Pemerintah saat ini telah mengantongi nama calon investor yang berminat membangun pelabuhan di Kawasan Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam.
"Investasi sekitar USD 780 juta dari Korea untuk pembangunan pelabuhan tahap pertama," kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Perindustrian dan Perdagangan Edy Putra Irawady di sela-sela Seminar Kawasan Sabang di Hotel Borobudur, Jakarta, (19/5).
Menurut Edy, investasi itu lebih besar dibandingkan pembangunan pelabuhan Batam tahap pertama. "Yang di Batam saja hanya USD 470 juta, berarti Sabang lebih besar kan," ujarnya.
Pelabuhan Sabang akan dijadikan pelabuhan lintas Asia Eropa. "Nanti yang ke selatan melalui pelabuhan Batam," ujarnya.
Investor Dublin juga tengah menjajaki investasi untuk fasilitas pelabuhan. "Investor sebenarnya sudah menunggu untuk eksekusi, tapi mereka meminta pemerintah membereskan dulu penguatan kelembagaan Badan Pengelola Kawasan Sabang," kata Edy.
Menurut dia, penguatan kelembagaan Badan Pengelola merupakan prioritas pertama yang harus dilakukan pemerintah daerah. "Mereka harus tunjuk deputi-deputinya, kalau tidak, bagaimana operasionalnya. Selama ini tergantung dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara terus," ujarnya.
Edy memperkirakan jika Juli bisa selesai penguatan kelembagaan, investor-investor yang sudah antre akan segera merealisasikan investasinya.
Selain itu, Edy meminta jangan ada intervensi jika kelembagaan Badan Pengelola sudah terbentuk. "Badan Pengelola harus punya kewenangan yang jelas, tata ruang boleh pemerntah daerah yang buat, tapi perizinan yang menyangkut investasi dan perdagangan harus diserahkan ke Badan Pengelola," ujarnya. (vivanews)
MENGGALI PENDAPATAN TAMBAHAN UNTUK PEMBANGUNAN MRT
11 years ago
No comments:
Post a Comment