campaign, Obama has stressed the importance of renewable energy, so it’s not surprising that eco-conscious hybrid car owners would vote for him.

So while some of it makes sense, I’m sure there are a lot of exceptions to the rule. I imagine a lot of American car choices reflect personal budgets and need for space rather than their voting preference. (Car Guru)

How to Pump More Savings Out of Your Gas Usage

The summer of 2008 saw the highest prices for gasoline the United States had ever seen. The prices have settled down a bit but they are expected to rise again. This isn't exactly the fault of the consumer. If you trace the reason why gasoline prices have risen at the pumps, you can easily go back to two historic events; the attack on the World Trade Center and the United States invasion of Iraq.

It was thought that with Saddam Hussein no longer in power, the price of gasoline would plunge. The fact is that oil markets are an extremely volatile commodity, linked to the supposed volatility in supplies and the oil-producing nations.

Trying to keep a family on a budget with these wildly fluctuating gasoline prices is difficult at best. The good news is that there are ways to shield you from the rising costs of gasoline. Here are some tips to help you save money on gasoline.

Minimize the use of your car

Keeping your car for long trips is the best way to save money. When possible, travel by foot, bicycle or bus if traveling short distances. This method will not only help you save money and gas, but it will certainly be of benefit to your health. Long walk are proven to improve your cardiovascular system and will improve your overall physical and mental health.

Taking a bus or train can, in many circumstances, be cheaper than driving and paying for gas, tolls and parking fees.

Setting a good example for your children will go a long way to teach your kids to rely less on the family car. Teaching them to commute will foster independence and make them more familiar with the areas where you live. This will allow them to travel where they need to go without always having your presence when they need to go somewhere.

Regular maintenance of the car

Just as you should routinely visit the doctor, your car should also be checked every few months. The efficiency of a car drops considerably when it is not running at optimum performance.

Basic maintenance that is easily done by the driver should be to check the tire pressure, the oil level and the water/antifreeze in the cooling system. When your car struggles to accelerate, especially on flat roads, or you are having an overheating problem, chances are your car is in poor condition.

Use fuel-efficient cars

In past years, the fuel economy of a car was not the primary consideration when purchasing a car. The proliferation of gasoline hogging SUV's and monster trucks can attest to that. Now times are changing and efficiency is the name of the game. Gas hogging behemoths' are losing fashion and people who drive them are being looked down upon.

When considering the purchase of a car, fuel efficiency should be your primary concern. Many cars give outstanding fuel economy. Several companies produce hybrid vehicles, but these cars are still in the experimental stage and are more expensive that their gasoline powered competitors.

Ideally, the car that you use daily should give you outstanding mileage in terms of your miles per gallon. You can consider a hybrid, but this technology is still in the developmental stage, and the cars are considerably more costly than gas-powered vehicles. The rush is on to produce more hybrid vehicles and more and more options will be available to the consumer. ( Beverly Saltonstall)