Kementerian Perhubungan akan meningkatkan kapasitas prasarana jalur perlintasan kereta api antara Tebing Tinggi hingga Pelabuhan Belawan untuk mendukung proses pengangkutan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Sumatera Utara melalui moda tersebut. Wilayah pengerjaan peningkatan kapasitas yang meliputi perbaikan sejumlah jembatan dan rel di jalur tersebut, ditargetkan selesai selambatnya akhir 2010.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Tundjung Inderawan mengatakan, saat ini operasional pengangkutan CPO dari Tebing Tinggi melalui angkutan kereta api menuju Belawan, untuk tujuan distribusi ke Dumai dan Kuala Tanjung, baru terfasilitasi hingga 750 ribu ton per tahun. Jumlah tersebut masih berbanding jauh dengan total pangsa pasar CPO Sumatera Utara yang bisa diangkut KA, yaitu sekitar 4 juta ton per tahun.
"Sisanya masih mengandalkan moda angkutan darat seperti truk," jelas Tundjung di Jakarta, Selasa (2/3).
Menurut Tundjung, jika melihat efisiensi baik dari sisi biaya maupun risiko, dia memastikan bahwa pengangkutan melalui moda kereta api yang disambung dengan angkutan laut akan lebih untung menguntungkan dibandingkan dengan moda angkutan darat lainnya. Namun karena prasarana yang tidak menunjang, maka kapasitas agkut yang bisa dilayani pun terbatas.
Salah satu yang menjadi kendala adalah adanya beberapa lintas yang daya dukung jembatannya masih di di bawah 10 ribu ton. Tahun ini, Direktorat Jenderal Perkeretaapian akan mulai meningkatkan daya jembatan dan memperbaiki sejumlah rel yang telah rusak di lintas itu agar mampu untuk menopang axle (gandar) sampai 15 ton. Dengan peningkatan tersebut, lokomotif jenis CC yang memiliki gandar berformasi 3 3 (6 sumbu dan 12 roda) akan dapat dioperasikan di lintas tersebut.
Tundjung menyebutkan, pihaknya telah menganggarkan dana sebesar Rp 70 miliar untuk meningkatkan daya topang sebanyak 12 buah jembatan dan memperbaiki track di
jalur Tebing Tinggi-Belawan itu. "Diharapkan, nantinya daya angkut bisa meningkat hingga angkut dua kali lipat. Jadi bisa mencapai 1,5 juta ton per tahun. Kalau jembatan dan rel itu sudah diperbaiki, saya yakin 1,5 juta ton yakin bisa tercapai," Tundjung optimistis. (roda kemudi)
No comments:
Post a Comment