Pages

Monday, May 11, 2009

Jajaran Direksi Pelindo I-IV Dirombak

Kementrian Negara BUMN merombak total jajaran direksi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, PT Pelindo II, PT Pelindo III dan PT Pelindo IV. Pelantikan yang dilakukan Menneg BUMN Sofyan Djalil itu dilakukan di Gedung BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (11/5).

Pelantikan tersebut dilakukan seiring berakhirnya asa jabatan direksi keempat perusahaan operator pelabuhan tersebut. Pengangkatan dan pemberhentian direksi PT Pelindo I, II, III dan IV mulai berlaku sejak formasi baru tersebut diumumkan.

Penetapan struktur baru jajaran Direksi PT Pelindo I didasari pada SK Menneg BUMN selaku RUPS, Nomor KEP-107/MBU/2009 tanggal 8 Mei 2009. Harry Sutanto, didaulat untuk tetap memegang posisi sebagai direktur utama seperti sebelumnya. Namun, posisi Direktur Operasi dan Teknik yang dia rangkap sebelumnya diserahkan kepada Iman A Sulaiman.

Sementara jabatan Direktur Personalia dan Umum yang sebelumnya ditempati oleh P Pudji Hartoyo, kini dipegang Pasoroan Herman Harianja. Sedangkan posisi Direktur Komersial dan Pengembangan umum yang sebelumnya juga dirangkap P Pudji Hartoyo, diserahkan kepada Bambang Eka Cahyana.

Kemudian untuk formasi di PT Pelindo II, melalui SK Menneg BUMN sebagai RUPS Nomor KEP-108/MBU/2009 tanggal 8 Mei 2009, dilantik R.J Lino sebagai Direktur Utama, Dian M. Noer sebagai Direktur Keuangan, dan Saptono R Irianto sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha. Selanjutnya Ferialdy N dilantik sebagai Direktur Operasi dan Teknik, dan Mulyono diangkat menjadi Direktur Personalia dan Umum.

Untuk PT Pelindo III, jabatan Direktur Utama PT Pelindo III diserahkan kepada Djarwo Surjanto, sebagaimana tertuang dalam SK Menneg BUMN sebagai RUPS Nomor KEP-109/MBU/2009 tanggal 8 Mei 2009. Selanjutnya Wahyu Suparyono dilantik menjadi Direktur Keuangan, Husein Latief Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha, Farid Assagaf sebagai Direktur Operasi dan Teknik, dan A. Edy Hidayat Nurjaman menjadi Direktur Personalia dan Umum.

Terakhir, berdasarkan SK Menneg BUMN sebagai RUPS Nomor KEP-110/MBU/2009 tanggal 8 Mei 2009, Menneg melantik Alfred Natsir sebagai Dirut PT Pelindo IV. Pendampingnya, Sumardiyo sebagai Direktur Keuangan, Max K Lamempouw pada jabatan Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha, Imran Iskandar dilantik di posisi Direktur Operasi dan Teknik, serta Wasis Subiyanto sebagai Direktur Personalia dan Umum.

Pelindo Harus Fokuskan Pelayanan

Seiring dengan pelantikan tersebut, pemerintah memutuskan mengubah kriteria penilaian PT Pelindo I, II, III, dan IV, dari dari keuntungan menjadi produktivitas.

”Ada yang salah dengan cara penilaian di kantor ini. Selama ini 50 persen penilaian kinerja terkait keuntungan. Konsekuensinya, orientasinya keuntungan. Sedangkan pelayanannya kurang diperhatikan. Sekarang penilaian untuk keuntungan jadi 15 persen saja,” ujar Menneg BUMN Sofyan Djalil pada pelantikan tersebut.

Selama ini, papar Sofyan, kriteria penilaian Pelindo berasal dari bobot keuntungan semata. Keuntungan sebesar 50 persen menyebabkan perusahaan pelabuhan fokus untuk meraih keuntungan dan mengabaikan pelayanan. Akibat tuntutan keuntungan yang tinggi, investasi untuk peningkatan kualitas pelayanan jasa pun tidak dilakukan agar keuntungannya tidak terganggu.

Dipaparkan, meski profit yang diperoleh cukup besar, Pelindo menunda investasi yang berpotensi memaksimalisasi pelayanan karena mengejar profit. Pada 2008 lalu, PT Pelindo tercatat berhasil membukukan laba sebesar Rp 1,5 triliun.

Menurut Sofyan, perubahan kriteria penilaian dari keuntungan menjadi produktivitas memberikan kesempatan bagi Pelindo untuk melakukan investasi. "Yang paling penting mengutamakan layanan, alur transportasi lancar dan biaya angkut berkurang," tegasnya. Sofyan optimistis apabila produktivitas dan kinerja PT Pelindo membaik akan menguntungkan semua pengguna.

Menurut dia, idealnya Pelindo tidak menjadikan keuntungan sebagai tujuan utama tapi pembangunan infrastruktur yang akan memberikan nilai tambah (added value) yang besar bagi negara. ”Ketika semuanya lancar, maka negara yang diuntungkan,” paparnya. (roda kemudi)

No comments: