Pages

Tuesday, June 2, 2009

Warga 32 Negara Jadi Korban Air France

Maskapai Air France, Senin, mengumumkan bahwa korban di dalam pesawat dengan Nomor Penerbangan 447 yang hilang di wilayah Atlantik dalam penerbangan dari Rio de Janeiro, Brazil, menuju bandar udara Charles de Gaulie, Paris, berasal dari 32 negara.

Berikut ini daftar penumpang dan asal negara mereka seperti dikutip kantor berita Xinhua:

2 Warga Amerika Serikat, 1 Argentina,1 Austria , 1 Belgia, 58 Brazil, 5 Inggris, 1 Kanada, 9 China, 1 Kroasia, 1 Denmark, 1 Belanda, 1 Estonia, 61 Prancis, 1 Gambia , 26 Jerman, 4 Hongaria, 3 Irlandia, 1 Islandia 9 Italia, 5 Lebanon , 2 Marokko, 3 Norwegia, 1 Filipina, 2 Polandia , 1 Romania, 1 Rusia, 2 Spanyol, 3 Slowakia, 1 Swedia, 1 Afrika Selatan, 6 Swiss dan 1 Turki.

Pencarian Korban Berlanjut

Angkatan Udara Brasil sudah memulai pencarian korban pesawat Air France bernomor penerbangan AF-447 yang dipusatkan di dekat Pulau Fernando de Noronha, Brazil, sejak Senin (1/6) waktu setempat.

Sementara, maskapai penerbangan Air France juga telah bersiap untuk kemungkinan terburuk. Mereka menyiapkan sebuah pusat informasi di Bandar Udara Charles de Gaulle, Paris, untuk menenangkan pihak keluarga penumpang. Namun, hingga kini Air France belum mengeluarkan daftar nama penumpang pesawat yang hilang itu.

Air France melaporkan, pesawat tipe Airbus A-330 yang membawa 216 penumpang dan 12 awak tersebut tinggal landas dari Rio de Janeiro, Brasil, Ahad pukul 19.00 waktu setempat menuju ke Paris, Prancis. Namun empat jam setelah tinggal landas, pesawat mengirimkan pesan otomatis adanya gangguan kelistrikan ketika melewati turbulensi dan badai.

Pesawat kemudian hilang dari pantauan radar, baik radar Spanyol, Maroko maupun Prancis. Pesawat kemudian raib saat berada sekitar 300 kilometer sebelah timur Kota Natal di pesisir Brasil, dekat Pulau Fernando de Noronha.

Pesawat jenis Airbus A-330 merupakan pesawat dengan mesin ganda untuk jarak jauh. Pesawat ini populer bagi kalangan maskapai penerbangan karena standar keselamatan pesawat yang tinggi. Selain itu, pesawat tersebut mulai digunakan Air France sejak tahun 2005 sehingga masih terhitung muda untuk ukuran industri penerbangan.

Sampai saat ini belum diketahui penyebab pesawat bisa hilang kontak. Dugaan sementara adalah pesawat tersambar petir. Ada pula dugaan gangguan pada transponder pesawat, meskipun kerusakan semacam itu sangat jarang terjadi. Apalagi, pesawat tidak mendarat pada waktu yang ditentukan. (roda kemudi/antara)

No comments: