Pages

Friday, November 28, 2008

Tarif Angkutan Umum Tak Akan Turun

Harga premium boleh saja turun per 1 Desember mendatang. Tetapi, jangan harap tarif angkutan umum ikut turun. Karena Departemen Perhubungan dan Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) telah bersepakat untuk menurunkan tarif untuk semua jenis angkutan umum sebagai respons atas penurunan harga premium tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Dephub Suroyo Alimoeso di Jakarta, Kamis (27/11), beralasan, penurunan harga premium sebesar Rp 500 per liter itu hanya memengaruhi sekitar 3,4 persen komponen tarif. Dampak berbeda dimungkinkan akan terjadi ketika harga solar juga mengalami penurunan.

Dijelaskan Suroyo, ketika nilai tukar mata uang Indonesia menyentuh level Rp12.000 per dolar Amerika, harga suku cadang di mengalami kenaikan hingga di atas 100 persen.

"Kami sudah membicarakan mengenai keinginan adanya suatu pemisahan tarif. Pertama, struktur biaya yang dipengaruhi harga BBM dan suku cadang. Kedua, struktur biaya yang dipengaruhi beban lain," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal mengatakan kedua belah pihak melihat penurunan harga satu jenis BBM tidak bisa langsung menjadi acuan untuk menurunkan tarif.

"Organda memberikan penjelasan turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar berdampak pada kenaikan struktur biaya, besarnya lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan BBM," ujarnya.

Menhub menambahkan, hasil diskusi dengan Organda memang melihat adanya penurunan struktur biaya terkait BBM ketika harganya diturunkan. Namun, karena melemahnya nilai tukar rupiah, dampak atas penurunan harga BBM tersebut tidak menjadi signifikan.

”Karena harga suku cadang sangat terpengaruh fluktuasi mata uang asing terhadap rupiah,” pungkas Menhub. (roda kemudi)

No comments: