Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi membuka jembatan nasional Surabaya-Madura (Suramadu), Rabu (10/6) pukul, 11.00 WIB. Dalam sambutannya Presiden mengatakan, jembatan Suramadu adalah yang terpanjang di Indonesia dan menjadi sejarah, dan impian bangsa yang sudah tercapai.
"Hari ini bangsa Indonesia mengukir sejarah, sebagai hasil karya anak bangsa dan ini akan menguntungkan rakyat Indonesia," kata Presiden Yudhoyono.
Jembatan yang menghubungkan antara Surabaya-Madura (Suramadu) menelan dana sekitar Rp 4,5 triliun dengan panjang 5,4 kilometer. Pendanaan untuk proyek jembatan terpanjang di Indonesia tersebut berasal dari APBN, serta pinjaman dari pemerintah Cina. Jembatan sepanjang 5,4 kilometer ini menghubungkan dua pulau.
Ke depan lanjut presiden, pembangunan akan terus dilakuklan di seluruh tanah air, seperti jalan lintas di pulau-pulau terpencil, pembangunan jalan akses, kereta api, pelabuhan laut dan perikanan di beberapa daerah lainnya.
”Dengan dibangunannya jembatan ini, diharapkan akan membangun masyarakat dan Insya Allah akan lebih maju, tetapi dengan catatan tidak merusak karakter masyarakat Madura-Surabaya yang religius, Islami, dan kerukunan. Manfaatkan jembatan ini, jaga dan rawat dengan baik, agar segala sesuatunya lebih mudah dan lebih cepat,” tutur Presiden.
Penghubung Ekonomi & Budaya
Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam sambutan peresmian jembatan nasional Surabaya-Madura (Suramadu) mengatakan, melalui dibangunnya jembatan diharapkan dapat membangun ekonomi dan budaya masyarakat antara Madura-Surabaya.
"Kami berharap, jembatan ini akan terintegrasi, terencana untuk membangun sistem perdagangan barang dan penumpang secara terpadu," kata Soekarwo.
Soekarwo mengatakan, selain akan memudahkan masyarakat dalam hal akses, juga jembatan terpanjang di Indonesia ini akan menjadi ikon bangsa Indonesia.
Dengan demikian segala penataan ruang wilayah antara Surabaya-Madura segera terwujud. "Yang jelas ini akan menjadi potensi besar bagi wisata wilayah Surabaya dan Madura," tutur Soekarwo.
Tarif Berlaku Setelah Uji Coba
Tarif penyeberangan tol di lintasan Jembatan Suramadu ditetapkan pemerintah sebesar Rp Rp 30.000 per kendaraan, untuk jenis kendaraan roda empat golongan 1. Sedangkan untuk kendaraan roda dua, dikenakan Rp 3.000 per kendaraan.
Demikian diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam sambutan peresmian Jembatan Suramadu. Menurut Djoko, tarif tersebut mulai berlaku sekitar sebulan setelah masa uji coba dilakukan. Selama 18 bulan ke depan, pengelolaan tol Suramadu akan dikelola PT Jasa Marga (Persero).
Tarif tersebut relatif jauh lebih rendah dibandingkan tarif penyeberangan feri di lintasan Dermaga Ujung-Kamal. Untuk jenis kendaraan roda empat, tarif peneberangan feri yang dipatok sebesar Rp 65.000 per unit, sementara untuk sepeda motor sebesar Rp 5.800 per unit.
Untuk pengerjaan proyek tersebut, dikerahkan sedikitnya 3.500 tenaga kerja, dengan material 430 ribu ton beton dan 50 ribu ton baja. Material baja untuk konstruksi jembatan utama Suramadu diproduksi oleh Baosteel Group and Shougang Company Ltd. Kemudian bahan tersebut difabrikasi menjadi komponen jembatan oleh Jiangnan Heavy Industri Co. Ltd. Peruahaan tersebut adalah perusahaan baja terbesar di China yang berdiri sejak 1865.
Pabrik baja ini memiliki pengalaman dalam pembuatan baja untuk industri, kapal, militer dan komponen jembatan bentang panjang di dunia. Baja yang merupakan baja dengan kualitas tinggi dan memiliki spesifikasi khusus. Sebelum langsung dipasang pada bentang tengah, komponen tersebut juga masih dirakit di lokasi Casting Yeard di Gresik.
Sejarah pembangunan bentang tengah dimulai sekitar empat tahun lalu, yaitu tanggal 19 November 2005. Di mana saat itu dilakukan ”Start Up Ceremony Main Span Project Of Suramadu Bridge” di Surabaya oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Sekarang, bagian tersulit dari jembatan tersebut telah tersambung. (roda kemudi)
MENGGALI PENDAPATAN TAMBAHAN UNTUK PEMBANGUNAN MRT
11 years ago
No comments:
Post a Comment