Pages

Friday, September 21, 2012

Dukung Pengembangan Bandara Soekarno Hatta, Jokowi Siap Ubah Regulasi di DKI


Calon Gubernur DKI Jakarta terpilih, Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dirinya sangat mendukung program pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang kini tengah dijalankan PT Angkasa Pura II (Persero). Bahkan, dirinya siap untuk mengubah regulasi yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta guna mendukung kelancaran pembangunan bandara terbesar di Indonesia tersebut.

Jokowi usai Shalat Jumat di Masjid Bandara Soekarno-Hatta
Pernyataan tersebut dilontarkan Jokowi seusai melaksanakan ibadah Sholat Jumat di Masjid Nurul Barkah, Bandara Soekarno-Hatta, Jumat, 21 September 2012. Hari itu, Jokowi yang masih tercatat sebagai Walikota Surakarta dijadwalkan terbang ke Solo untuk menghadiri sidang paripurna di Gedung DPRD Surakarta, Solo. ”Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta Ini bagus. Saya tidak hanya mendukung secara penuh, tetapi sangat penuh. Pemerintah DKI harus mem-back up, yaitu dengan membangun aksesibilitas kereta api bandara dari Stasiun Kota ke sini (Bandara),” jelasnya.

Jokowi menilai, kereta api merupakan moda transportasi yang paling tepat untuk mendukung aksesibilitas dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta. Hal tersebut mengingat kapasitas angkut kereta api yang jauh lebih massif dibandingkan moda transportasi lainnya. Kereta api bandara itu sendiri, menurutnya, harus terintegrasi dengan seluruh moda darat yang ada di ibu kota. ”Harus terintegrasi dengan semua moda. Kalau perlu ada regulasi yang harus diubah, ya diubah. Memang harus begitu,” tegasnya.

PT Angkasa Pura II (Persero) telah memulai program pengembangan Bandara Soekarno-Hatta menjadi sebuah kawasan ”Aerotropolis”. Proses ground breaking sebagai tanda dimulainya pekerjaan fisik proyek tersebut dilakukan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis, 2 Agustus 2012. Upaya untuk meningkatkan kapasitas bandara Soekarno-Hatta menjadi 62 juta pergerakan per tahun tersebut ditargetkan dapat terealisasi pada akhir 2014.

Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta merupakan jawaban dari isu keterbatasan kapasitas yang terjadi. Dengan daya tampung sebesar 22 juta pergerakan penumpang per tahun, Bandara Soekarno-Hatta melayani 51,5 juta pergerakan pada tahun 2011. Besarnya angka pergerakan penumpang tersebut menempatkan Bandara Soekarno-Hatta pada peringkat ke-12 dalam daftar bandara tersibuk di dunia.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko menegaskan, pengembangan terhadap Bandara Soekarno-Hatta menjadi bandara internasional berkelas dunia yang dibanggakan tidak hanya menjadi cita-cita Angkasa Pura II, melainkan pula harapan seluruh masyarakat dan Bangsa Indonesia. ”Butuh dukungan semua pihak untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan semua masyarakat dan bangsa Indonesia. Dengan pengembangan ini, kami berharap Bandara Soekarno-Hatta dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sesuai Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),” ungkapnya. (roda kemudi)

No comments: