Pages

Monday, March 23, 2009

Mesin Bermasalah, Sriwijaya Air Alihkan Pendaratan di Batam

Pesawat milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air melakukan pengalihan pendaratan (divert) salah satu penerbangannya ke Bandara Hang Nadim, Batam, Senin (23/3). Sedianya, pesawat Boeing 737-300 yang terbang dari Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang tersebut mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

Juru Bicara Sriwijaya Air Ruth Hanna Simatupang menyatakan, pengalihan pendaratan dilakukan karena beberapa menit setelah pesawat lepas landas diketahui ada mesin yang tidak berfungsi.

”Setelah terbang, engine nomor satu (sebelah kiri) diketahui tidak berfungsi. Sedangkan engine satunya (sebelah kanan) masih normal. Karena itu diputuskan untuk divert ke Bandara Hang Nadim Batam,” kata Hanna saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (23/3).

Pesawat dengan kode registrasi PK-CJN itu, menurut Hanna langsung diperbaiki di Hang Nadim. Sementara penerbangan sebanyak 108 penumpangnya dialihkan ke penerbangan lain dari Batam ke Jakarta . “Sebagian telah diterbangkan dan sebagian lagi menyusul, menunggu penerbangan selanjutnya,” ujar Hanna.

Pesawat yang divert tersebut lepas landas dari Tanjungpinang sekitar pukul 07.10 WIB dan direncanakan tiba di Cengkareng sekitar pukul 08.40 WIB. Pesawat tersebut berhasil melakukan pendaratan dengan aman di Batam.

“Sesuai dengan prosedur, kami melakukan pendaratan saat ada masalah ke bandara terdekat. Semua penumpang selamat karena pendaratan tidak masalah. Pesawat saat ini juga tengah diperiksa oleh teknisi internal kami,” ujarnya.

Bukan Pendaratan Darurat

Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Komite Keselamatan Transportasi JA Barata mengatakan, peristiwa yang dialami pesawat Sriwijaya tersebut masuk dalam kategori insiden bukan kecelakaan. ”Sehingga kami tidak mengirimkan investigator untuk menyelidikinya,” jelasnya.

Dia menambahkan, pendaratan itu juga tidak masuk dalam kategori emergency landing atau pendaratan darurat. ”Meski hanya dengan satu mesin dan bukan di tempat yang dia tuju, itu tidak tergolong dalam pendaratan darurat. Karena pesawat itu masih dapat mendarat dengan safety atau aman untuk mendarat,” sambung Barata. (roda kemudi)

No comments: