Pages

Thursday, November 27, 2008

Presiden ICAO: Penerbangan Indonesia Banyak Kemajuan

President Council of International Civil Aviation Organization (ICAO) Roberto Kobeh Gonzales mengungkapkan, kondisi penerbangan Indonesia sangat bagus. Menurutnya, telah banyak kemajuan-kemajuan yang dicapai terutama terkait masalah keamanan dan keselamatan penerbangan.

”Indonesia sudah melakukan banyak kemajuan, terutama terkait masalah keselamatan,” ujar Gonzales dalam jumpa pers usai membuka seminar A Single National Air Navigation Services Provider yang digagas Departemen Perhubungan di Hotel Four Season, jakarta, Kamis (27/11). ”Kalau belum baik, saya tentu tidak mau datang ke sini,” ujar Gonzales berseloroh.

Gonzales yang didampingi Menhub Jusman Syafii Djamal dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Budhi Muyawan Suyitno itu juga mengatakan, melihat perkembangan yang ada, dirinya optimistis bahwa Komisi Uni Eropa akan mencabut larangan terbangnya setelah RUU Penerbangan yang kini digodok di DPR ditetapkan menjadi UU.

RUU penerbangan itu sendiri, menurutnya, merupakan salah satu bukti dari kemajuan besar yang dicapai Departemen Perhubungan sebagai representasi Pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan keselamatan penerbangan ideal sesuai aturan internasional. Selesainya RUU Penerbangan juga merupakan salah satu yang dinantikan UE sebelum benar-benar mencabut larangan terbang mereka yang saat ini mengalami perpanjangan selama tiga bulan.

Menhub Jusman menambahkan, RUU Penerbangan dijadwalkan selesai digarap dan disahkan DPR pada Desember mendatang. ”Hal-hal krusial yang ada dalam RUU sudah dikoreksi. Sekarang hanya tinggal menyempurnakan redaksinya saja. Insya Allah, Desember selesai,” kata Menhub.

Selain RUU Penerbangan, hal lain yang juga dinilai Gonzales sebagai perubahan besar adalah dengan dibentuknya tim independen CATT yang akan memberikan banyak rekomendasi kepada Dephub dalam melakukan beragam upaya perbaikan.

”Kami optimistis soal keselamatan terbang di Indonesia akan mencapai kemajuan dalam waktu singkat, kita coba mendorong akses untuk mencari satu solusi. Kami tidak bisa memastikan kapan larangan terbang tersebut akan bisa dicabut, karena keputusan itu tergantung dari Komisi (Uni Eropa),” katanya.

Komisi UE, lanjutnya, telah membuka diri untuk melakukan kerja sama teknis terkait keselamatan penerbangan dengan Indonesia. Hal ini bisa diartikan bahwa UE benar-benar berniat untuk mencabut larangan terbangnya terhadap maskapai Indonesia.

ICAO, kata dia, juga akan terus memantau perkembangan soal larangan terbang tersebut termasuk Indonesia sudah mencapai kemajuan yang menggembirakan terkait soal program keselamatan penerbangan. "Yang penting Indonesia transparan tentang apa yang telah dilakukan untuk memperbaiki keselamatan dan keamanan penerbangan. Hal ini juga yang menjadi konsern ICAO. Tidak hanya memperbaiki, tetapi bagaimana menyelamatkan nyawa orang banyak,” ujarnya.

Gonzales mengaku, pihaknya telah mendesak Uni Eropa untuk segera mencari solusi soal larangan terbang tersebut, selain menekankan bahwa laporan ICAO tidak dapat dimanfaatkan oleh siapa pun dan negara manapun untuk menjatuhkan vonis terhadap pihak atau negara lain.

”Kami (ICAO) tidak pernah merekomendasikan atau terlibat dengan larangan terbang yang dikeluarkan UE. Kami tidak memberikan dukungan terhadap larangan terbang itu,” tegasnya. ” ICAO tidak mendukung apa yang dilakukan UE, mengambil hasil audit kami untuk memutuskan larangan terbang. ICAO tidak pernah memberikan hasil audit kepada UE.”

Namun, kata Gonzales, terlepas dari dicabut atau tidaknya larangan terbang UE, dirinya meminta agar Pemerintah Indonesia, terutama Departemen Perhubungan untuk terus mengupayakan segala hal terkait safety dan efisiensi dalam dunia penerbangan. Dia sendiri meyakini bahwa Uni Eropa tidak memiliki niat lain di balik larangan terbang yang dikeluarkannya, tetapi lebih kepada hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan penerbangan.

”Keselamatan menjadi prioritas nomer satu ICAO, kemajuan di sini sangat penting. Dalam setahun sejak kunjungan terakhir, saya merasa nyaman di sini (Indonesia). Saya juga banyak menemukan kesenangan saat terbang dengan Garuda,” ujarnya, ketika ditanya tentang penilaian pribadinya terhadap Indonesia dan ketika terbang menggunakan Garuda menuju Indonesia. (roda kemudi)

No comments: