China tertarik berinvestasi galangan kapal di Indonesia. Hal itu terungkap saat kedatangan 10 delegasi dari China yang menemui Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Hidayat menjelaskan, kedatangan delegasi dari China ingin menjajaki investasi beberapa sektor industri yang berpotensi di Indonesia. "Saya tawarkan industri galangan kapal, infrastruktur, dan baja," kata Hidayat usai menemui 10 delegasi dari China yang tergabung dalam Committe National People China Delegate Conference di kantor Departemen Perindustrian Jakarta, 26 November 2009.
Khusus untuk industri galangan kapal, dia menambahkan, akan ditindaklanjuti lebih serius dengan pertemuan tim kecil antara Sekretaris Jenderal Depperin dan Sekjen federasi asosiasi yang beranggotakan 2,3 juta perusahaan tersebut.
Ketua delegasi Huang Mengfu menyambut baik kerja sama yang lebih intens antara Indonesia dengan China. Selain industri galangan kapal, dia menambahkan, investor China cukup tertarik dengan industri permesinan dan sektor pertanian.
"Kami sudah ada satu perusahaan galangan kapal di Indonesia dan perusahaan ini akan ekspansi. Selain dari yang sudah ada itu, perlu mencari partner di Indonesia, kalau tidak maka akan ada masalah," kata Huang Mengfu.
Huang mengakui, belum bisa menyebutkan potensi investasi yang bakal digelontorkan ke Indonesia paska pertemuan ini. "Mengapa Indonesia, karena di negara ini kondisi politiknya stabil, perkembangan ekonomi luar biasa bagus, jumlah penduduk paling besar di Asean," ujar Huang.
Bahkan, menurutnya, dengan membangun pabrik di Indonesia, selain mendapatkan pasar domestik Indonesia, juga menyasar pasar Asean. Untuk merealisasikan rencana investasi ini, Huang meminta pemerintah Indonesia mau memberikan insentif pajak.
Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Depperin Budi Darmadi menilai kerjasama investasi bisa meningkatkan produktivitas kapal melalui teknologi tepat guna yang sudah dikuasai China.
"China bisa bikin kapal dengan proses produksi yang murah karena memakai teknologi tepat guna misal sistem balon," ujar Budi.
Sebanyak tiga hingga empat industri galangan kapal Indonesia akan dipertemukan dengan tiga hingga empat industri galangan kapal China untuk menindaklanjuti hal tersebut. "Kemungkinan akan investasi untuk produksi kapal di bawah 50 ribu ton," katanya.
Selain investasi pabrik galangan kapal, investasi juga dimungkinkan untuk membangun pabrik komponen kapal di Indonesia. "Komponen yang belum bisa dibuat di Indonesia akan dikerjasamakan untuk dibangun pabrik di sini," ujarnya.
Untuk investasi galangan kapal, kata Budi, pemerintah akan memberikan insentif pajak berupa bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP). (vivanews)
MENGGALI PENDAPATAN TAMBAHAN UNTUK PEMBANGUNAN MRT
11 years ago
No comments:
Post a Comment