Pages

Thursday, April 9, 2009

Diduga Tabrak Gunung, Pesawat Aviastar Jatuh dan Meledak di Wamena

Pesawat Aviastar terjatuh dan meledak seketika di area pegununan di Desa Pike, Wamena, Papua, Kamis (9/4) sekitar pukul 07.20 waktu setempat. Seluruh kru yang berjumlah enam orang dinyatakan tewas dalam peristiwa itu.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan Bambang S Ervan menjelaskan, kecelakaan terjadi ketika pesawat yang tengah mengangkut 9 ton bahan bakar avtur itu tengah melakukan pendekatan untuk mendarat di Bandara Wamena. Pesawat diketahui terjatuh dan seketika terbakar ketika tengah mencari posisi untuk mendekati runway 15 yang akan didaratinya.

”Pesawat go around saat di final ketika akan landing di runway 15. Pesawat belok kanan untuk melakukan pengepasan posisi dan memasuki right base. Pada saat itulah, pesawat masuk awan dan seketika hilang kontak dengan menara pengawas,” papar Bambang di Jakarta, Kamis.

Melihat pesawat yang dibimbingnya hilang, lanjut Bambang, petugas di menara pengawas terus berusaha menghubungi pilot, mengingat saat itu seharusnya pesawat sudah berada di tempatnya mendarat. ”Tapi tidak ada jawaban. Selanjutnya, petugas melihat ada asap membumbung di right base yang berada di kawasan Gunung Pike itu,” pungkasnya.

Pesawat dikabarkan terjatuh antara pukul 07.00-07.20 waktu setempat. Saat ini, menurut Bambang, sejumlah investigator Ditjen Perhubungan Udara Dephub akan segera mengirimkan tim teknis untuk menyelidiki kasus tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Jurubicara KNKT JA Barata mengatakan, pihaknya mengutus tiga orang investigator ke lokasi yang berjarak antara 5-10 kilometer dari Bandara Wamena itu. Mereka adalah Capt. Nurcahyo (Investigator In Charge/IIC), Capt. Chaeruddin, dan Norbertus (teknisi).

”Capt. Nurcahyo dan Capt. Chaeruddin, berangkat Kamis malam ini. Sedangkan Norbertus langsung menuju lokasi, karena posisinya ada di Papua,” ujar Barata, di Jakarta, Kamis siang.

Data yang diperoleh Roda Kemudi menyebutkan, pesawat nahas bernomor registrasi PK-BRD itu dioperasikan PT Aviastar Mandiri sejak 4 Desember 2007. Pesawat model BAe 146-300 tipe B463 rakitan British Aerospace tahun 1990 ini dilengkapi empat mesin jet.

Perusahaan penerbangan charter/borongan ini sendiri baru saja didaulat Ditjen Perhubungan Udara berada pada Kategori II dalam penilaian kinerja operator penerbangan untuk periode ke-IX Maret 2009.

Menurut Barata, belum diketahui pasti penyebab jatuhnya pesawat yang mengangkut avtur dari Bandara Sentani, Jayapura, tersebut. Namun, dia memastikan bahwa seluruh kru yang berada di dalam pesawat tidak ada satu pun yang selamat.

”Mereka yang meninggal adalah kru aktif Capt. Lukman Hakim dan Capt. Bayu Sigit, seorang engineer bernama Rahmat, load master Dicky, serta dua pramugari bernama Rani dan Wilda. Status mereka semua meninggal dunia,” sebut Barata.

Dijadwalkan Angkut Gubernur Papua

Usai menurunkan kargo yang dibawanya di bandara Wamena, pesawat dijadwalkan utuk langsung terbang kembali menuju Jayapura dengan membawa penumpang. Diperoleh informasi, salah satu penunmpang yang akan dibawa pesawat nahas ini dari Wamena adalah Gubernur Papua Barnabas Suebu.

Pesawat diindikasikan menabrak puncak Gunung Pike ketika masuk ke dalam awan. Mengingat kondisi cuaca saat itu dalam keadaan berkabut sehingga membuat jarak pandang pilot menjadi sangat terbatas.

Direktur Utama PT Aviastar Mandiri Bayu Susanto dalam keterangan tertulisnya mengatakan, semua keluarga pilot dan kru yang mengalami musibah telah dihubungi. Pihaknya juga telah melakukan koordinasi untuk pemulangan jenazah ke Jakarta.

"Evakuasi sampai saat ini masih dilakukan. Rencananya nanti malam kami bersama KNKT dan Ditjen Hubud akan menurunkan tim ke Wamena," ujarnya.

Dari hasil evakuasi pagi ini telah ditemukan peralatan FDR (flight data recorder) yang menjadi bagian dari kotak hitam pesawat (black box). Sedianya perangkat yang memuat data rekaman terakhir awak kabin itu akan digunakan sebagai bahan penyelidikan guna mencari penyebab kecelakaan lebih lanjut.

Untuk diketahui, pada 30 Januari 2008 silam pesawat Aviastar lain berjenis DHC-6 Twin Otter juga sempat mengalami kecelakaan. Pesawat rakitan Kanada yang saat itu mengangkut sebanyak 15 penumpang tersebut tergelincir di Bandara Sugapa, Kabupaten Paniai, Papua. Satu dari 15 penumpang yang dibawanya meninggal dunia, dan dua lainnya menderita luka berat, akibat peristiwa tersebut. (roda kemudi)

No comments: