Pages

Monday, June 29, 2009

Pesawat Aviastar Diduga Hilang di Papua

Pesawat terbang jenis Twin Otter milik maskapai penerbangan Avia Star Airlines diduga hilang saat menerbangi rute Dekai-Wamena, Papua. Hingga saat ini tim dari Kantor Badan SAR Jayapura masih melakukan pencarian pesawat beregistrasi PK-BRO tersebut.

Ketika dihubungi, Juru Bicara Badan SAR Gagah Prakoso menjelaskan, pesawat yang dipiloti Capt. Frans Noble dan kopilot Dedi Sudrajat itu putus kontak dengan menara pengawas pada pukul 06.54 UTC (15.54 WIT).

”Pesawat terbang dari Dekai menuju Wamena, lepas landas pukul 06.32 dan dijadwalkan mendarat pukul 07.02 UTC. Informasinya pesawat sedang mengangkut sembako. Tidak ada penumpang, hanya ada seorang awak kabin yang dibawa pesawat ini,” jelasnya, Senin (29/4).

Gagah menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih mencoba untuk mencari koordinat pasti penentu posisi pesawat tersebut melalui saluran radio. ”Kami belum bisa mencari dengan menggunakan pesawat, karena kondisi di rute itu sudah gelap. Mungkin besok kita akan melakukan pencarian dengan menggunakan pesawat,” ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) JA Barata mengatakan, pihaknya baru akan mengirimkan tim setelah mendapatkan kepastian informasi dari Badan SAR terkait hilangnya pesawat Aviastar.

”KNKT belum mengirimkan tim, karena informasinya masih belum pasti. Kita belum tahu apakah pesawat itu benar-benar hilang, atau melakukan pendaratan darurat di suatu tempat yang kita belum ketahui lokasinya. Sampai saat ini, kami masih menunggu informasi dari Badan SAR,” jelasnya.

Rute penerbangan Papua memang terbilang sebagai rute yang rawan kecelakaan. Saat ini pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan tengah mengkaji ulang jalur penerbangan di kawasan ujung timur Indonesia tersebut untuk membuat standar khusus bagi penerbangan di sana.

Standar khusus tersebut sangat dibutuhkan bagi penerbangan di Papua mengingat seringnya kecelakaan pesawat terbang di sana. Standar itu antara lain meliputi standar pengamanan yang lebih ketat yang mencakup kelaikan pesawat, kemampuan pilot, kelengkapan kapasitas fasilitas bandara termasuk fasilitas pesawat dan lainnya.

Sebelumnya, pada 9 April 2009 lalu, pesawat milik Aviastar lainnya yang berjenis BAe 146-300 tipe B463 juga pernah mengalami kecelakaan. Pesawat rakitan British Aerospace tahun 1990 itu terjatuh dan meledak di wilayah pegunungan di Desa Pike, Wamena, Papua. Seluruh kru yang berjumlah enam orang dinyatakan tewas dalam peristiwa itu.

Kecelakaan terjadi ketika pesawat yang tengah mengangkut 9 ton bahan bakar avtur itu tengah melakukan pendekatan untuk mendarat di Bandara Wamena. Pesawat diketahui terjatuh dan seketika terbakar ketika tengah mencari posisi untuk mendekati runway 15 yang akan didaratinya.

Pesawat diindikasikan menabrak puncak Gunung Pike ketika masuk ke dalam awan. Mengingat kondisi cuaca saat itu dalam keadaan berkabut sehingga membuat jarak pandang pilot menjadi sangat terbatas.

Kemudia pada 30 Januari 2008 silam, pesawat Aviastar lain berjenis DHC-6 Twin Otter juga sempat mengalami kecelakaan. Pesawat rakitan Kanada yang saat itu mengangkut sebanyak 15 penumpang tersebut tergelincir di Bandara Sugapa, Kabupaten Paniai, Papua. Satu dari 15 penumpang yang dibawanya meninggal dunia, dan dua lainnya menderita luka berat, akibat peristiwa tersebut. (roda kemudi)

Antisipasi Flu Babi, Pemeriksaan Pilot dan Awak Kabin di Bandara Diperketat

Untuk menekan penyebarluasan virus influenza A H1N1 (flu babi) di Indonesia melalui jalur transportasi udara, pemerintah melalui Departemen Perhubungan meningkatkan intesivitas pemeriksaan kesehatan para pilot dan awak pesawat.

Pemeriksaan ketat kepada pilot dan awak kabin ini diutamakan pada bandara-bandara internasional dengan menggunakan body scanner. pengecekan dilakukan sebelum mereka meninggalkan bandara. Salah satu bandara internasional yang tengah intensif melakukan upaya tersebut adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten.

Kepala Administrator Bandara Soekarno-Hatta Edward A. Silooy mengatakan, dalam melakukan ativitas tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Departemen Kesehatan. Menurutnya, pengetatan pemeriksaan tersebut dilakukan menyusul ditetapkannya salah seorang pilot maskapai nasional mengidap virus tersebut.

"Kami mewajibkan pilot dan awak kabin maskapai yang telah penerbangan dari luar negeri untuk melalui body scanner sebelum mereka keluar dari bandara," jelasnya, di Jakarta, Senin (29/6).

Dijelaskan Silooy, pilot dan awak kabin sangat rentan dan berpeluang besar menjadi media penyebaran virus yang tengah membuat sibuk dunia kesehatan intersional tersebut di Indonesia. Terutama pilot-pilot dan awak kabin yang melayani penerbangan luar negeri.

"Ini untuk antisipasi merebaknya virus dari pilot dan awak kabin. Mereka sangat rentan oleh virus flu babi. Pengetatan pemeriksaan kesehatan ini akan kita lakukan terus menerus untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut," sambungnya.

Baru-baru ini Departemen Kesehatan merilis, seorang pilot maskapai nasional positif mengidap virus A H1N1. Sebelum sakit, pada 14 Juni 2009, pilot tersebut melakukan penerbangan ke Perth, Australia. Kemudian 18 Juni 2009, dia bertugas ke Hong Kong. (roda kemudi)

Wednesday, June 10, 2009

Jembatan Suramadu Resmi Dibuka Presiden SBY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi membuka jembatan nasional Surabaya-Madura (Suramadu), Rabu (10/6) pukul, 11.00 WIB. Dalam sambutannya Presiden mengatakan, jembatan Suramadu adalah yang terpanjang di Indonesia dan menjadi sejarah, dan impian bangsa yang sudah tercapai.

"Hari ini bangsa Indonesia mengukir sejarah, sebagai hasil karya anak bangsa dan ini akan menguntungkan rakyat Indonesia," kata Presiden Yudhoyono.

Jembatan yang menghubungkan antara Surabaya-Madura (Suramadu) menelan dana sekitar Rp 4,5 triliun dengan panjang 5,4 kilometer. Pendanaan untuk proyek jembatan terpanjang di Indonesia tersebut berasal dari APBN, serta pinjaman dari pemerintah Cina. Jembatan sepanjang 5,4 kilometer ini menghubungkan dua pulau.

Ke depan lanjut presiden, pembangunan akan terus dilakuklan di seluruh tanah air, seperti jalan lintas di pulau-pulau terpencil, pembangunan jalan akses, kereta api, pelabuhan laut dan perikanan di beberapa daerah lainnya.

”Dengan dibangunannya jembatan ini, diharapkan akan membangun masyarakat dan Insya Allah akan lebih maju, tetapi dengan catatan tidak merusak karakter masyarakat Madura-Surabaya yang religius, Islami, dan kerukunan. Manfaatkan jembatan ini, jaga dan rawat dengan baik, agar segala sesuatunya lebih mudah dan lebih cepat,” tutur Presiden.

Penghubung Ekonomi & Budaya
Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam sambutan peresmian jembatan nasional Surabaya-Madura (Suramadu) mengatakan, melalui dibangunnya jembatan diharapkan dapat membangun ekonomi dan budaya masyarakat antara Madura-Surabaya.

"Kami berharap, jembatan ini akan terintegrasi, terencana untuk membangun sistem perdagangan barang dan penumpang secara terpadu," kata Soekarwo.

Soekarwo mengatakan, selain akan memudahkan masyarakat dalam hal akses, juga jembatan terpanjang di Indonesia ini akan menjadi ikon bangsa Indonesia.

Dengan demikian segala penataan ruang wilayah antara Surabaya-Madura segera terwujud. "Yang jelas ini akan menjadi potensi besar bagi wisata wilayah Surabaya dan Madura," tutur Soekarwo.

Tarif Berlaku Setelah Uji Coba

Tarif penyeberangan tol di lintasan Jembatan Suramadu ditetapkan pemerintah sebesar Rp Rp 30.000 per kendaraan, untuk jenis kendaraan roda empat golongan 1. Sedangkan untuk kendaraan roda dua, dikenakan Rp 3.000 per kendaraan.

Demikian diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam sambutan peresmian Jembatan Suramadu. Menurut Djoko, tarif tersebut mulai berlaku sekitar sebulan setelah masa uji coba dilakukan. Selama 18 bulan ke depan, pengelolaan tol Suramadu akan dikelola PT Jasa Marga (Persero).

Tarif tersebut relatif jauh lebih rendah dibandingkan tarif penyeberangan feri di lintasan Dermaga Ujung-Kamal. Untuk jenis kendaraan roda empat, tarif peneberangan feri yang dipatok sebesar Rp 65.000 per unit, sementara untuk sepeda motor sebesar Rp 5.800 per unit.

Untuk pengerjaan proyek tersebut, dikerahkan sedikitnya 3.500 tenaga kerja, dengan material 430 ribu ton beton dan 50 ribu ton baja. Material baja untuk konstruksi jembatan utama Suramadu diproduksi oleh Baosteel Group and Shougang Company Ltd. Kemudian bahan tersebut difabrikasi menjadi komponen jembatan oleh Jiangnan Heavy Industri Co. Ltd. Peruahaan tersebut adalah perusahaan baja terbesar di China yang berdiri sejak 1865.

Pabrik baja ini memiliki pengalaman dalam pembuatan baja untuk industri, kapal, militer dan komponen jembatan bentang panjang di dunia. Baja yang merupakan baja dengan kualitas tinggi dan memiliki spesifikasi khusus. Sebelum langsung dipasang pada bentang tengah, komponen tersebut juga masih dirakit di lokasi Casting Yeard di Gresik.

Sejarah pembangunan bentang tengah dimulai sekitar empat tahun lalu, yaitu tanggal 19 November 2005. Di mana saat itu dilakukan ”Start Up Ceremony Main Span Project Of Suramadu Bridge” di Surabaya oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Sekarang, bagian tersulit dari jembatan tersebut telah tersambung. (roda kemudi)

Tuesday, June 9, 2009

Mandala Sediakan Fasilitas Pembayaran PayPal

Untuk memberikan kemudahan bagi penumpang Mandala yang berdomisili di luar negeri, Mandala melakukan kerja sama dengan PayPal untuk transaksi pembayaran tiket Mandala. Dengan adanya kerjasama ini, penumpang Mandala yang berdomisili di luar negeri, dapat langsung memesan dan membayar tiket Mandala melalui situs Mandala di www.mandalaair.com.

PayPal merupakan perusahaan online yang menyediakan jasa transfer melalui surat elektronik seperti email ataupun website. Dengan menggunakan fasilitas pembayaran PayPal, penumpang Mandala yang berdomisili di luar negeri dapat melakukan pembayaran dengan sumber dana yang ada di negaranya masing-masing.

Fasilitas PayPal ini membuat para penumpang Mandala dapat menyelesaikan transaksi pembayaran hanya dengan menggunakan username (alamat email) dan password untuk account PayPal. Dengan fasilitas PayPal ini, calon penumpang Mandala tidak perlu memasukkan nomor kartu kredit dan bisa membayar langsung dari bank account atau dari PayPal account, sementara sumber dananya bisa dari kartu kredit, bank transfer ataupun electronic check.

Presiden Direktur Mandala Airlines, Diono Nurjadin, mengatakan bahwa sistem pembayaran ini memberikan kemudahan, kenyamanan dan sekaligus keamanan bagi penumpang Mandala. "Dengan fasilitas PayPal ini, pelanggan Mandala dapat melakukan transaksi dengan hanya membuka website Mandala. Selain itu, sistem ini sangat aman terhadap penyalahgunaan (anti-fraud) dan merupakan salah satu sistem yang tercanggih yang ada di pasaran," ujar Diono.

Diono melanjutkan bahwa seluruh fasilitas ini merupakan komitmen Mandala dalam memberikan kemudahan pemesanan dan pembayaran (easy book & easy pay). "Dengan PayPal, penumpang Mandala yang berdomisili di luar negeri yang sebelumnya harus menelpon langsung ke call center untuk melakukan verifikasi kartu kreditnya, saat ini dapat langsung menggunakan website,” tambahnya.

Saat ini penumpang Mandala yang melakukan pemesanan tiket melalui website telah melakukan pembayaran melalui ATM serta pembayaran on-line melalui kartu kredit Visa dan Master. Dari total penumpang yang booking tiket Mandala melalui website terdapat 50 persen pembayaran dilakukan dengan kartu kredit sisanya dengan pembayaran ATM.

Dengan diterapkannya sistem pembayaran melalui PayPal maka Mandala mentargetkan penambahan 20 persen sampai 25 persen penumpang Mandala akan menggunakan fasilitas pembayaran on-line yang tentunya sangat memudahkan penumpang.

Sistem pembayaran ini merupakan tambahan sistem pembayaran yang telah ada di Mandala yaitu melalui ATM Bank BNI, Mandiri, BII, BRI, Permata dan Bank Panin. Selain itu, tiket Mandala dapat pula dibayar via SMS banking ataupun internet banking. (roda kemudi)

Pengecekan KRL di Dipo Depok Abaikan Prosedur

Direktur Jenderal Perkeretaapian Departemen Perhubungan Tundjung Inderawan menemukan fakta bahwa proses pengecekan Kereta Rel Listrik (KRL) pra-operasi di Dipo Depok, Jawa Barat, tidak dilakukan sesuai prosedur.

Kenyataan itu diketahui Dirjen Tundjung saat melakukan inspeksi mendadak di fasilitas yang menampung 10 set KA (terdiri atas empat KA Ekspres AC dan enam KA Ekonomi) tersebut, Selasa (9/6). Inspeksi tersebut dilakukan Dirjen bersama sejumlah stafnya sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB.

”Ternyata, setiap set kereta di sini, tidak ada pengecekan manual harian. Sehingga setiap kereta yang berangkat seperti 'kucing dalam karung' safety-nya," kata Dirjen Tundjung di sela inspeksi.

Dirjen Tundjung sempat mengecek Kereta Api (KA) 300 KRL Bojong Ekspres yang keluar dari dipo pukul 05.30 WIB. Suwarno, masinis KA tersebut, kepada Dirjen menjelaskan bahwa pengecekan secara prosedural dan runtun sebelum operasi berdasarkan formulir pemeriksaan (manual check sheet) tidak pernah dilakukan.

”Tak ada checksheet, Pak. Hanya laporan teknis umum saja,” aku Suwarno polos kepada Dirjen. Suwarno juga diam seribu bahasa ketika Dirjen menanyakan apakan tekanan rem kereta yang akan dioperasiaknnya sudah sesuai standar yang ditetapkan.

Hal senada diungkapkan Kepala Ruas Los Depo Depok Subagiyo. Subagiyo mengakui, pengecekan fisik secara manual sesuai standar dan butir-butir yang ditekankan pada manual checksheet tidak pernah dilakukan. ”Dari dulu memang sudah begini,” terang Subagiyo, menjawab Dirjen Tundjung.

Subagiyo lantas mepaparkan bahwa untuk mengecek daya cengkeram rem, masinis biasanya hanya memaju-mundurkan kereta satu hingga dua meter dan mengeremnya secara mendadak. Sementara prosedur pengecekan perangkat pengereman yang mesti dilakukan menurut checksheet harian KRL, terdiri dari dua langkah. Yaitu pemeriksaan visual dan pemeriksaan fungsi kerja.

Pada pemeriksaan secara visual, pengecekan unit pengereman meliputi pengecekan rem blok/adjuster dan kedudukan kran. Kemudian menurut prosedur pengecekan fungsi kerja, proses pemeriksaan rem meliputi pengetesan katup rem (brake valve), pengetesan katup rem darurat (emergency valve/SOS), pengetesan rem tangan (parking brake), dan mengecek fungsi kerja Deadman.

Secara menyeluruh prosedur pemeriksaan kondisi visual dalam checksheet harian KRL meliputi 10 item utama. Antara lain meliputi pemeriksaan Pantograph, Perangkat Bogi (2 item), Unit Pengereman (2 item), Unit Tenaga (6 item), Kompresor (5 item), MG (2 item), Kunci dan Tutup BOks (5 item), Antar-Gerbong (5 item), Eksterior (3 item), serta Interior (3 item).

Kemudian untuk pengecekan fungsi kerja, jumlah item yang wajib diikuti meluputi 12 prosedur. Pemeriksaan fungsi kerja itu terfokus pada perangkat-perangkat KRL yang memiliki fungsi gerak mekanis serta komponen kelistrikan, yang metode pengecekan kesemuanya tidak dilakukan dengan cara mengira-kira maupun komulatif.

Kepala Depo Traksi Depok Dody Heryadi yang datang menjelang selesainya inspeksi, tak bisa mementahkan apa yang telah dipaparkan stafnya kepada Dirjen Tundjung. Terlebih ketika objek inspeksi bergeser menuju ruangannya. Dia tidak ia pun tidak mampu menunjukkan checksheet harian KRL yang dimaksudkan Dirjen. Dody pun akhirnya mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui tentang keberadaan checksheet tersebut.

90 Persen KA Tak Laik Operasi

Dody juga mengakui bahwa realisasi pengadaan suku cadang setiap kereta berjalan lambat, meski pengajuan diusulkan secara periodik. Kondisi inilah yang memaksa para teknisi untuk melakukan ”kanibalisasi” pada proses perbaikan, yaitu dengan memindahkan suku cadang dari satu kereta ke kereta lain.

”Jika disesuaikan regulasi, sebenarnya sekitar 90 persen KA di Dipo Depok ini tak laik operasi,” ujar Dody, menjawab wartawan. ”Kondisi sarana KA sering tak lengkap, itu biasa. Seperti speedometer tak jalan dan tekanan rem yang tak jelas," sambung Sutisno, masinis.

Sutisno menambahkan, jika mengikuti pada aturan yang berlaku, sebenarnya dia bisa menolak untuk mengoperasikan KA dengan kondisi yang tidak sesuai dengan standar kelaikan tersebut. ”Tetapi, kalau itu dilakukan, bagaimana pelayanan nantinya,” ujarnya diplomatis.

Melihat fakta-fakta yang ada, Dirjen Tundjung berkesimpulan bahwa kondisi serupa tidak menutup kemungkinan juga terjadi di dipo-dipo KA lain, seperti di Dipo KRL Bukit Duri, Manggarai, Dipo KRL Bogor dan Dipo KRL Bekasi.

Di akhir sidak, Tundjung menjelaskan, inspeksi yang dilakukannya tersebut merupakan bagian dari program pemetaan untuk meningkatkan faktor keselamatan KA. ”Setelah dipetakan, nantinya akan disinkronisasi dalam regulasi. Mulai dari Peraturan Pemerintah (PP) tentang Lalu Lintas dan Angkutan KA, lalu diteruskan ke sejumlah keputusan menteri dan instruksi dirjen,” ujarnya. (roda kemudi)

Friday, June 5, 2009

Dephub Bekukan Sertifikat Masinis KA 523

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Departemen Perhubungan membekukan sementara sertifikat kompetensi Supriyanto, masinis KA 523 KRL Ekonomi Bogor-Jakarta yang menabrak KA 265 Depok Ekspress di Blok 202 perlintasan antara Stasiun KA Tebet-Manggarai, Jumat (5/6) pagi.

”Karena menurut penyelidikan sementara, kecelakaan diduga kuat bukan karena masalah teknis. Tetapi terjadi akibat pelanggaran yang dilakukan masinis,” jelas Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan dalam jumpa pers di kantornya, Jumat petang.

Ditegaskan Tundjung, pernyataannya itu juga sebagai klarifikasi atas pernyataan pihak manajemen PT Kereta Api yang menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi akibat adanya gangguan pada sistem pengereman.

”Berdasarkan pemeriksaan teknis sementara dan olah TKP yang dilakukan penyidik PPNS, diketahui bahwa tidak ada bukti adanya rem blong. Analisis sementara, masinis KA 523 langgar sinyal blok dan batas kecepatan,” sambung Tundjung.

Direktur Keselamatan dan Teknik Sarana Ditjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko menambahkan, dugaan kuat bahwa kecelakaan akibat kelalaian masinis tersebut diperoleh berdasarkan sejumlah bukti-bukti teknis yang diperoleh di lapangan.

Bukti pertama, pada rekaman terakhir monitoring sinyal dan pergerakan KA di rute tersebut, misalnya, diketahui bahwa lampu blok 202 yang dilalui KA 523 dalam kondisi berwarna merah. Itu artinya di blok 202 tersebut masih ada KA yang berhenti, yaitu KA 265 Depok Ekspres.

”Seharusnya dia (masinis KA 523) tidak melanggar sinyal dan masuk ke blok itu. Pada akhirnya, dia tidak sempat melakukan pengereman maksimal dan menabrak KA yang di depannya,” jelas Hermanto.

Bukti kedua yang menegaskan bahwa tidak terjadi masalah pada pengereman, lanjut dia, adalah tingkat kerusakan ringan akibat tubrukan baik pada bagian depan KA 523 maupun bagian belakang KA 265. Selain itu seluruh roda kedua KA tersebut juga tetap pada posisinya, tidak anjlok keluar dari rel.

”Kalau benar-benar remnya blong, bagian depan KA yang menabrak pasti rusak berat karena menabrak KA yang berhenti, dan kereta bisa keluar rel. Tetapi ini tidak, hanya kacanya saja yang pecah akibat benturan. Ini bukti bahwa dia sempat melakukan pengereman untuk mengurangi efek benturan,” papar Hermanto sambil menunjukkan gambar bagian depan KA 523 yang utuh pada monitor peraga.

Hasil pemeriksaan lainnya menyebutkan, penyidik PPNS tidak menemukan adanya tanda-tanda bekas dilakukannya pengereman darurat oleh masinis bersangkutan di sepanjang lintasan yang dilalui. Sedianya, berdasarkan prosedur, pengereman darurat wajib dilakukan masinis ketika terjadi rem blong.

”Kalau dilakukan, bekasnya pasti terlihat, akibat pengereman darurat rel pasti akan tergerus. Tetapi setelah kita telusuri hingga sepanjang 500 meter, tidak ada bekas-bekasnya sama sekali. Itu berarti tidak ada pengereman darurat yang dilakukan masinis sebagai solusi terakhir ketika remnya blong,” lanjutnya.

Di sisi lain, laporan yang menyatakan bahwa rem blong tersebut dilakukan masinis telah peristiwa kecelakaan terjadi. ”Seharusnya dia melaporkan rem blong sebelum kejadian. Itu standar operasinya,” pungkas Hermanto, seraya menegaskan bahwa kondisi KA 523 yang menjalani pemeriksaan di Balai Yasa Perhubungan pada 2008 tersebut dalam keadaan laik operasi.

Atas kelalaiannya itu, Supriyanto terancam pidana kurungan 1 tahun penjara karena diduga melanggar pasal 206 Undang-undang 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian karena mengoperasikan sarana dengan tidak mematuhi Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA), serta sinyal atau tanda.

Hermanto menambahkan, hingga saat ini, faktor kelalaian manusia masih mendominasi kecelakaan kereta api di Indonesia. Sepanjang tahun 2008, sebanyak 33 persen kecelakaan disebabkan SDM operator. ”Kecelakaan yang diakibatkan prasarana seperti anjlok atau rel patah, relatif mengalami penurunan. Itu karena selama ini upaya perbaikan terus dilakukan Departemen Perhubungan,” pungkasnya.

Tabrakan antara KA 265 Depok Ekspress dengan KA 523 KRL Ekonomi Bogor-Jakarta, terjadi di perlintasan antara Stasiun KA Tebet-Manggarai di KM 11+200, Jumat (5/6) pukul 07.45 WIB.

Tidak ada korban jiwa pada kecelakaan ini, namun empat penumpang di antaranya mengalami luka ringan. Mereka terdiri dari dua penumpang, yaitu Amanah (80 tahun) dan Soleh (75 tahun), serta dua pegawai kontrak PT KA, Wawan (23 tahun) dan Purwanto. (roda kemudi)

KNKT Utus Tim Investigasi Tabrakan KA di Tebet

Tabrakan antara KA KA 265 Depok Ekspress dengan KA 523 KRL Ekonomi Bogor-Jakarta, terjadi di perlintasan antara Stasiun KA Tebet-Manggarai di KM 11+200, Jumat (5/6) pukul 07.45 WIB. Tidak ada korban jiwa pada kecelakaan ini, namun empat penumpang di antaranya mengalami luka ringan.

Untuk menyelidiki kecelakaan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengutus empat investigatornya. Juru Bicara KNKT JA Barata menjelaskan, keempat investigator yang diutus instutisnya tersebut adalah Kun Sabdono (Investigator In Charge) Wahyudianto, Sunarto, dan Mumu.

”Mereka langsung dikirim ke lokasi kejadian tidak lama setelah informasi kecelakaan ini kami terima,” ujar Barata saat ditemui di Press Room Dephub, Jumat siang.

Barata menambahkan, keempat korban dalam kecelakaan tersebut adalah Amanah (80 tahun) dan Soleh (75 tahun), serta dua pegawai kontrak PT KA, Wawan (23 tahun) dan Purwanto. Amanah dan SOleh dilarikan ke RS Tebet. Sementara Wawan dievakuasi ke RS Agung Manggarai, dan Purwanto ke RS Cipto Mangun Kusumo.

Imbas dari peristiwa tersebut, jadwal perjalanan KA lain yang melintasi jalur tersebut tertahan hingga beberapa jam. Bahkan sejumlah penumpang KA lain yang dikonfirmasi mengatakan, keterlambatan perjalanan yang terjadi mencapai hingga sekitar 3 jam.

”Kereta saya ada di belakang KA yang tabrakan itu. Sampai sekarang saya masih tertahan di stasiun UI,” ujar Hendra Wibawa, warga Cibinong yang berkantor di kawasan Sudirman, Jakarta.

Menurut informasi yang diterima dari manajemen PT Kereta Api, lanjut Barata, proses evakuasi kereta yang bertabrakan hingga keluar dari rel tersebut selesai pukul 10.40 WIB. ”Evakuasi dilakukan menggunakan Kereta NR. Pukul 11.00, dua jalur di sana sudah bisa digunakan secara normal kembali. Sebelumnya, hanya digunakan satu jalur secara bergantian,” pungkasnya. (roda kemudi)

Thursday, June 4, 2009

Pemerintah Bisa Lakukan Pemberian Insentif Merger Maskapai Penerbangan

Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menyarankan agar maskapai penerbangan yang memiliki masalah keuangan untuk segera melakukan pembauran usaha (merger) dengan perusahaan lain. Pemberian insentif untuk membantu maskapai meringankan beban akibat merger tidak menutup kemungkinan untuk diberikan.

Menhub mengatakan, merger adalah langkah jitu yang harus ditempuh maskapai agar mampu menghadapi liberalisasi penerbangan di Asia Tenggara. Termasuk menyelamatkan diri keluar dari keterpurukan finansial yang belakangan ini sedang melanda dunia penerbangan. Selain itu, merger juga bisa menjadi antisipasi untuk menghindari semakin banyaknya maskapai penerbangan nasional yang terus rontok.

Ditambahkan Menhub Jusman, Dephub tidak menutup kemungkinan untuk membantu meringankan beban yang terjadi akibat penggabungan usaha. Yaitu memberikan insentif pajak merger terhadap maskapai-maskapai penerbangan nasional yang bersangkutan.

”Kalau mereka (maskapai penerbangan) mengharapkan, itu bisa saja. Nanti bisa saja dibicarakan dengan Menteri Keuangan, karena soal pajak kan ada Undang-Undangnya sendiri,” kata Menhub seusai melantik secara terpadu 785 Perwira Ahli Transportasi di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (4/6).

UU Nomor 1/2009 tentang Penerbangan sendiri belum mengatur merger secara khusus. Karena pemerintah tidak perlu mengatur merger, biar diatur secara business to business antarperusahaan yang bersangkutan. Fungsi pemerintah hanya sebatas memberikan pengesahan pascamerger berupa perevisian Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP)

Pencabutan izin usaha akan dilakukan Dephub ketika maskapai tidak dapat lagi beroperasi secara normal setelah batas toleransi selama 30 hari untuk tidak beroperasi sementara akibat masalah teknis atau permasalahan internal berakhir.

Pemberian toleransi masa berhenti operasi sementara itu diberikan agar maskapai tidak memaksakan diri untuk menerbangkan pesawat sebelum masalah yang dihadapinya terselesaikan. Dephub akan mengeluarkan sanksi mulai dari peringatan hingga pencabutan surat izin operasi jika maskapai itu tetap tidak menjalankan kewajibannya, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 25/2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara.

Dengan melakukan pembauran usaha dengan mitra strategis, lanjut Menhub Jusman, maskapai tidak hanya bisa mempertahankan eksistensi untuk mengisi rute-rute yang dilayani selama ini. Di sisi lain, dengan keuangan yang cukup, maskapai bersangkutan juga bisa memenuhi persyaratan sebagaimana diamanatkan Undang-undang No 1/2009 tentang Penerbangan. Yaitu menyelenggarakan jasa angkutan penerbangan yang aman dan selamat serta meningkatkan mutu pelayanan.

”Finansial yang cukup dibutuhkan untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai Undang-undang Penerbangan,” ujar Menhub.

Memahami risiko tentang perlunya finansial yang cukup, Menhub mengingatkan, adalah hal terpenting yang perlu disadari pengusaha ketika ingin mendirikan perusahaan maskapai penerbangan. Karena untuk menjamin keselamatan dan keamanan, serta mengoperasikan armada sesuai dengan jumlah yang disyaratkan dan didukung perawatan yang baik, membutuhkan jaminan finansial yang tidak sedikit.

”Saya rasa itu yang pada akhirnya, banyak maskapai merasakan bebannya terlalu berat. Pilihannya dua: (izin operasi) dicabut atau merger,” ujar Menhub

Dua maskapai yang saat ini tengah mengalami masalah permodalan adalah Linus Airways (berjadwal) dan Megantara Air (kargo). Keduanya mengumumkan penghentian sementara operasi penerbangan akibat persoalan yang dihadapinya. Manajemen Linus dan Megantara telah mengajukan surat pemberitahuan resmi penghentian sementara operasional maskapai kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan.

Linus Airways terancam terkena sanksi pencabutan izn operasi karena belum juga memperpanjang masa penghentian operasi sementaranya kepada Ditjen Perhubungan Udara, meski batas toleransi selama 30 hari telah terlampaui. Direktorat Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sendiri telah menyiapkan surat pencabutan semua rute milik Linus tersebut.

Menyikapi kondisi tersebut, Maskapai Garuda Indonesia saat ini tengah agresif menjajaki akuisisi sejumlah maskapai penerbangan nasional yang mengalami masalah keuangan dan operasional untuk meningkatkan dominasinya di rute penerbangan domestik. Salah satunya adalah Linus Airways.

Langkah tersebut ditempuh Garuda untuk memperbesar sumber daya pasca diberlakukannya UU No.1/2009 tentang Penerbangan. Upaya itu sekaligus menghadapi era globalisasi, khususnya kawasan perdagangan bebas Asean.

Di sisi lain, bertujuan pula untuk mengatasi kesulitan memperoleh pilot berpengalaman karena tingginya kebutuhan pilot baru di pasar, menyusul banyaknya pesawat yang didatangkan oleh maskapai penerbangan nasional.

Menhub nenanggapi positif program yang tengah dilakukan Garuda tersebut. ”Itu tidak masalah, bagus kalau dia (Garuda) punya uang,” ujar Menhub. (roda kemudi)

Audit Rutin Berkala Perusahaan Pelayaran Akan Tetap Dilakukan

Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menegaskan, rencana Dephub untuk melakukan pengawasan terhadap perusahaan pelayaran dan armadanya bisa saja tidak dilakukan. Syaratnya, perusahaan pelayaran bisa memberikan jaminan penuh terhadap keselamatan dan keamanan pada armada-armada yang dikelolanya.

Pernyatan tersebut diungkapkan Menhub sebagai tanggapan atas penolakan terhadap rencana pengetatan pengawasan tersebut oleh sejumlah pengusaha pelayaran. ”Audit 3 bulanan kapal ditolak pemilik, boleh saja. Tetapi dengan jaminan tidak ada kapal yang terbakar lagi. Jangan ada lagi yang faktor keselamatan yang terganggu,” kata Menhub usai melantik secara terpadu 785 Perwira Ahli Transportasi di Jakarta, Kamis (4/6).

Rencana untuk melakukan pengetatan pengawasan kapal, tidak menutup kemungkinan dilakukan audit rutin tiga bulanan seperti yang dilakukan pada angkutan udara, akan dilakukan sebagai respons atas maraknya kecelakaan kapal yang terjadi belakangan ini.

Dijelaskan, fungsi Dephub adalah untuk meningkatkan keselamatan dan ikut membangun tumbuhnya perusahaan yang berkualitas baik. Tujuannya agar ke depan bisa secara bersama-sama meningkatkan keselamatan pelayaran dan menurunkan angka kecelakaan.

”Kalau dia (perusahaan pelayaran) punya kemampuan itu, dan terbukti tidak ada kapal yang terbakar atau tidak ada kapal yang tenggelam, itu artinya kita tidak perlu melakukan proses audit yang sering. Tapi kalau tetap ada itu, maka kita kan harus mencari tahu mengapa itu bisa terjadi, mungkin karena kurang pengawasan. Nah, salah satu cara pengawasan itu adalah dengan melalui audit tiga bulanan,” papar Menhub.

Menurut Menhub, peristiwa kebakaran yang dialami armada PT Prima Vista, KMP Mandiri Nusantara di perairan Pulau Karamaian, Sumenep, beberapa waktu lalu, menjadi salah satu dasar pentingnya pengawasan ketat itu dilakukan. Beberapa waktu sebelumnya, peristiwa serupa juga pernah dialami armada perusahaa yang bermarkas di Surabaya tersebut.

”Mengapa dia bisa dua kali terbakar, mengapa itu terjadi, kan kita harus tahu. Apakah pola operasionalnya tidak baik, apakah disiplinnya kurang? Kalau ada kelalaian, itu kelalaian siapa ? Nah, itu kan harus ditemukan. Karena itulah, mengapa yang pertama dikirim adalah KNKT untuk mencari penyebab kecelakaan,” jelas Menhub.

Ketika dalam proses investigasi kecelakaan kapal ditemukan permasalahan yang bersifat fundamental, Menhub menegaskan, audit rutin berkala seperti yang diterapkan pada maskapai penerbangan merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Dijelaskan Menhub, jenis pengawasan terhadap transportasi laut meliputi dua jenis. Pengawasan pertama meliputi pengawasan terhadap kelaikan setiap jenis kapal yang akan berlayar. Prosedur pengawasan dilakukan melalui mekanisme pemberian surat izin berlayar (SIB).

”Kedua, menyangkut yang lebih di atasnya lagi. Misalnya menyangkut SOP maskapai pelayaran itu sendiri, pemiliknya, dan sebagainya. Ini yang disebut audit,” katanya.

Menhub menambahkan, dirinya telah memberikan ruang kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk melakukan peningkatan pengawasan kepada maskapai pelayaran dalam rangka meningkatkan keselamatan pelayaran dan menurunkan angka kecelakaan. (roda kemudi)

Molornya Tender MRT karena Pemerintah Berhati-hati

Pemerintah menyatakan proses tender konsultan pembuatan desain dasar proyek angkut cepat massal (MRT) yang berlangsung lama dalam rangka menerapkan kehati-hatian. Tender yang sedianya ditargetkan rampung akhir Mei lalu, hingga saat ini masih belum memutuskan konsorsium pemenangnya.

Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, seusai melantik 785 perwira ahli transportasi Badan Diklat Perhubungan di Jakarta, Kamis (4/6), mengatakan, tudingan proses tender sengaja dilakukan berlarut-larut juga dianggap tidak tepat. ”Dari pada tender dipercepat tapi bermasalah di kemudian hari,” katanya.

Menhub Jusman pun tidak keberatan jika persoalan tender MRT ini diadukan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Pasalnya, Menhub menilai, apa yang dilakukan Badan Kerja Sama Internasional Pemerintah Jepang (JICA) sebagai pemberi pinjaman masih wajar. ”Dalam perjanjian pinjaman, memang ada ruang buat JICA untuk melihat dan memberikan pendapat,” ujarnya.

Apalagi, menurut Menhub, Departemen Perhubungan belum pernah memutuskan salah satu konsorsium peserta tender sebagai pemenang. "Jadi, tunggu saja hasilnya (pemeriksaan KPPU) nanti, apakah terbukti terjadi persaingan tidak sehat atau tidak," kata dia.

Rabu (3/6) lalu, Indonesia Procurement Watch (IPW) mengadukan persoalan molornya tender pembuatan desain dasar proyek MRT ke KPPU. Dalam aduannya, IPW menyerahkan 16 dokumen pendukung yang terkait dengan proses tender tersebut. IPW yang menilai tidak wajarnya proses tender MRT terlalu berlarut-larut itu sebagai dasar pelaporan.

Dari ke-16 dokumen itu, persoalan muncul sejak adanya surat permintaan klarifikasi JICA atas proses tender tertanggal 23 Desember 2008. Keberadaan dokumen-dokumen tersebut dianggap sebagai indikasi adanya konspirasi dan persaingan tidak sehat dalam tender.

IPW meminta komisi antimonopoli sebagai institusi yang berwenang untuk memanggil, memeriksa, serta turun tangan mendalami persoalan MRT tersebut. Bahkan, IPW mendesak KPPU agar bertindak lebih cepat. Alasannya, selain proses tender sudah menghabiskan waktu terlalu lama, secara tidak langsung keterlambatan akan merugikan masyarakat.

”Yang dibawa ke KPPU sebenarnya bukan soal persaingan atau monopoli, tetapi persoalan tentang adanya main mata atau tidak dalam tender ini,” lanjut Menhub.

JICA, lanjut Menhub, bukan melakukan intervensi pada proses tender tersebut. Tetapi sesuai dengan perjanjian khusus yang dibuat dalam loan agreement. Yaitu jika Dephub berikan penilaian, maka harus diberikan ruang bagi JICA untuk melihat dan memberikan suatu evaluasi untuk mengecek.

”Mereka mengklarifikasi apakah itu sama atau tidak. Jadi, yang ditanya JICA itu normal,” jelasnya. ”Ada loan dari jepang, kemudian loan itu ingin digunakan pemerintah RI, kemudian dia tanya soal partisipasi baik kontraktor jepang dan kontraktor lokal dari Indonesia. Itu poin yang jadi pertanyaan JICA,” lanjut Menhub. (roda kemudi)

Tuesday, June 2, 2009

Warga 32 Negara Jadi Korban Air France

Maskapai Air France, Senin, mengumumkan bahwa korban di dalam pesawat dengan Nomor Penerbangan 447 yang hilang di wilayah Atlantik dalam penerbangan dari Rio de Janeiro, Brazil, menuju bandar udara Charles de Gaulie, Paris, berasal dari 32 negara.

Berikut ini daftar penumpang dan asal negara mereka seperti dikutip kantor berita Xinhua:

2 Warga Amerika Serikat, 1 Argentina,1 Austria , 1 Belgia, 58 Brazil, 5 Inggris, 1 Kanada, 9 China, 1 Kroasia, 1 Denmark, 1 Belanda, 1 Estonia, 61 Prancis, 1 Gambia , 26 Jerman, 4 Hongaria, 3 Irlandia, 1 Islandia 9 Italia, 5 Lebanon , 2 Marokko, 3 Norwegia, 1 Filipina, 2 Polandia , 1 Romania, 1 Rusia, 2 Spanyol, 3 Slowakia, 1 Swedia, 1 Afrika Selatan, 6 Swiss dan 1 Turki.

Pencarian Korban Berlanjut

Angkatan Udara Brasil sudah memulai pencarian korban pesawat Air France bernomor penerbangan AF-447 yang dipusatkan di dekat Pulau Fernando de Noronha, Brazil, sejak Senin (1/6) waktu setempat.

Sementara, maskapai penerbangan Air France juga telah bersiap untuk kemungkinan terburuk. Mereka menyiapkan sebuah pusat informasi di Bandar Udara Charles de Gaulle, Paris, untuk menenangkan pihak keluarga penumpang. Namun, hingga kini Air France belum mengeluarkan daftar nama penumpang pesawat yang hilang itu.

Air France melaporkan, pesawat tipe Airbus A-330 yang membawa 216 penumpang dan 12 awak tersebut tinggal landas dari Rio de Janeiro, Brasil, Ahad pukul 19.00 waktu setempat menuju ke Paris, Prancis. Namun empat jam setelah tinggal landas, pesawat mengirimkan pesan otomatis adanya gangguan kelistrikan ketika melewati turbulensi dan badai.

Pesawat kemudian hilang dari pantauan radar, baik radar Spanyol, Maroko maupun Prancis. Pesawat kemudian raib saat berada sekitar 300 kilometer sebelah timur Kota Natal di pesisir Brasil, dekat Pulau Fernando de Noronha.

Pesawat jenis Airbus A-330 merupakan pesawat dengan mesin ganda untuk jarak jauh. Pesawat ini populer bagi kalangan maskapai penerbangan karena standar keselamatan pesawat yang tinggi. Selain itu, pesawat tersebut mulai digunakan Air France sejak tahun 2005 sehingga masih terhitung muda untuk ukuran industri penerbangan.

Sampai saat ini belum diketahui penyebab pesawat bisa hilang kontak. Dugaan sementara adalah pesawat tersambar petir. Ada pula dugaan gangguan pada transponder pesawat, meskipun kerusakan semacam itu sangat jarang terjadi. Apalagi, pesawat tidak mendarat pada waktu yang ditentukan. (roda kemudi/antara)

Air France Jet Suffered Breakdowns

An Air France plane with 228 people on board disappeared over the Atlantic on Monday after suffering multiple breakdowns in a fierce storm on a flight from Rio de Janeiro to Paris.

Spotter planes were dispatched in a bid to locate the jet in a vast area of ocean between Brazil and Africa, but officials said there was little hope of survivors from what appears to be the worst air accident in over a decade.

'The prospects of finding any survivors are very slim,' a grim-faced French President Nicolas Sarkozy said after talking to stunned relatives of missing passengers. 'It's a catastrophe the likes of which Air France has never seen.'

Although the exact cause of the crash remained a mystery, Air France's chief executive said the Airbus A330 had sent a series of error messages shortly after crossing an area of major turbulence.

'A succession of a dozen technical messages' sent by the aircraft around 0215 GMT (10.15am Singapore time) showed that 'several electrical systems had broken down' which caused a 'totally unprecedented situation in the plane,' said Pierre-Henry Gourgeon.

'It is probable that it was shortly after these messages that the impact in the Atlantic came,' he told reporters at Charles de Gaulle airport, where the flight was meant to have landed on Monday morning.

Airline officials had earlier said the plane was probably hit by lightning, but Mr Gourgeon declined to make a direct link between weather conditions and the error messages.

Brazilian President Luiz Inacio Lula da Silva said he held out hope for survivors, but added that earlier he had spoken with French President Nicolas Sarkozy by telephone 'and really it was an exchange of condolences.'

European Commission chief Jose Manuel Barroso sent a message of solidarity to both presidents, and expressed his 'deepest sympathies' to the loved ones of those on board.

If it is confirmed that all 228 people on Flight AF 447 are dead, it would mark the worst loss of life in Air France's history and civil aviation's worst accident for more than a decade.


Timeline of events

All times in Brazilian local time:
- 7.03pm Sunday: Air France says plane left Rio de Janeiro.

Brazilian Air Force says plane left at 7.30pm

- 10.30pm Sunday: Air France says plane has last contact with Brazil air traffic control. Brazilian Air Force says last radio contact at 10.33 pm, 565km from north-eastern Brazilian city of Natal.

- 10.48pm Sunday: Brazilian Air Force says last radar contact with Brazil indicated plane flying normally.

- 11pm Sunday: Air France says plane entered zone of storms and high turbulence.

- 11.14pm Sunday: Air France receives automatic message indicating electrical circuit malfunction.

- 11.20pm Sunday: Brazilian Air Force says plane fails to make previously scheduled radio contact with Brazil. Brazil notifies air traffic control in Dakar, Senegal.

- 2-3am Monday: Air France says French military radar begins searching for plane.

- 2.30am Monday: Brazilian Air Force says it mounts search and rescue mission with two planes.

- 4.30am Monday: Air France says it sets up crisis centre.

- 6.15am Monday: Plane?s scheduled arrival in Paris, according to Air France.

- 8.30am Monday: Brazilian Air Force says it was told by Air France about the message the plane sent to the company. The message indicated technical problems, including a loss of pressure and an electrical system failure, Brazilian Air Force says. (AP/AFP)

Air France Jet missing, 228 on board

An Air France jet carrying 228 people from Rio de Janeiro to Paris hit strong turbulance and lost contact with air traffic controllers over the Atlantic Ocean, officials said on Monday, June 1, 2009. Brazil began a search mission off its northeastern coast.

Air France Flight 447, an Airbus A330 registration F-GZCP, had 216 passengers and 12 crew members on board, company spokeswoman Brigitte Barrand said. The flight left Rio on Sunday at 7pm local time. About four hours later, the plane sent an automatic signal indicating electrical problems while going through strong turbulence, Air France said.

The plane 'crossed through a thunderous zone with strong turbulence' at 0200 GMT Monday (10pm EDT Sunday). An automatic message was received at 0214 GMT (10.14pm EDT Sunday) 'signaling electrical circuit malfunction'.

The plane disappeared about 300 kilometres northeast of the coastal Brazilian city of Natal, near the archipelago of Fernando de Noronha, a Brazilian air force spokesman said. The air force began a search began Monday morning near Fernando de Noronha, he added, speaking on condition of anonymity in keeping with air force policy. The region is about 1,500 miles northeast of Rio.

Air France said the 216 passengers included one infant, seven children, 82 women and 126 men. It says the plane entered service in 2005 and last underwent maintenance April 16. A police official on Fernando de Noronha said the weather was clear last night into this morning.

'It's going to take a long time to carry out this search,' Douglas Ferreira Machado, head of investigation and accident prevention for Brazil's Civil Aeronautics Agency, or ANAC, told Globo news. 'It could be a long, sad story. The black box will be at the bottom of the sea.'

Aviation experts said it was clear the plane was not in the air any longer, due to the amount of fuel it would have been carrying.

'The conclusion to be drawn is that something catastrophic happened on board that has caused this airplane to ditch in a controlled or an uncontrolled fashion,' Jane's Aviation analyst Chris Yates told The Associated Press. 'I would suggest that potentially it went down very quickly and so quickly that the pilot on board didn't have a chance to make that emergency call,' he said, adding that the possibilities ranged from mechanical failure to terrorism.

Ms Barrand said the airline set up an information center at Paris' Charles de Gaulle airport for the families of those on board. That centre said 60 French citizens were on the plane. Italy said at least three passengers were Italian. 'Air France shares the emotion and worry of the families concerned,' she said.

The flight was supposed to arrive in Paris at 0915 GMT (5.15am EDT), according to the airport. France's minister in charge of transport, Jean-Louis Borloo, said there was a 'real pessimism at this hour' about the fate of the aircraft. 'We can fear the worst,' he said on Europe-1 radio. (AP)

Monday, June 1, 2009

Garuda Buka Kembali Rute Jakarta-Pangkalpinang

Maskapai Garuda Indonesia kembali membuka jalur penerbangan dari Jakarta menuju Pangkalpinang, mulai hari ini, 1 Juni 2009. VP Corporate Secretary Pujobroto, dalam siaran persnya, menjelaskan langkah ini sebagai bagian dari realisasi program pengembangan 18 rute baru Garuda Indonesia pada 2009.

Pujobroto menambahkan, pembukaan rute ini juga merupakan satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. ”Juga sebagai upaya untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat pada rute yang menghubungkan kedua kota tersebut,” ujarnya.

Penerbangan rute Jakarta – Pangkalpinang ini akan dilayani setiap hari menggunakan pesawat Boeing 737-300 (16 kelas bisnis, 94 kelas ekonomi). Jadwalnya, dari Jakarta (GA-138) pukul 06.45 WIB dan tiba di Pangkalpinang pukul 07.55 WIB, kemudian terbang kembali dari Pangkalpinang (GA 139) pada pukul 08.30 WIB dan tiba di Jakarta pukul 0940 WIB.

Selain itu, lanjut Pujobroto, pembukaan rute ini juga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Garuda Indonesia yang akan melakukan kunjungan keluarga, bisnis, maupun wisata antarkedua kota. ”Kita berharap, ini akan meningkatkan aktivitas perekonomian, wisata, dan sosial dan budaya di Pangkalpinang,” tandasnya.

Menurut dia, perkembangan Pangkalpinang saat ini semakin menggembirakan mengingat semakin banyaknya investor yang menjadikan Pangkalpinang sebagai tempat tujuan investasi. Dengan pertumbuhan investasi sebesar 15 persen, Pangkalpinang berpotensi mengalami peningkatan perekonomian yang sangat besar.

”Khususnya pada sektor jasa perhotelan, industri pengolahan hasil laut, industri hasil tambang, serta potensi alam dan wisata,” ujar Pujobroto.

Sebelumnya, sepanjang tahun 2009 ini, Garuda Indonesia telah membuka rute - rute baru seperti Jakarta - Lampung, Jakarta – Jambi, Jakarta - Malang, Jakarta - Kendari, Jakarta – Kupang, Shanghai-Denpasar, Surabaya-Hongkong dan Denpasar Hongkong untuk meningkatkan pangsa pasarnya.

Selanjutnya, akan membuka rute-rute lain seperti rute Jakarta-Ambon-Ternate mulai bulan Juli, Jakarta-Palu (Agustus), Jakarta-Sorong-Manokwari dan Jakarta - Tarakan (September), Jakarta – Sydney dan Jakarta - Melbourne mulai (Agustus), serta Denpasar – Adelaide pada (November). (roda kemudi)

Menhub: Pengetatan Audit Kapal Akan Disamakan dengan Pesawat

Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal mengatakan, pemeriksaan kelaikan laut kapal akan diperketat. Tidak menutup kemungkinan, audit rutin tiga bulanan seperti yang dilakukan pada angkutan udara akan diterapkan di sektor laut.

”Saya sudah minta Dirjen Perhubungan Laut agar memperketat pengawasan terhadap kapal, apakah perlu kita lakukan juga audit seperti pada pesawat,” ujar Menhub di Jakarta, Senin (1/6).

Pernyataan tersebut disampaikan Menhub saat dikonfirmasi terkait kecelakaan yang menimpa KMP Mandiri Nusantara di perairan Pulau Karamaian, Sumenep, akhir pekan kemarin.

Menhub menambahkan, kendati belum ada audit rutin pada angkutan laut, namun mekanisme pemeriksaan kapal sebelum berlayar terbilang cukup ketat. ”Ada yang namanya SIB atau Surat Izin Berlayar. Surat ini wajib dimiliki setiap kapal yang akan berlayar. Untuk dapat memiliki SIB, kapal wajib memenuhi beragam persyaratan laik laut. Ini prosedur tetap,” papar Menhub.

Terkait tragedi terbakarnya KMP Mandiri Nusantara tersebut, menurut Menhub, dirinya telah menginstruksikan Dirjen Perhubungan Laut untuk mengevaluasi secara khusus PT Prima Vista selaku operator. Alasannya, kecelakaan dengan penyebab serupa bukan untuk kali pertama terjadi pada kapal milik perusahaan tersebut.

Akhir Desember 2006 lalu, KM Senopati Nusantara yang juga dioperasikan oleh PT Prima Vista, tenggelam dan terbakar di perairan Pulau Mandalika, Jepara, Jawa Tengah, dengan korban ratusan penumpang meninggal dunia. ”Saya minta Dirjen Laut untuk periksa pola kerja PT Prima Vista, kenapa kok masalah yang menjadi penyebabnya sama (kebakaran, Red),” ujar Menhub.

Akibat Konsleting Mobil Penumpang

Meski seluruh penumpang KM Mandiri Nusantara yang terbakar di perairan Pulau Mandalika, Jepara, Jawa Tengah, akhir pekan lalu dilaporkan selamat, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menyatakan rasa duka citanya atas tragedi tersebut.

”Saya turut berduka cita atas peristiwa ini. Memang semua penumpang dikabarkan selamat, tetapi ada beberapa di antaranya yang mengalami luka berat. Selain itu, masih ada awak lima kapal yang dikabarkan belum ditemukan. Diduga, mereka terjebak di ruang mesin,” ujar Menhub.

Menhub menjelaskan, berdasarkan data manifes kapal yang diawaki 29 orang kru tersebut, jumlah penumpang yang tercatat sebanyak 287 orang termasuk anak-anak dan balita. Sebanyak delapan penumpang di antaranya mengalami luka berat patah tulang.

Menurut Menhub, dugaan sementara yang menjadi pemicu terjadinya kebakaran di kapal tersebut adalah hubungan arus pendek (konsleting) pada salah satu kendaraan penumpang yang berada pada geladak tempat mengangkut kendaraan.

”Diduga, saat kapal bergerak, mesin kendaraan itu tetap dihidupkan karena ada penumpang di dalamnya. Tetapi, ini masih dugaan. Saya sudah minta Dirjen Laut untuk menyelidikinya, apakah ada peraturan yang membolehkan kendaraan tetap menyala selama pelayaran. Tim dari KNKT juga sudah dikirim ke sana untuk melakukan investigasi,” jelas Menhub.

Jika diketahui ada peraturan maupun prosedur kelaikan yang dilanggar oleh KM Mandiri Nusantara hingga terjadinya tragedi ini, kata Menhub, ”Pasti ada sanksinya kalau tidak bisa mengikuti oprating procedure dengan baik.”

Oleh perusahaan pemiliknya, Menhub menjelaskan, kapal nahas berbobot 8 ton yang hangus itu ditarik ke pulau Masalembo untuk selanjutnya dibawa ke Surabaya untuk diselidiki dan ditenggelamkan di suatu tempat agar tidak mengganggu jalur pelayaran.

Kapal yang dibuat tahun 1998 itu terbakar di dekat Pulau Keramaian, sekitar Kangean, Sumenep. Kapal yang berangkat dari Surabaya menuju ke Balikpapan, Kalimantan Timur, itu diperkirakan terbakar sekitar pukul 16.00 WIB.

Kapal jenis roll on-roll off (roro) itu berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak, Jumat (29/5) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Kapal terbakar sekitar 34 mil sebelah timur Perairan Karamaian atau hanya berjarak beberapa mil dari Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. (roda kemudi)