Pages

Wednesday, May 20, 2009

Hercules TNI AU Jatuh di Magetan, Timpa Rumah Warga

Pesawat Hercules jenis A1325 yang mengangkut lebih dari seratus penumpang, jatuh di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur, Rabu (20/5), sekitar pukul 06.30 WIB. Sejumlah penumpang dilaporkan meninggal dunia, termasuk masyarakat sekitar lokasi.

Pesawat dikabarkan terjatuh hingga dua kali. Pertama, pesawat terjatuh menimpa enam rumah warga dan menyebabkan dua penghuninya meninggal dunia. Hingga akhirnya pesawat terdampar di areal persawahan dengan kondisi hancur, setelah pilot berusaha menerbangkan kemballi pesawat tersebut setelah menimpa rumah warga.

Menurut Kadispen TNI AU Marsekal Utama Bambang Sulistyo menjelaskan, pesawat yang dipimpin Mayor Penerbang Danu
tersebut dalam kondisi laik terbang untuk beroperasi. Dijelaskan, pesawat ini mengalami kecelakaan saat mengudara di wilayah Madiun. Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.

”Pesawat sangat layak terbang, berangkat dari halim pukul 22.17 UTC, menuju lanud Iswahyudi dan mengalami kecelakaan sebelum melakukan pendaratan. Informasi penyebab belum kami terima. Yang jelas, pesawat terakhir kontak 6.30 WIB, dan laporan kecelakaan kamir terima pukul 6.25 WIB,” paparnya dalam wawancara dengan Metro TV di Jakarta.

Bambang menambahkan, saat ini pihaknya telah mengerahkan tim recovery dari Lanud Iswahyudi Madiun yang berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi kejadian untuk melakukan upaya evakuasi terhadap korban.

Terpisah, Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Bambang Suranto menjelaskan, pesawat mengangkut 112 penumpang yang terdiri dari 14 awak dan 98 penumpang. Pesawat lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma pada Selasa malam menuju Lanud Iswahyudi, Madiun.

Hingga berita ini dipublikasikan, evakuasi terhadap korban termasuk 13 kru pesawat nahas milik TNI Angkatan Udara itu masih dilakukan oleh warga dan aparat setempat. Masih tampak pula kobaran api pada badan pesawat yang berantakan itu. Upaya pemadaman dan proses evakuasi korban terkendala oleh lokasi yang sulit untuk dijangkau.

Pesawat yang berada di tengah persawahan yang dikelilingi tumbuhan bambu, membuat kendaraan pemadam dan ambulans penyelamat sulir mendekat. Jarak antara lokasi jatuhnya pesawat dengan permukiman warga sekitar 20 meter. Sejumlah korban selamat yang berhasil dievakuasi langsung dirujuk Rumah Sakit Lapangan Udara Iswahyudi Madiun dan Rumah Sakit Sudono Madiun.

Juru Bicara Komite Nasional Keselamatan Transportasi JA Barata di Jakarta mengatakan, kendati investigasi kecelakaan ini berada di luar wewenang institusinya, namun KNKT tetap melakukan pemantauan. ”KNKT hanya menginvestigasi kecelakaan angkutan komersil, tidak kendaraan-kendaraan angkut militer. Itu di luar kewenangan KNKT. Tetapi, kami tetap melakukan pemantauan terhadap kejadian ini,” ujarnya. (roda kemudi)

No comments: